Kapal Selam Nanggala Hilang

Duka Istri Serda Eko Prasetyo Personil KRI Nanggala 402 : Ingin Lihat Jasadnya Terakhir Kali

Mengiringi kabar duka bagi Dewi Nurista Priswantini (32), isteri dari personil Kapal Selam KRI Nanggala 402, Serda Kom Eko Prasetyo.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/ahmad zaimul haq dan foto istimewa Dewi Nurista
Dewi Nurista Priswantini bersama suaminya Serda Eko Prasetyo (kiri) dan kapal selam Nanggala 402 (kanan) saat sandar di di Dermaga Kapal Selam Komando Armada II, Surabaya tahun 2019. 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Lantunan suara merdu Adzan Maghrib dari Masjid Baitul Halim, Perum Pondok Halum II, Desa/Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, Minggu (25/4/2021) tidak hanya mengabarkan waktu berbuka puasa.

Namun juga mengiringi kabar duka bagi Dewi Nurista Priswantini (32), isteri dari personil Kapal Selam KRI Nanggala 402, Serda Kom Eko Prasetyo.

Senja itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto secara resmi mengumumkan 53 awak Kapal Selam KRI Nanggala-402 dinyatakan gugur.

Dalam konferensi pers yang disiarkan live di Kompas TV itu, Hadi sempat menunduk sejenak dan suaranya terhenti.

Saat itulah, Rista, sapaan akrab Dewi Nurista Priswantini, pertama kali mengetahui informasi bahwa suaminya, Serda Kom Eko Prasetyo selaku Juru Komunikasi II di Kapal Selam KRI Nanggala 402 telah dinyatakan gugur.

“Kemarin, sekitar jam setengah enam, ketika Adzan Maghrib. Ada konferensi pers di televisi dari Panglima,” ungkap Rista, sapaan akrab Dewi Nurista Priswantini kepada SURYA.co.id dari teras rumahnya, Senin (26/4/2021).

Baca juga: Fakta Sebenarnya Foto Viral Kebersamaan Kru KRI Nanggala 402, Ternyata Saat Berkunjung ke Banyuwangi

Baca juga: Hasil Final Indonesian Idol 2021: Rimar Callista Juara Kalahkan Mark, Prediksi Lyodra Terbukti

Baca juga: Larangan Mudik Lebaran 2021, Wabup : Adendum Ada Pengecualian Bagi yang Masuk Tuban

Baca juga: Rumah di Ketintang Kota Surabaya Dilalap Si Jago Merah, 15 Mobil PMK Dikerahkan

Seperti diketahui, KRI Nanggala 402 dilaporkan hilang kontak saat menggelar latihan penembakan Torpedo SUT di Laut Bali pada Rabu (21/4/2021) pukul 04.25 WITA.

KRI Nanggala 402 kemudian terpantau di sebuah palung laut berkedalaman 838 meter.

Kontak visual memperlihatkan serpihan barang-barang yang diduga dari kapal KRI Nanggala 402, terekam melalui robot bawah laut atau Remotely Operated Underwater Vehicle (ROV) kapal MV Swift Rescue Singapura.

Direncanakan, TNI AL akan bekerja sama dengan The International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (ISMERLO) untuk proses evakuasi KRI Nanggala-402 dari kedalaman 835 meter.

“Saya ingin melihat untuk terakhir kali jasad suami, keinginan keluarga seperti itu. Informasi (evakuasi) terakhir belum ada, kami masih menunggu perkembangan,” pungkasnya.

Rista baru saja usai menerima kunjungan Bupati Bangkalan, RK Abdul Latf Amin Imron (Ra Latif) bersama Kapolres Bangkalan, AKBP Didik Hariyanto, Komndan Kodim 0829 Letkol Kav Aru Setyawan Wibowo, dan Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Batuporo, Letkol Laut (P) Mahfud Effendi.

Di teras rumah, nampak dua karangan bunga duka cita dari Panglima Koarmada II Laksda TNI Sudihartawan, Spi, MM beserta Ketua Daerah Jalasena STRI Armada II serta karangan bunga duka cita dari Danlanal Batuporon, Letkol Laut (P) Mahfud Effendi.

Almarhum Serda Kom Eko Prasetyo meninggalkan dua anak; Latif berusia 6 tahun dan Lani berusia 3 tahun. Keduanya turut menyalami Bupati Ra Latif dan unsur Forkopimda Kabupaten Bangkalan.

“Oh panggilannya sama (Latif), sabar seperti saya. Insyaallah ke depan kami perhatikan, terutama pendidikannya,” ungkap Ra Latif usai memberikan sejumlah santuan dan bingkisan kepada Latif dan Lani.

Suara Ra Latif terdengar mulai parau dan kedua matanya nampak berkaca-kaca ketika dirinya menyampaikan turut berbela sungkawa dan berduka sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpa Serda Kom Eko Prasetyo dan seluruh awak KRI Nanggala 402.

“Mudah-mudahan almarhum diterima di sisi Allah dan diampuni segala dosanya, bagi keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan,” harapnya.

Ra Latif menjelaskan, tenggelamnya KRI Naggala 402 beserta 53 awak kapal merupakan kehilangan yang sangat besar bagi bangsa dan negara Indonesia. Itu karena para personil dari kesatuan kapal selam itu adalah prajurit-prajurit pilihan.

“Negara ini kehilangan 53 kru, prajurit pilihan. Kami berharap semua korban diberikan kemudahan di sisi Allah dan diampuni segala dosa-dosanya,” pungkasnya.

Selain memberikan santuan, Ra Latif juga menggelar tahlil sekaligus doa bersama di Pendapa Agung malam ini, pukul 20.00 WIB.

Gelaran tahlil juga telah dilakukan di kediaman almarhum pada Minggu (25/4/2021) selepas Salat Tarawih.

Selanjutnya hingga hari ketujuh, gelar tahlil akan dilakukan selepas wajtu Salat Ashar.

BACA BERITA KRI NANGGALA 402 LAINNYA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved