Pasukan Paskhas TNI AU Pulang Setelah 9 Bulan Bertugas dan Digempur KKB Papua, Dapat Penghargaan
Pasukan Paskhas TNI AU akhirnya pulang setelah 9 bulan bertugas di Papua dan sempat digempur KKB Papua.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
KKB Papua Putus Asa Ingin Tembaki Pesawat
Sementara itu, pentolan KKB Papua di Intan Jaya memerintahkan kepada anak buahnya untuk berperang di Enarotali dengan menembak pesawat militer maupun sipil.
Perintah terebut terekam dalam video pentolan KKB Papua sedang berkomunikasi dengan anak buanya menggunakan handytalky (HT).
Merespons ancaman KKB Papua tersebut, TNI-Polri tak tinggal diam dan terus memburu pendukung Organisasi Papua Merdeka (OPM) tersebut hingga ke akar-akarnya.
Pihak Kodam XVII/Cenderawasih dan Polda Papua sedang mengidentifikasi tiga anggota KKB yang terekam dalam video tersebut.
Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa, mengatakan video ini menjadi bukti dan fakta bahwa KKB sebagai Front Bersenjata OPM sering melakukan perbuatan intimidasi dan teror.
"Untuk itu, TNI-Polri akan melakukan tindakan tegas kepada KSB sebagai upaya penegakan hukum dan aturan serta menjaga kedaulatan negara, sehingga terwujud Papua yang damai dan sejahtera," kata Kolonel Sutriastawa melalui keterangan resminya yang dikutip pada Sabtu, (20/3/2021).
Suriastawa pun menyebutkan aksi teror kepada masyarakat yang dilakukan KKB Papua tidak lama ini.
Setidaknya, ada 7 kejahatan KKB Papua yang teridentifikasi.
1. Pembakaran pesawat Mission Aviation Fellowship (MAF) di Kampung Pagamba,
2. Pembakaran tower BTS milik PT Telkom di Puncak,
3. Pembakaran 1 unit rumah masyarakat,
4. Penembakan terhadap masyarakat sipil khususnya pendatang.
5. Pembacokan terhadap tukang ojek,
6. Penyerangan terhadap aparat keamanan di wilayah Sugapa.
7. Front politik dan front klandestinnya juga aktif beraksi di dunia maya.
Karena kejahatan yang dilakukan KKB Papua selama ini, Sutriastawa pun menawarkan dua pilihan.
Pertama, kembali ke pangkuan ibu pertiwi dan bersama-sama komponen bangsa lainnya ikut membangun serta menyejahterakan Papua.
Kedua, diburu oleh TNI.
"Apabila tetap melakukan aksi terornya, maka kami pastikan TNI-Polri akan memburu dan melakukan tindakan tegas kepada mereka," kata Suriastawa.