Berita Surabaya

Universitas Surabaya Buka Program Kekhususan Desain Interaksi

Program kekhususan ini merupakan turunan dari Program Studi Desain dan Manajemen Produk Fakultas Industri Kreatif Ubaya.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa Ubaya
Sandiaga Salahuddin Uno, Menparekraf RI 

SURYA.CO.ID, SURABAYA – Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (FIK Ubaya) memiliki program kekhususan baru, yaitu Desain Interaksi (Interaction Design).

Program kekhususan ini merupakan turunan dari Program Studi Desain dan Manajemen Produk Fakultas Industri Kreatif Ubaya.

Dekan Fakultas Industri Kreatif Ubaya, Markus Hartono mengungkapkan fakultas Industri Kreatif Ubaya menghadirkan program kekhususan Desain Interaksi yang berorientasi pada human centered design.

“Fakultas Industri Kreatif Ubaya ingin berkontribusi untuk mengisi peluang pasar baru dan menciptakan masa depan yang lebih human centered dan berkontribusi dalam penciptaan pasar baru,” jelasnya.

Desain interaksi,lanjutnya, adalah kajian untuk memahami secara mendalam pola interaksi manusia dengan manusia atau manusia dengan produk.

Program kekhususan ini berfokus pada proses merancang atau mendesain produk interaktif yang mampu meningkatkan efektivitas, kenyamanan, efisiensi, keamanan, serta kemudahan dalam penggunaan dan membentuk pengalaman penggunanya.

Baca juga: Pekerja Migran Asal Kelurahan Burengan Kota Kediri yang Baru Pulang Jalani Isolasi di Lokasi Ini

Baca juga: Pasca Gempa Bumi Bermagnitudo 6,2, Ada 49 Rumah di Kabupaten Lumajang yang Rusak

Baca juga: Polresta Malang Kota Umumkan Pemenang Lomba Video dan Poster Imbauan Covid-19

"Pada program kehususan Desain Interaksi mahasiswa akan belajar user centered design, user interface design, basic software design, product design digital, dan experience design,"urainya.

Program kekhususan ini memiliki 144 SKS (system kredit semester) yang ditempuh selama kurang lebih empat tahun atau lebih cepat. Mahasiswa akan memperoleh gelar Sarjana Desain (SDs.).

"Prospek kerja bagi mahasiswa program kekhususan ini antara lain sebagai Interaction Designer, UX Designer, Information Architec, Usability Analyst, Content Strategist, UI Designer, Assets Designer, Digital Marketer, Creativepreneur, Motion Designer, Simulation Creator, Digital Product Reasearcher, dan Akademisi,"lanjutnya.

Sementara itu, Sandiaga Salahuddin Uno, Menparekraf RI secara daring mengatakan bahwa saat ini desain produk memiliki tren yang sangat positif karena apresiasi masyarakat terhadap produk berkualitas semakin tinggi.

Sandiaga memaparkan laporan PDB ekonomi kreatif oleh BPS yang menunjukkan, pertumbuhan sub sektor desain produk mencapai 5,89 persen dengan menyumbangkan 2,5 triliun sebagai kontribusi untuk PDB Nasional.

"Jika pendekatan industri 4.0 yang bisa dilakukan untuk sub sektor ini yakni dalam mengelola industri dengan peralatan dan sistem yang adaptif, cerdas serta mendorong pengembangan future initiative yang dapat membangun industri kecil dan menengah," urainya.

Tujuannya agar bisa beradaptasi menghadapi persaingan global dan perkembangan teknologi terbaru.

“Oleh karena itu, kebutuhan akan SDM pada desain produk khususnya desain interaksi sangat dibutuhkan karena memiliki potensi luar biasa besar bagi kebutuhan dunia pekerjaan di masa mendatang,” terangnya.

Saat ini dalam menjalani aktivitas manusia diperlukan berbagai aspek ketika berinteraksi dengan produk.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved