Lebaran 2021
Antisipasi Mudik Lebaran, Ada Empat Pos Penyekatan di Kota Batu, Ini Lokasinya
Para pengendara yang berasal dari kawasan luar Malang Raya akan mendapatkan prioritas tes.
Penulis: Benni Indo | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, BATU – Menindaklanjuti aturan larangan mudik oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Kota Batu berencana membuat penyekatan.
Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso mengatakan, penyekatan dilakukan di empat titik menuju Kota Batu yakni di Desa Pendem, Giripurno, Pesanggrahan dan perbatasan Kabupaten Mojokerto yang posnya berada di Dusun Junggo, Desa Tulungrejo.
Dipaparkannya, tidak semua orang yang melintas di pos penyekatan diperiksa.
Pemeriksaan dilakukan secara acak. Namun pemeriksaan acak itu hanya berlaku untuk tanda nomor kendaraan bermotor kawasan Malang Raya.
Sedangkan luar Malang Raya, akan diperiksa tanya acak.
Di pos penyekatan juga akan dilakukan tes cepat (rapid test) ataupun tes antigen.
Para pengendara yang berasal dari kawasan luar Malang Raya akan mendapatkan prioritas tes.
"Jika ditemukan ada masyarakat yang masih nekat melakukan mudik, maka karantina selama lima hari," ujarnya, Jumat (23/4/2021).
Baca juga: Belum Tersentuh Bantuan, Warga Terdampak Gempa di Malang Gotong Royong Perbaiki Musala
Baca juga: NU Jatim Launching Toko Waralaba Harum Mart, Dilengkapi Vending Machine Produk Sarung
Baca juga: Update Virus Corona di Surabaya 24 April: Stasiun KA Masih Sepi Pemudik, Pemkot Antisipasi Lonjakan
Pemerintah Pusat mengumumkan larangan mudik mulai 22 April hingga 24 Mei 2021.
Aturan tersebut tertuang dalam Adendum Surat Edaran (SE) No 13 tahun 2021 tentang peniadaan mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 H.
Dalam SE itu juga menyebutkan masyarakat yang akan melakukan perjalanan dengan transportasi wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR atau test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 1 x 24 jam sebelum keberangkatan.
Selain itu, juga bisa menggunakan surat keterangan hasil negatif tes GeNose C19.
Di Kota Batu, satu-satunya terminal yang ada belum menggunakan GeNose C19.
Punjul menjelaskan, posisi Terminal Kota Batu adalah terminal kecil yang banyak digunakan untuk sekadar transit.
“Beda lagi sama terminal yang ada di Kota Malang. Terminal mereka besar dan menjadi jujugan masyarakat. Sehingga jika diterapkan GeNose C19 sangat cocok,” ujar Punjul.