Wawancara Eksklusif

Ahmad Rizki Sadiq Ketua DPW PAN Jatim Kampanyekan 'Jawa Timur Basis PAN', Apa itu?

DPW PAN Jawa Timur getol sosialisasi tagline 'Jawa Timur Basis PAN. Begini penjelasan Ahmad Rizki Sadig.

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Tri Mulyono
SURYA.CO.ID/SAIFUL
Ahmad Rizki Sadiq, Ketua DPW PAN Jatim (kanan). 

Tagline kita memang setelah saya terpilih pada bulan Februari 2021, secara resmi diberikan SK, kemudian kami merumuskan bersama. Sebuah tagline yang slogannya adalah 'Jawa Timur Basis PAN'.

Apa makna tagline itu?

'Jawa Timur Basis PAN' itu kita ingin menyampaikan bahwa kerja-kerja politik tidak hanya melulu urusan elektoral tetapi kita ingin menjadikan Jawa Timur sebagai basis Partai Amanat Nasional dari sisi menanamkan pemikiran, meluaskan program-program, meluaskan ide gagasan kita yang mungkin kalau di tingkat nasional penuh dengan dinamika kepentingan politik tingkat nasional.

Saya juga menyampaikan pada Gubernur Khofifah saat audiensi, kita menyampaikan bagaimana Partai Amanat Nasional bisa bersinergi dengan pemerintah provinsi.

Tidak hanya pada tataran politik tapi bagaimana juga bisa menyukseskan program beliau. Dan akhirnya, salah satu yang disampaikan, bagaimana program-program pemerintah provinsi dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki.

Tentunya, bagaimana Partai Amanat Nasional dengan jejaring usahanya, jejaring ekonominya. Jejaring kadernya di seluruh wilayah di Jawa Timur bisa disinergikan dengan program itu.

Ya, kasarannya kita punya resources sumber daya manusia, punya kader yang berkecimpung di dunia ekonomi tingkat rumahan misalnya, UMKM di tingkat rumahan.

Mungkin bisa mendukung program Pemprov Jawa Timur dalam rangka menghadapi pandemi. Situasi hari ini kan menggerakkan ekonomi di tingkat terendah paling penting. Itu salah satu hal tagline 'Jawa Timur basis PAN'.

Tidak hanya kemudian ingin menjadikan Jawa Timur sebagai kandang untuk kita jadi menang.

Saya kira kita sadar diri, bahwa ini adalah wilayah kawan-kawan nasionalis dan religius. Religiusnya pun dikhususkan lagi di kalangan Nahdliyin, jadi kita sadar itu.

Tapi kita ingin semua sadar bahwa berpolitik tidak hanya pada persoalan masalah idealisme kultural tapi juga ada pikiran-pikiran untuk kita tanamkan tentang masalah tugas-tugas lain.

Apakah situasi pandemi tidak menghambat PAN untuk konsolidasi. Dan, caranya bagaimana agar silaturahim tetap terjaga?

Mau tidak mau kita menjadi kader politik yang menyesuaikan dengan zaman. Jadi, zamannya ini kan orang sekolah, orang dagang, bisnis sudah lewat virtual.

Kita sekarang kalau konsolidasi jumlahnya banyak, mau tidak mau virtual juga. Selama jumlahnya memang bisa memenuhi standar prokes yang ditetapkan Satgas Covid-19. Kita tetap melaksanakan.

Seperti yang saya lakukan di wilayah tapal kuda, silaturahmi dengan beberapa tokoh-tokoh, kemudian silaturahmi dengan kader partai.

Halaman
1234
Sumber: Surya Cetak
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved