Aksi Kejam KKB Papua Tembak Mati Guru dan Bakar 3 SD Buat Geram DPR/MPR, Minta Polri Tambah Personil

Aksi keji KKB Papua pimpinan Sabinus Waker menembak mati guru dan membakar 3 SD di Distrik Beoga, Kamis (8/4/2021) mendapat sorotan dari ketua MPR RI

Editor: Musahadah
Kolase IST/KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI
KKB Papua dan Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri. Aksi kejam KKB Papua tembak mati guru dan membakar 3 SD membuar marah anggota DPR dan ketua MPR RI. Ini desakannya. 

SURYA.CO.ID - Aksi keji KKB Papua pimpinan Sabinus Waker menembak mati guru dan membakar 3 SD di Distrik Beoga, Kamis (8/4/2021) mendapat sorotan dari ketua MPR RI dan anggota DPR RI.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta Kapolri dan jajarannya menindak tegas pelaku penembakan dan memberikan rasa aman bagi para guru. 

"Meminta agar Kapolri, Kapolda dan satuan tugas yang berada di Papua untuk menindaklanjuti peristiwa tersebut serta menindak tegas pelaku penembakan serta melakukan patroli untuk memberikan rasa aman bagi warga," ujar Bamsoet, kepada wartawan, Sabtu (10/4/2021).

Dia berharap penembakan itu tidak terulang karena guru seharusnya mendapatkan perlindungan dan tidak boleh menerima kekerasan dari siapapun.

"Terlebih lagi sangat sulit menemukan guru yang mau mengajar di daerah pedalaman," imbuhnya .

Baca juga: Tak Puas Tembak Guru, KKB Papua Juga Bakar 3 Sekolah, Satgas Nemangkawi Bergerak Memburu Mereka

Baca juga: Sumber Dana KKB Papua dari Oknum Pejabat Pemerintah dan 2 Hal, Irjen Mathius D Fakhiri Siap Memutus

Bamsoet turut meminta Kapolri dan Panglima TNI untuk meningkatkan koordinasi dengan Kapolda dan aparat yang bertugas di lapangan untuk lebih meningkatkan kesiapan dan kewaspadaan dalam menghadapi aksi teror dari KKB. 

Dengan demikian, kata dia, diharapkan pemerintah bersama aparat keamanan dapat memprioritaskan dan fokus menjaga keamanan pada wilayah-wilayah rawan konflik.

Selain itu, Bamsoet menilai penting bagi  pemerintah pusat, TNI, dan Polri untuk melakukan pengejaran dan pembersihan KKB yang masih melakukan tindakan Kriminal. 

"Serta mempersempit ruang gerak KKB juga memutus rantai distribusi dan konsumsi serta sekaligus mengungkap keberadaan KKB agar dapat dilakukan tindakan tegas yang terukur," ungkapnya. 

Lebih lanjut, politikus Golkar itu meminta adanya komitmen pemerintah pusat, pemda provinsi Papua, TNI, dan Polri untuk memberikan jaminan keamanan terhadap warga Papua agar mereka dapat beraktivitas dengan aman dan nyaman tanpa adanya ancaman kekerasan dari KKB.

"Apabila diperlukan, pemerintah harus melakukan dialog dengan pendekatan yang persuasif bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat di Papua, sehingga diharapkan dapat tercipta rekonsiliasi dan perundingan damai yang dapat menghentikan aksi KKB, dikarenakan keberadaan KKB sudah menjadi pengganggu dan mengancam keamanan hidup masyarakat Papua," tandasnya. 

Tambah Personil ke Papua

Hal serupa disampaikan anggota Komisi III Andi Rio Idris Padjalangi.  

"Saya turut berduka cita, Kepolisian harus segera mengejar pelaku dan menangkap kelompok tersebut. Jangan sampai ada korban jiwa dari masyarakat sipil yang terus berjatuhan di tanah papua yang kita cintai," kata Andi Rio kepada Tribunnews, Sabtu (10/4/2021). 

Lebih lanjut, Andi Rio berharap Polri dapat menambah jumlah personel ke Tanah Papua agar dapat lebih maksimal dalam menjaga keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat, mengingat situasi dan kondisi papua masih terjadi teror yang dilakukan pihak KKB. 

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved