Kapal Selam Nanggala Hilang
Sebelum Berangkat Bertugas Suami Minta Didoakan, Dansatsel KRI Nanggala 402 Warga Sidoarjo
"Sebelum berangkat, beliau menyampaikan 'saya pamit berangkat berlayar'. Kemudian, saya jawab iya, semoga cepat dan lancar," kata Berda Asmara.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Anas Miftakhudin
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Kepergian Serda Mes Guntur Ari Prasetyo untuk bertugas sudah menjadi agenda rutin.
Serda Guntur adalah salah satu teknisi mesin senior yang ada di Kapal Selam KRI Nenggala 402.
"Saat itu, suami mengatakan mohon didoakan. Semoga lancar bertugas," kata istrinya, Berda Asmara mengutip pesan suaminya sembari terisak, Kamis (22/4/2021).
Seusai pamit, Guntur juga sempat menghubungi melalui panggilan video.
"Sebelum berangkat, beliau menyampaikan 'saya pamit berangkat berlayar'. Kemudian, saya jawab iya, semoga cepat dan lancar," kata perempuan 33 tahun ini.
Ketika berlayar, Guntur biasanya memberikan kabar di sela pelayaran. Namun, hingga kini sang suami tak memberi kabar.
Selama itu pula, hampir tak ada firasat apapun yang disampaikan suaminya pada pertemuan awal pekan ini.
Hingga kemudian kabar hilangnya kapal selam tersebut baru diketahui ibu satu anak ini pada Rabu (21/4/2021) petang.
"Saya tahu dari grup WhatsApp istri (kru) KRI Nanggala," katanya.
Suaranya terpotong-potong. Ia pun tak mampu membendung air matanya.
"Kemudian saya baca di internet (berita online). Ternyata, ramai," katanya kembali terisak.
Keluarga dari salah satu kru kapal ini tengah menunggu kabar terbaru dari pencarian Kapal Selam KRI Nanggala 402 yang hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021), sekitar pukul 03.00 WITA.
Serda Guntur bersama keluarganya tinggal di Candi Lontar, Sambikerep, Surabaya.
Namun, apabila Guntur bertugas, sang istri, Berda Asmara tinggal bersama orang tuanya di Jalan Pulo Tegalsari, Gang Sandiwara Surabaya nomor 8, Kelurahan Wonokromo.
Ditemui di Pulo Tegalsari, Berda menceritakan kali terkahir ia bertemu suaminya, Senin (19/4/2021) lalu.