Pemberontak Kongo Terbesar dan Paling Ditakuti Menyerah kepada TNI, Begini Kronologi dan Strateginya
Para prajurit TNI dalam Satgas Batalyon Gerak Cepat Kontingen Garuda XXXIX-C/MONUSCO berhasil membuat pemberontak Kongo terbesar menyerah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Para prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Batalyon Gerak Cepat (BGC) Kontingen Garuda (Konga) XXXIX-C/MONUSCO, kembali menorehkan prestasi.
Mereka berhasil membujuk pemberontak Kongo terbesar dan paling ditakuti untuk menyerah secara damai.
Pemberontak Kongo Raia Mutomboki Ndarumangga pimpinan Mr. Munyololo Mbao Ndarumangga beserta 30 anggotanya menyerah kepada TNI, Rabu (21/4/2021).
Baca juga: Pernyataan Tegas Jenderal Andika Perkasa Terbukti, Anak Penjual Teri Sukses Masuk TNI AD Tanpa Biaya
Baca juga: Biodata Letjen TNI AM Putranto Anak Buah Jenderal Andika Perkasa yang Pantau Persiapan Garuda Shield
Melansir dari laman tniad.mil.id, mereka menyerahkan 18 senjata api jenis AK 47 pucuk, 2 pucuk RPG, sepucuk mortir 60, sepucuk GPMG, sebuah spread (tombak), 20 buah magazen, 122 butir munisi kal 7.62, 365 butir munisi kal 5.56, sebuah granat RPG.
Proses penjemputan 31 orang milisi ini dipimpin langsung Komandan Satgas BGC Konga XXXIX-C/MONUSCO Kolonel Inf Sandi Kamidianto, di desa Maiminggi.
Milisi yang turun merupakan kelompok milisi bersenjata terbesar yang selama ini mengancam stabilitas keamanan di Kongo.
Kronologinya berawal saat TNI melaksanakan kegiatan Civil Military Coordination (Cimic).
Kegiatan tersebut merupakan pendekatan persuasif dan dialog dengan para tokoh masyaraka, sehingga berhasil meyakinkan para milisi untuk kembali ke masyarakat.
Selanjutnya para milisi beserta senjatanya diserahkan kepada Disarmament Demobilization Reintegration (DDR) untuk dilaksanakan proses lebih lanjut sesuai ketentuan UN.
Dalam kesempatan tersebut Komandan Satgas menyampaikan bahwa dalam operasi penjemputan milisi wanita tersebut melibatkan Female Engagement Team (FET) atau Kartini Indonesia.
Tim FET ini dilibatkan untuk memberikan rasa aman, karena diantara milisi-milisi pria terdapat seorang milisi wanita.
“Ini merupakan kado terindah dari Kartini Indonesia di daerah misi, karena terlibat dalam kegiatan penjemputan milisi kelompok bersenjata terbesar, dan teruslah berupaya untuk dapat memberikan rasa aman, nyaman dan memenangkan hati serta pikiran rakyat,” tambahnya.
Berikut foto-fotonya.
Sebelumnya, Prajurit TNI sudha beberapa kali berhasil membuat pemberontak Kongo menyerah dan memberikan senjatanya secara sukarela.