Berita Surabaya
DPD Gerindra Jatim : Raperda Pengembangan Pesantren Jangan Sekadar 'Kejar Tayang'
Pertemuan itu digelar untuk mendapat masukan mengenai Raperda Pengembangan Pesantren yang saat ini tengah dibahas di DPRD Jatim.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - DPD Partai Gerindra Jawa Timur melakukan audiensi dengan para kiai dan sejumlah pengasuh pondok pesantren di Jatim, Jumat (23/4/2021) petang.
Pertemuan itu digelar untuk mendapat masukan mengenai Raperda Pengembangan Pesantren yang saat ini tengah dibahas di DPRD Jatim.
Plt Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad mengatakan pertemuan semacam itu memang bukan kali pertama. Sebelumnya, para politisi Gerindra juga bertemu dengan PWNU Jatim untuk tujuan yang sama.
"Para kiai menyampaikan usulan-usulan dan masukan terkait raperda pengembangan pesantren yang sekarang sedang dibahas di DPRD," kata Sadad, saat menjelaskan seusai pertemuan tertutup bersama para kiai di Kantor DPD Gerindra Jatim.
Dalam pertemuan tersebut, Sadad juga didampingi oleh para politisi Gerindra serta anggota fraksi Gerindra DPRD Jatim.
Pertemuan tertutup itu berlangsung selama beberapa jam.
Sadad mengungkapkan, jika banyak sekali saran dan aspirasi para kiai itu yang ditampung pihaknya.
Dan menurut Sadad, masukan itu justru merupakan hal-hal yang sangat substantif.
"Sebagai pimpinan DPD kami sangat berterimakasih ini sungguh merupakan suatu kehormatan bahwa kami partai politik mendapatkan masukan penting dari para kiai," ujar Sadad yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim itu.
Baca juga: Antisipasi Mudik Lebaran 2021, Akses Masuk Kabupaten Gresik Ini akan Disekat
Baca juga: 12.000 Orang Telah Divaksin di Kabupaten Trenggalek, Lansia Tunggu Kiriman Dosis Berikutnya
Baca juga: Pakar Kelautan ITS : Proses Evakuasi Tergantung Posisi KRI Nanggala 402
Beberapa hal yang disampaikan itu nampaknya berujung pada kesimpulan, bahwa pembahasan Raperda ini jangan sampai dilakukan dengan terburu-buru. Apalagi, sampai bermodel 'kejar tayang'.
Sadad mengatakan hal tersebut berdasarkan sejumlah aspirasi dari para kiai yang notabene menjadi stakeholder langsung di pondok pesantren.
"Janganlah Raperda ini terburu-buru, menghilangkan substansi dan harus berkualitas betul, merancang Perda yang berkualitas pasti butuh waktu yang cukup," ungkapnya.
Menurut Sadad, seluruh aspirasi yang disampaikan para kiai pada Gerindra Jatim akan menjadi poin penting, tentang bagaimana pembahasan Raperda ini harus dilakukan dengan matang.
"Para kiai yang menyampaikan aspirasi ke kantor Gerindra ini harus kita dengarkan dan kita jadikan poin-poin penting bahwa Perda ini harus betul-betul berkualitas dan substantif tidak dilaksanakan dengan terburu-buru," pungkasnya.