KKB Papua
Pratu Lukius Masuk Daftar Ekstremis yang Paling Dicari TNI Polri Setelah Berkhianat ke OPM KKB Papua
Pratu Lucky Y Matuan atau Lukius telah terang-terangan berkhianat dan membelot ke KKB Papua. Eks prajurit Raider 400 itu telah dipecat dari TNI AD.
Oleh karena itu tidak ragu-ragu ditembak oleh Pasukan TPNPB,” ujar Juru Bicara OPM Sebby Sembon melalui rilisnya yang dikirim dari Papua Nugini.
Lanjutnya, semua orang Indonesia yang bertugas di wilayah Pegunungan Papua, banyak yang menjadi mata-mata pihak keamanan Indonesia.
“Kami perlu sampaikan kepada semua orang Indonesia yang bertugas di daerah perang di wilayah Pegunungan Papua, bahwa PIS telah dan sedang identifikasi bahwa semua orang imigran yang bertugas di wilayah Pegunungan Tengah Papua hampir kebanyakan anggota intelijen atau mata-mata TNI/Polri yang menyamar sebagai tukang bangunan, tukang sensor, guru, mantri dan petugas distrik dll,”kata Sebby.
Untuk itu, bila bertugas di daerah perang jangan menjadi mata-mata.
“Oleh karena itu kami menghimbau bahwa jangan menjadi mata-mata TNI/Polri, jika anda bertugas di Daerah Perang,”tegasnya.
Menurut laporan TPNPB Kodap VIII Intan Jaya pimpinan Gusby Waker, guru Sekolah Dasar yang ditembak di Distrik Beoga Kabupaten Puncak adalah intelijen TNI-Polri.
“Gusby Waker melaporkan bahwa pasukannya menembak mati seorang guru di Beoga karena murni intelijen (mata-mata) TNI PORI. Ini sesuai laporan PIS TPNPB Kodap VIII Intan Jaya,”ungkap Sebby.
"TPNPB tidak akan sembarang menembak bila tidak ada informasi bahasa mereka adalah mata-mata. Kami juga tidak sembarang tembak masyarakat Papua maupun non Papua.
Kami sudah tau kerja TNI POLRI selalu menggunakan tenaga masyarakat sipil maupun PNS atau apapun statusnya, sebagai mata-mata untuk melacak keberadaan kami, maka sikap kami jelas bahwa kami akan tembak karena mereka adalah musuh kami,” tutur Sebby.
Perjuangan OPM akan terus berjalan sampai Papua merdeka.
Baca juga: Pilot dan Penumpang Pesawat Susi Air Disandera KKB Papua Selama Dua Jam, Ketakutan Ditodong Senpi
“Perjuangan kami bukan mencari makan dan minum tetapi, perjuangan kami adalah harga diri kami sebagai bangsa Papua Melanesia. Kami adalah Pemilik tanah Papua orangnya kulit hitam, Indonesia merebut dan membunuh kami, merampas harta dan kekayaan kami, kami TPNPB membela itu dan mau merdeka," tuturnya.
Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Kolonel Reza Nur Patria saat dikonfirmasi via selulernya terkait tudingan tersebut hanya menyatakan pihaknya akan menyampaikan perkembangan yang ada.
“Kalau ada perkembangan saya sampaikan,” tutur Reza. (TribunSumsel/Wartakota)
Baca berita lainnya terkait kebringasan KKB Papua