Kehebatan KRI Karang Tekok 982 Kapal Perang TNI AL yang Resmi Pensiun, Dulunya Kapal Penumpang

Inilah kehebatan kapal perang TNI AL KRI Karang Tekok 982 yang telah resmi pensiun. Dulunya ternyata kapal fery penumpang

Tribunnews.com
Gatot Nurmantyo melakukan inspeksi terhadap Kapal Perang Republik Indonesia KRI Karang Pilang-981 (kanan) dan KRI Karang Tekok-982 (kiri) Kamis (12/11/2015). 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah

SURYA.co.id - Inilah kehebatan kapal perang TNI AL KRI Karang Tekok 982 yang telah resmi pensiun.

Karang Tekok 982 ternyata dulunya adalah sebuah kapal fery penumpang.

Melansir dari laman tni.mil.id, Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G. Sudihartawan didampingi Inspektorat Koarmada II, Kapok Sahli serta Danguspurla Koarmada II memimpin Upacara Pelepasan KRI Karang Tekok (KTK-982) dari Dinas Aktif TNI AL yang dilaksanakan di Dermaga Tengah Mako Koarmada II, Ujung, Surabaya, Jum'at (16/04).

Baca juga: Kehebatan Marinir TNI AL Terlibat Perang Sengit di Perairan Indonesia, Ini Kronologi Latihannya

Baca juga: Kehebatan KRI Todak 631 TNI AL yang Bayangi Konvoi 3 Kapal Militer Thailand di Selat Singapura

Karang Tekok diambil dari sebuah nama daerah Provinsi Jawa Timur.

Tepatnya di Kabupaten Banyuwangi yang merupakan tempat basis marinir dalam membentuk insan prajurit yang tangguh, tanggap, tanggon dan trengginas dalam melaksanakan tugas untuk mempertahankan keutuhan wilayah NKRI.

KRI KTK-982 dibuat digalangan Kapal Laurzen Jerman pada tahun 1998.

Pada tahun 2005 diserahkan operasionalnya dari PT. ASDP kepada TNI AL dan diresmikan pada tanggal 18 Oktober 2006 oleh Panglima TNI dan statusnya resmi menjadi Kapal Perang Republik Indonesia (KRI).

Dimana pembinaannya di bawah jajaran Satuan Kapal Bantu (SATBAN) Komando Armada RI Kawasan Timur .

"KRI Karang Tekok-982 yang menjadi salah satu unsur satuan kapal bantu Koarmada II, hari ini telah sampai pada batas akhir pengabdiannya. 

Berkaitan hal tersebut, maka kita melaksanakan upacara militer sebagai penghormatan terakhir terhadap pengabdian yang telah diberikan oleh KRI ini, " Jelas Laksda Sudihartawan.

 "Harus diakui bahwa semua prestasi yang telah dicapai KRI Karang Tekok-982 hanya dapat dicapai melalui kerja keras, dedikasi, loyalitas serta tanggung jawab serta profesionalisme seluruh ABK. 

Kinerja ABK KRI tersebut, merupakan hasil pembinaan yang panjang sejak kapal ini pertama kali masuk jajaran TNI AL hingga saat ini. 

Untuk itu, kepada seluruh mantan komandan, prajurit yang saat ini masih bertugas di KRI tersebut, atas nama pemimpin TNI AL dan seluruh jajaran, saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya" pungkas Laksda Sudihartawan.

Melansir dari Wikipedia, KRI Karang Tekok 982 merupakan kapal angkut pasukan di jajaran TNI AL yang merupakan bekas kapal angkutan sipil dan masuk dalam Satuan Kapal Bantu Koarmada II.\

Saat ini status nya sudah dipensiunkan dari Dinas TNI AL.

Sebelumnya KRI Karang Tekok adalah Kapal Fery Cepat Mahakam, sebuah kapal fery penumpang yang dioperasikan oleh PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferri (Persero).

Pada 15 September 2005 Departemen Perhubungan menghibahkan lima kapal senilai Rp 491 miliar kepada Departemen Pertahanan melalui TNI AL.

Kelima kapal tersebut terdiri dari KFC Serayu, KFC Mahakam, KFC Ambulu, KFC Cisadane dan KFC Barito.

Alasan penghibahan ini adalah kalahnya kapal-kapal ini bersaing dengan angkutan udara yang semakin murah dan jauh lebih cepat.

Kapal perang eks feri ini tidak ditempatkan di garis depan bila ada perang.

Kapal ini dimasukkan dalam Satuan Kapal Bantu (Satban) dengan tugas mendukung pergerakan pasukan dan peralatan militer yang akan melaksanakan tugas di suatu wilayah.

