Penanganan COVID
Update Virus Corona di Surabaya, Senin 17 Mei 2021: Gubernur Khofifah Pastikan Belajar Tatap Muka
Berikut Update Virus Corona di Surabaya hari ini, Gubernur Khofifah pastikan pembelajaran tatap muka bakal dimulai lagi bulan Juli, Senin (17/5/2021).
Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Iksan Fauzi
Meninggal : 11097
KONFIRMASI BARU (+202)
+25 KAB. MADIUN, +20 KAB. NGAWI, +18 KAB. PONOROGO, +15 KOTA SURABAYA, +14 KAB. MAGETAN, +12 KAB. MALANG, +10 KAB. BLITAR, +9 KOTA MADIUN, +9 KAB. TULUNGAGUNG, +8 KOTA MALANG, +7 KAB. BANYUWANGI, +7 KAB. NGANJUK, +5 KAB. GRESIK, +5 KAB. TRENGGALEK, +5 KAB. SIDOARJO, +5 KOTA BATU, +4 KAB. LAMONGAN, +3 KAB. PACITAN, +3 KAB. TUBAN, +3 KAB. BONDOWOSO, +2 KAB. BOJONEGORO, +2 KAB. JOMBANG, +2 KOTA MOJOKERTO, +2 KAB. PASURUAN, +2 KOTA BLITAR, +1 KAB. PAMEKASAN, +1 KAB. KEDIRI, +1 KOTA KEDIRI, +1 KAB. SAMPANG, +1 KAB. MOJOKERTO,
Gubernur Khofifah Pastikan Pembelajaran Tatap Muka Mulai Juli 2021, Sudah 38 Persen Guru Ikut Vaksin
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan pembelajaran tatap muka dijadwalkan mulai pada tahun pelajaran baru 2021/2022 awal Juli 2021.
Pembelajaran tatap muka ini merupakan hasil Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri yang diteken tanggal 30 Maret 2021.
Khofifah menyebutkan bahwa sesuai surat itu, pembelajaran di masa pandemi Covid-19 disebutkan pembelajaran tatap muka secara terbatas bisa dimulai pada Juli 2021.
Jenjang pendidikan yang bisa melakukan pembelajaran tatap muka adalah PAUD, pendidikkan dasar, pendidikan menengah, hingga perguruan tinggi.
Belajar tatap muka terbatas bakal dimulai setelah guru dan tenaga pendidikan disuntik vaksin Covid-19.
Jelang pelaksanaan pembelajaran tatap muka Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengharapkan segala sesuatunya dipersiapkan.

Mulai dari vaksinasi pada guru SMA, SMK, dan SLB harus selesai 100 persen, protokol kesehatan dijalankan dengan ketat, serta jam belajar dan jumlah prosentase siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka.
Ia meminta pihak SMA, SMK dan SLB Se-Jatim wajib membentuk Tim Satgas Covid-19 pada tiap sekolah.
Dimana yang tergabung di dalamnya sesuai dengan kearifan lokal, misalnya guru dan murid yang tergabung dalam OSIS di sekolah tersebut.
“Satgas Covid-19 di masing-masing sekolah harus dipastikan clear. Kalau tidak ada satgasnya, maka guru akan kesulitan untuk menertibkan disiplin protokol kesehatan.
Kalau anggota satgasnya teman sebaya akan lebih mudah mengingatkan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan di sekolah,” terang Khofifah, Senin (17/5/2021).