Berita Tulungagung

Dampak Setahun Pandemi, Pembudidaya Patin Tulungagung Banyak Beralih ke Ikan Koi

Karena pasar ikan patin sempat tertekan selama masa pandemi virus Corona, pembudidaya ikan patin beralih budidayakan ikan hias jenis koi.

Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/David Yohanes
Ikan koi yang dipelihara warga di Tulungagung yang beralih dari budidaya ikan patin, Jumat (7/5/2021). 

Yoyok yakin, saat ini banyak warga yang mulai tertarik kembali ke ikan patin.

Namun keinginan mereka juga terkendala tidak adanya perusahaan yang mau menawarkan kemitraan.

Jika tak ada tawaran kemitraan, warga harus menjadi pembudidaya mandiri.

Artinya dia harus menanggung biaya pakan sepenuhnya, hingga panen.

“Kalau kemitraan pakan ditanggung perusahaan, harga ditentukan di depan dengan perjanjian. Berapa pun naik turunnya harga saat panen, dibayar sesuai perjanjian,” papar Yoyok.

Masalahnya kini harga pakan semakin mahal.

Kondisi ini menyebabkan para pembudidaya mandiri semakin kesulitan.

Yoyok pun tak yakin produksi patin bisa cepat pulih, jika harga pakan tinggi dan tidak ada tawaran kemitraan.

“Ke depan pasti kembali ke patin, karena lebih menguntungkan. Tapi sepertinya tidak dalam waktu dekat,” pungkas Yoyok.

Sebelumnya produk daging patin Tulungagung banyak diminati pasar karena kualitasnya.

Selain warnanya putih meski tanpa pemutih, dagingnya bebas dari aroma tanah.

Produknya bahkan pernah dikirim ke tanah suci, untuk keperluan konsumsi jamaah haji.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved