KKB Papua
Daftar Kebrutalan KKB Papua Sabinus Walker, Terbaru Tembak Mati 2 Guru hingga Culik Kepala Sekolah
Inilah daftar kebrutalan KKB Papua pimpinan Sabinus Walker yang jadi sorotan baru-baru ini. Tembak Mati 2 Guru hingga Culik Kepala Sekolah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Inilah daftar kebrutalan KKB Papua pimpinan Sabinus Walker yang jadi sorotan baru-baru ini.
Teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua Sabinus Walker intensitasnya meningkat akhir-akhir ini, dan warga sipil yang menjadi korbannya.
Mulai dari menembak mati 2 orang guru, menculik seorang Kepala Sekolah (Kepsek), membakar 3 gedung sekolah hingga memeras warga.

Baca juga: Aksi Kejam KKB Papua Tembak Mati Guru dan Bakar 3 SD Buat Geram DPR/MPR, Minta Polri Tambah Personil
Baca juga: Tak Puas Tembak Guru, KKB Papua Juga Bakar 3 Sekolah, Satgas Nemangkawi Bergerak Memburu Mereka
Teror dilakukan di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua.
Berikut daftar kebrutalan mereka dirangkum dari Kompas.com (grup SURYA.co.id).
1. Tembak mati 2 guru
Melansir dari Kompas.com dalam artikel 'Guru Oktovianus Rayo Ditembak KKB 2 Kali hingga Tewas, Ini Kata Kapolda Papua', guru yang tewas ditembak KKB Papua bernama Oktovianus Rayo (42).
Ia ditemukan di dalam kios di rumahnya pada Kamis (8/4/2021) pagi.
Rayo ditembak sebanyak dua kali menggunakan senjata laras pendek.
Tembakan tersebut mendarat di rusuk kanan korban.
"Tadi pagi sekitar 09.30 WIT ada kejadian penembakan di Beoga, Puncak, yang dilakukan terhadap seorang guru yang sedang menjaga kios di rumah. Korban meninggal dunia," tutur Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Mathius D. Fakhiri di Jayapura, Kamis.
Pelaku penembakan diduga dilakukan KKB Papua pimpinan Sabinus Walker.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menjelaskan, anggota KKB tiba-tiba masuk ke kios yang sedang dijaga Rayo.
Peristiwa itu diketahui oleh tiga tetangga korban.
Begitu mendengar bunyi letupan senjata api, mereka segera melarikan diri.
"Semua (tetangga) sudah ditemukan oleh masyarakat dalam keadaan selamat," ujarnya.
Fakhiri menyayangkan peristiwa penembakan yang berujung pada meninggalnya seorang guru.
Padahal, lanjutnya, sangat sulit menemukan guru yang mau mengajar di daerah pedalaman.
"Guru ini kan mendidik sumber daya manusia Papua, begitu teganya kelompok ini bisa melakukan penembakan terhadap guru yang harusnya kita lindungi," kata Fakhiri.
Dia menyatakan, guru dan tenaga medis harus mendapat perlindungan.
"Guru dan tenaga medis kita harapkan tidak boleh menerima kekerasan oleh siapa pun, sehingga saya selaku Kapolda mengutuk keras kejadian ini," tandasnya.
Setelah itu, seorang guru kembali menjadi korban.
Tepatnya pada Jumat (9/4/2021), KKB kembali menembak seorang guru di Distrik Beoga bernama Yonatan Randen.
Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi Kombes Pol M Iqbal Alqudussy mengatakan, korban tewas ditembak KKB Papua di rumahnya.
Korban sempat dibawa ke Puskesmas Distrik Beoga, tapi nyawanya tidak dapat tertolong.
"Betul telah terjadi penembakan terhadap guru SMPN 1 Julukoma hingga meninggal dunia oleh kelompok separatis bersenjata," kata Iqbal, mengutip pernyataan Kapolres Puncak Kompol Nyoman dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com.
2. Bakar sekolah

Di hari yang sama, para KKB Papua ternyata juga membakar tiga sekolah.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri saat ditemui di Jayapura, Jumat (9/4/2021), membenarkan aksi pembakaran tiga sekolah tersebut pascapenembakan Oktovianus di Kampung Julukoma, Distrik Beoga.
Seperti dilansir dari Kompas.id dalam artikel 'KKB Bakar Tiga Sekolah Pascapenembakan Guru di Pedalaman Papua'
Pelaku yang terlibat aksi ini adalah KKB Papua pimpinan Sabinus Walker.
”Sekolah yang dibakar KKB Papua meliputi SD Jambul, SMP Negeri 1 Beoga, dan SMA Negeri 1 Beoga. Para pelaku membakar ketiga sekolah ini pada pukul 18.15 WIT,” papar Mathius.
Ia menegaskan, Polda Papua telah menerjunkan tim ke Distrik Beoga untuk menindak tegas anggota KKB Papua Sabinus Walker yang berasal dari Intan Jaya.
3. Peras Warga
Selain melakukan pembakaran tiga sekolah, kelompok KKB Papua Nau Waker juga melakukan pemerasan terhadap warga Beoga.
Seperti dilansir dari Kompas TV dalam artikel 'Kejamnya Teror KKB Papua, dari Tembak Mati 2 Guru, Culik Kepsek, Bakar 3 Sekolah hingga Peras Warga'
Nau Waker telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polres Mimika karena sederet kasus kejahatan yang telah dilakukannya.
"Pada 2018, Guspi Waker memberi perintah kepada Nau Waker untuk melakukan penembakan di Mile 69 PT Freeport Indonesia di Tembagapura, dengan kerugian barang satu buah kendaraan WLP.
Polri telah melakukan uji laboratorium balistik terhadap senjata jenis steyer yang digunakan oleh Nau Waker," ujar Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi Kombes Pol M Iqbal Alqudussy.
4. Culik Kepala Sekolah
Teror tak berhenti sampai di situ. Selain penembakan, beredar juga kabar penculikan terhadap kepala sekolah SMPN 1 Julukoma atas nama Junedi Arung Salele.
Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia mengatakan, Junedi telah berhasil diamankan di Koramil Beoga Kabupaten Puncak.
Hingga kini aparat TNI-Polri masih melakukan pengamanan dan pengejaran terhadap anggota KKB Papua yang melakukan penembakan.
Baca berita seputar KKB Papua lainnya