Update Virus Corona di Surabaya Jumat 2 April 2021, Hasil PPKM Mikro & Larangan Mudik Lebaran

Update Virus Corona di Surabaya Jumat (2/4/2021) dan hasil PPKM Mikro serta larangan mudik saat libur lebaran.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Iksan Fauzi
infocovid19.jatimprov.go.id
Update Virus Corona di Surabaya, Jumat (2/4/2021) dan informasi PPKM Mikro serta putusan pemerintah soal larangan mudik libur lebaran. 

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi

SURYA.CO.ID - Berikut update virus corona di Surabaya hari ini, Jumat (2/4/2021).

Selain itu simak juga perkembangan hasil PPKM Mikro dan keputusan Pemerintah soal larangan mudik lebaran.

PPKM Mikro terbukti menunjukkan hasil positif dan terdapat tren penurunan COVID-19. Meski begitu, pemerintah masih berhati-hati dan melarang mudik libur lebaran, untuk mencegah kenaikan Virus Corona seperti tahun 2020.

Menurut laman infocovid19.jatimprov.go.id jumlah kasus di Jawa Timur hari ini bertambah 281 kasus. Dari jumlah tersebut, 36 di antaranya dari Kota Surabaya.

Update Virus Corona di Surabaya 2 April 2021
Update Virus Corona di Surabaya 2 April 2021 (Infocovid19.jatimprov.go.id)

Surabaya masih menjadi daerah penyumbang pasien positif Covid-19 terbesar di Jawa Timur.

Namun jumlah tersebut menunjukkan penuruan dibandingkan minggu-minggu sebelumnya yang mencapai angka 40-50 per hari.

Kenaikan kasus positif COVID-19 di Surabaya diimbangi dengan jumlah pasien sembuh hari ini, yang mencapai 38 pasien.

Berikut update selengkapnya:

Update Virus Corona di Jatim

Konfirmasi: 139827 (+281)

Aktif: 2024 (+1)

Sembuh: 127856 (+255)

Meninggal: 9947 (+25)

Update Virus Corona di Surabaya

Konfirmasi: 22778 (36)

Aktif: 170 (-2)

Sembuh: 21257 (+38)

Meninggal: 1349

Update Seluruh Wilayah Jatim (Perdaerah)

KONFIRMASI BARU (+281)

+36 KOTA SURABAYA, +22 KAB. MADIUN, +20 KAB. NGAWI, +16 KAB. BLITAR, +15 KAB. NGANJUK, +15 KAB. TRENGGALEK, +13 KAB. PONOROGO, +13 KAB. SIDOARJO, +12 KOTA MADIUN, +11 KAB. KEDIRI, +10 KAB. PACITAN, +10 KAB. BANYUWANGI, +10 KAB. MALANG, +9 KOTA BLITAR, +7 KAB. GRESIK, +7 KAB. MAGETAN, +6 KAB. JOMBANG, +6 KAB. TULUNGAGUNG, +6 KAB. MOJOKERTO, +6 KOTA PASURUAN, +5 KAB. BOJONEGORO, +4 KAB. TUBAN, +3 KOTA KEDIRI, +3 KAB. JEMBER, +3 KAB. PAMEKASAN, +3 KOTA MOJOKERTO, +2 KAB. SAMPANG, +2 KAB. LAMONGAN, +2 KOTA MALANG, +2 KAB. BONDOWOSO, +1 KAB. PASURUAN, +1 KOTA PROBOLINGGO

Hasil PPKM Mikro dan Larangan Mudik Lebaran

ILUSTRASI - Kapolres Lamongan, AKBP Miko Indrayana meninjau salah salah satu desa yang menerapkan PPKM Mikro bersama Forkopimda, Senin (22/2/2021).
ILUSTRASI - Kapolres Lamongan, AKBP Miko Indrayana meninjau salah salah satu desa yang menerapkan PPKM Mikro bersama Forkopimda, Senin (22/2/2021). (surya/hanif manshuri)

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengklaim, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro berhasil mencegah lonjakan kasus Covid-19 akibat masa libur panjang.

Selama dua bulan terakhir, tidak terjadi lonjakan kasus virus corona meski terdapat momen libur panjang Imlek dan Isra Miraj.

Selain PPKM mikro, lonjakan kasus diklaim berhasil dicegah akibat adanya penghapusan cuti bersama dan pembatasan mobolitas penduduk ke luar kota.

"Kebijakan PPKM mikro melalui posko tingkat desa atau kelurahan, penghapusan cuti bersama, serta pembatasan mobilitas terbukti efektif karena tidak terjadi kenaikan kasus sebagai dampak dari kedua hari raya tersebut," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (30/3/2021), melansir Kompas.com berjudul "PPKM Mikro Diklaim Berhasil Cegah Lonjakan Covid-19 Selama Masa Libur Panjang"

https://nasional.kompas.com/read/2021/03/31/10475751/ppkm-mikro-diklaim-berhasil-cegah-lonjakan-covid-19-selama-masa-libur

Berdasar pengalaman, kata Wiku, libur panjang berdampak pada penambahan kasus positif Covid-19. Sebab, momen tersebut digunakan masyarakat untuk bepergian sehingga terjadi peningkatan mobilitas.

Selain peningkatan kasus, libur panjang juga mengakibatkan kenaikan angka kematian pasien virus corona, juga keterpakaian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19.

Akibat momen libur panjang Idul Fitri 22-25 Mei 2020 misalnya, terjadi lonjakan kasus Covid-19 sebesar 68-93 persen.

Kemudian, akibat libur panjang HUT RI 17-23 Agustus 2020, kasus Covid-19 meningkat hingga 119 persen.

Kecenderungan ini terulang ketika momen libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW 28 Oktober-1 November, serta libur Natal dan tahun baru 24 Desember-3 Januari.

"Meskipun jumlah kenaikannya tidak lebih tinggi dari dampak libur kemerdekaan RI, libur Maulid Nabi berkontribusi pada kenaikan hingga 95 persen kasus harian, dan libur Nataru (Natal dan tahun baru berkontribusi pada kenaikan hingga 78 persen kasus harian," ucap Wiku.

Belajar dari pengalaman tersebut, kata Wiku, pemerintah melakukan pencegahan dengan melarang mudik Lebaran 2021.

Pemerintah berharap kebijakan ini mampu mencegah lonjakan virus corona akibat tingginya mobilitas penduduk selama momen libur panjang.

"Ini adalah alarm keras yang seharusnya mampu untuk menjadi peringatan kita semua agar tidak mengulangi kejadian ini," kata Wiku.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved