Citizen Reporter
Mengulik Cerita Panji Berkelana di Jawa Barat, Ini Kata Guru Besar, Penari dan Ahli Topeng
Cerita Panji ada di berbagai daerah. Kisah itu melesap dalam cerita-cerita keseharian dan pertunjukan
SURYA.CO.ID - Cerita Panji ada di berbagai daerah. Kisah itu melesap dalam cerita-cerita keseharian dan pertunjukan.
Di Jawa Barat, kisah Panji berkembang pesat.
Itu dapat dinikmati dalam Webinar Relevansi dan Aktualisasi Budaya Panji yang bertajuk Cerita Panji Berkelana di Jawa Barat, Kamis (15/4/2021) mulai pukul 14.00 melalui Zoom Meeting dan Live YouTube di channel YouTube Harian Surya.
Webinar itu membahas sejarah serta perkembangan Panji dan bekerja sama dengan Asosiasi Tradisi Lisan Jawa Timur dan Komunitas Seni Brang Wetan.
Ada tiga pembicara dalam webinar itu. Yang pertama Endang Caturwati, guru besar seni pertunjukan di ISBI Bandung.
Ia juga koreografer tari dan seniman tari.
Dalam webinar itu dibahas tentang perkembangan topeng Priangan, topeng yang menjadi materi kuliah, serta topeng Panji.
Pembicara kedua adalah Aerli Rasinah, penari Topeng Indramayu.
Kehadirannya ditunggu karena peserta ingin mendengarkan kisahnya sebagai penerus penari topeng tersohor Mimi Rasinah.
Sebagai penari topeng pewaris tradisi, Aerli membahas dalang topeng Indramayu, pewarisan topeng, pendidikan karakter Sanggar Tari Aerli Rasinah, serta pagelaran tari topeng di berbagai acara.
Pembicara terakhir adalah R Achmad Opan Safari Hasyim, ahli topeng berpendidikan filologi yang berkaitan dengan naskah-naskah kuno.
Ia membahas topeng Cirebon, penyebaran agama Islam dengan topeng Panji, kongsi pertunjukan topeng Cirebon, serta pertunjukan Panji sebagai pendidikan karakter di sekolah.
“Panji merupakan gambaran karakter atau watak manusia yang digambarkan melalui sosok berwatak Klana, Tumenggung, Rumiang, Pamindo, dan yang terakhir Panji," papar Opan.
Menurutnya, tarian Panji justru merupakan klimaks dari pertunjukan.
"Apabila seorang manusia dapat mencapai Panji yang mampu menahan diri, emosi, serta nafsu yang digambarkan dengan gemuruh suara gamelan namun tetap bergerak dengan tenang. Maka, manusia tersebut telah mencapai Panji, manusia hidayah atau sempurna,” imbuh Opan.
Dalam acara itu, ditampilkan beberapa video yang menunjukkan ragam tari Panji serta ditampilkan ragam-ragam topeng yang ada dan digunakan dalam seni tari.
Panji merupakan kesenian yang selain bernilai seni dan budaya, juga mengajarkan pendidikan moral dan karakter bagi anak. Setiap topeng dan gerakan tari memiliki makna tersendiri.
Selain itu, Panji juga digunakan Sunan Kalijaga sebagai media untuk menyebarkan ajaran Islam.
“Semoga dengan webinar ini kita tetap membangkitkan, meningkatkan persepsi masyarakat terhadap budaya Indonesia khususnya Panji,” ujar Wardiman Djojonegoro selaku salah satu tokoh penggerak budaya Panji.
Peserta webinar juga mendapatkan kesempatan untuk bertanya dan menyampaikan pendapat kepada setiap pembicara di akhir acara.
Abun Adira, salah satu peserta yang juga kolektor topeng di Bandung senang mendengar beberapa pembicara mengenai topeng yang memberi pengetahuan baru.
“Itu mendorong saya untuk lebih mencintai topeng dari Indonesia yang begitu unik, beragam, dan sangat kaya. Saya mendengar orang lain mengatakan topeng Indonesia kurang mendapat perhatian. Menurut saya, dari pembicaraan tadi sudah jelas bagi saya, kekayaan topeng Indonesia bukan main keunikan dan keragamannya,” ujar Abun.
Penulis:
Adinda Tasya Akmalia
Mahasiswa magang dari Universitas Negeri Surabaya
adinda.18017@mhs.unesa.ac.id