KKb Papua
Pantas KKB Papua Sulit Diberangus, Ini Sumber Dana Terbesarnya, Satgas Nemangkawi Kepung Daerah Ini
Pantas saja KKB Papua sulit diberangus, ternyata, ada sumber dana cukup besar untuk beli senjata dan amunisi. Satgas Nemangkawi tak tinggal diam.
SURYA.co.id | JAYAPURA - Pantas saja Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua sulit diberangus, ternyata, ada sumber dana cukup besar untuk membeli senjata dan amunisi.
Ada empat sumber dana KKB Papua yang membuat mereka hingga saat ini berani melawan pemerintah Indonesia.
Tiga sumber dana KKB Papua sebelumnya sudah umum diungkap kan ke publik. Yakni, sumber dana dari pemerintah, perampasan dan dari desa.
Namun, ada sumber dana KKB Papua cukup besar yang tak pernah putus. Dari sumber dana terbesar itu, mereka bisa mencukupi kebutuhan melawan pemerintah, yakni tambang emas ilegal.
Baca juga: KKB Papua Sabinus Walker Terjepit Setelah Tembak Guru, Wilayahnya Kini Dikuasai Satgas Nemangkawi
Dimana saja tambang emas ilegal yang dikelola oleh KKb Papua? Simak di artikel di bawah ini.

Seperti diketahui, KKB Papua terus berulah dengan membunuhi warga Papua. Bahkan, seorang guru dan 3 sekolah menjadi korban kebiadaban KKB Papua pimpinan Sabinus Walker.
Kejadian itu berlangsung dalam sehari. Oktovianus Rayo (42), seorang guru ditembak mati saat menjaga kios di rumahnya di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (8/4/2021) pagi.
Tak cukup di situ, pada sore hari, KKB Papua Nau Walker atau anak buah Sabinus Walker juga membakar 3 sekolah sekaligus.
Berikut fakta-fakta terkait kejahatan KKB Papua Sainus Walker, perburuan oleh Satgas Nemangkawi hingga terungkapnya sumber dana untuk membeli senjata dan amunisi.
Perburuan Satgas Nemangkawi
Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menjelaskan dalam proses pengejaran ini tim gabungan telah berhasil menguasai wilayah Walker di Intan Jaya.
Menurut Iqbal saat ini Nau Waker dan kelompoknya diduga kuat sedang menuju Ilaga.
Sementara kelompok Walker diduga lari ke daerah Beoga karena posisinya terdesak aparat TNI-Polri.
Iqbal menjelaskan Nau merupakan bawahan dari pimpinan KKB, Guspi Waker.
Nau Waker telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polres Mimika sejak tahun 2018 karena sederet kasus kejahatan yang telah dilakukannya.