Karena fungsinya juga sebagai kapal angkut peralatan militer, maka kapasitas penumpang kapal ini dikurangi untuk memberi tempat bagi peralatan militer yang akan diangkut.

KFC Ambulu diubah menjadi KRI Karang Pilang (981), KFC Mahakam diubah menjadi KRI Karang Tekok (982), KFC Serayu menjadi KRI Karang Banteng (983), KFC Cisadane menjadi KRI Karang Galang (984), dan KFC Barito menjadi KRI Karang Unarang (985).

Kapal Perang TNI AL Luncurkan Peluru Kendali C-705

Sebelumnya, dua kapal perang TNI AL yakni KRI Clurit 641 dan KRI Kujang 642 sempat menjadi sorotan.

Mereka meluncurkan peluru kendali atau rudal C-705 di sesi latihan Pra Armada Jaya, Kamis (8/4/2021).

Rudal C-705 ini diarahkan ke sasaran dan membuat kapal yang menjadi target tenggelam.

Target tersebut sebuah kapal Eks KRI Balikpapan dengan jarak  lebih kurang 70 km.

KRI Clurit 641 dan KRI Kujang 642 merupakan Kapal Cepat Rudal (KCR) Type 40 yang tergabung dalam Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmada I.

“Kapal ini merupakan kapal pemukul reaksi cepat.

Dalam pelaksanaan tugasnya mengutamakan unsur pendadakan, mengemban misi menyerang secara cepat, menghancurkan target sekali pukul dan menghindar dari serangan lawan dalam waktu singkat pula,” demikian keterangan tertulis Dispenal, Jumat (9/4/2021).

Seperti dilansir dari Kompas TV dalam artikel 'Dua Kapal Perang TNI AL Luncurkan Peluru Kendali C-705 di Perairan Indonesia'

Rudal C-705 merupakan salah satu senjata strategis yang dimiliki TNI AL yang dipasang di kapal-kapal jenis KCR.

Berikut kehebatan kedua kapal perang TNI AL tersebut dilansir dari Wikipedia.

1. KRI Clurit 641

KRI Clurit adalah Kapal Perang Republik Indonesia bertipe Kapal Cepat Rudal yang pembuatannya dilakukan PT Palindo di Batam.

Menhan berjanji akan terus membangun kapal-kapal perang seperti KRI Clurit yang 100% pembuatannya di lakukan di PT Palindo Marine Industries, Tanjunguncang, Batam.

KRI Clurit 641 merupakan kapal pemukul reaksi cepat yang dalam pelaksanaan tugasnya mengutamakan unsur pendadakan, mengemban misi menyerang secara cepat, menghancurkan target sekali pukul dan menghindar dari serangan lawan dalam waktu singkat pula.

Kapal berukuran panjang 44 meter, lebar 7,40 meter, dan berat 250 ton ini memiliki sistem pendorong handal yang mampu berlayar dan bermanuver dengan kecepatan 30 knot.

Pembuatan KRI Clurit ini 99% dibuat di PT Palindo Marine Industries, Batam.

KCR-40 ini terbuat dari baja khusus High Tensile Steel pada bagian hulu dan lambung kapal yang juga produk dalam negeri yang diperoleh dari PT Krakatau Steel, Cilegon, sedangkan untuk bangunan atas kapal menggunakan Aluminium Alloy.

Persenjataan:

- 1 unit meriam 6 barel caliber 30 MM 2 unit meriam anjungan caliber 20 MM

- 2 set Rudal C-705

- Sensor Weapon Control (Sewaco) dan Close in Weapon System (CIWS)

- Memiliki sistem pendorong andal yang mampu berlayar dan bermanuver dengan kecepatan 30 knot daya gerak menggunakan 3 mesin penggerak dengan menerapkan System Propulsi Fixed Propeller.

2. KRI Kujang 642

KRI Kujang adalah Kapal Perang Republik Indonesia bertipe Kapal Cepat Rudal yang pembuatanya dilakukan PT Palindo di Batam.

Menhan berjanji akan terus membangun kapal-kapal perang seperti KRI Kujang yang 100% pembuatannya di lakukan di PT Palindo Marine Industries, Tanjunguncang, Batam.

KRI Kujang 642 merupakan kapal pemukul reaksi cepat yang dalam pelaksanaan tugasnya mengutamakan unsur pendadakan, mengemban misi menyerang secara cepat, menghancurkan target sekali pukul dan menghindar dari serangan lawan dalam waktu singkat pula.

Kapal berukuran panjang 44 meter, lebar 7,40 meter, dan berat 250 ton ini memiliki sistem pendorong handal yang mampu berlayar dan bermanuver dengan kecepatan 30 knot.

Secara keseluruhan, KRI Kujang 642 hampir mirip dengan KRI Clurit 641.

Ikuti Berita terkait TNI AL di Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved