Pasukan Paskhas TNI AU Pulang Setelah 9 Bulan Bertugas dan Digempur KKB Papua, Dapat Penghargaan

Pasukan Paskhas TNI AU akhirnya pulang setelah 9 bulan bertugas di Papua dan sempat digempur KKB Papua.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
paskhas.mil.id
Pasukan Paskhas TNI AU Pulang Setelah 9 Bulan Bertugas dan Digempur KKB Papua 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi

SURYA.co.id - Pasukan Paskhas TNI AU dari Batalyon Komando 464 Paskhas akhirnya pulang setelah 9 bulan bertugas sebagai Satgas Pamrahwan (Satuan tugas Pengamanan daerah rawan) Papua.

Mereka bahkan sempat digempur KKB Papua saat masih bertugas mengamankan Bandara Amenggaru, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak.

Namun, gempuran Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua saat itu tak mampu menandingi kehebatan pasukan elite TNI AU tersebut.

Baca juga: Sempat Dihujani Peluru KKB Papua, Pasukan Paskhas TNI AU Akhirnya Pulang, Penyambutannya Haru

Baca juga: Kabar Terbaru Kasus Bripka MRA dan SAP, Oknum Polisi yang Jual Amunisi dan Senjata ke KKB Papua

Bahkan, pasukan Paskhas yang bertugas berhasil menembak mati satu anggota KKB Papua.

Melansir dari laman paskhas.mil.id, para pasukan Paskhas TNI AU ini akhirnya pulang dan disambut dengan Upacara Purna Tugas.

Upacara tersebut dilaksanakan di lapangan apel Yonko 464, Selasa (23/03/2021).

Upacara Penyambutan ini dipimpin langsung oleh Komandan Korps Pasukan Khas (Dankorpaskhas) Marsekal Muda TNI Eris Widodo selaku Inspektur Upacara.

Komandan Batalyon Komando (Danyonko) 464 Letkol Pas Y Made Suarsono bertindak selaku Komandan upacara yang sekaligus menjabat sebagai Dansatgaspamrahwan Papua.

Dalam sambutanya Dankorpaskhas menyampaikan ucapan terimaksih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas hasil pelaksanaan  tugas dan pengabdian selama betugas.

Upacara penyambutan ini merupakan salah satu wujud penghargaan dan penghormatan kepada para prajurit yang baru saja selesai melaksanakan tugas sebagai Pasukan Pengaman Daerah Rahwan Di Papua.

Kebahagian dan kebanggaan bagi seorang Komandan ketika menyambut prajuritnya dari Medan tugas dan Medan operasi dalam keadaan aman, lengkap dan selamat.

Dengan berakhirnya penugasan ini berarti para prajurit telah mengangkat citra dan nama baik TNI AU umumnya dan Korpaskhas pada khususnya.

Keberhasilan selama penugasan ini diharapkan tetap dipertahankan untuk lebih ditingkatkan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya.

Para prajurit dalam Medan operasi harus peka dan mampu beradaptasi dengan perkembangan situasi dan kondisi.

Sehingga akan memenangkan setiap pertempuran baik dalam operasi militer perang maupun operasi militer selain perang secara tuntas dan tumpas.

Kepada Komandan satuan, harus peduli dan mampu melatih kemampuan seluruh prajurit di satuannya untuk siap operasional dan siap tempur.

Karena itu perlu adanya proses pembinaan yang terukur dan terarah, jangan sampai dengan kondisi saat ini membuat lengah terhadap kewaspadaan prajurit.

"Selamat datang dan selamat kembali ke kesatuan serta selamat berkumpul kembali dengan keluarga." ujar Dankorpaskhas.

Turut hadir dalam uapacara tersebut, Komandan Lanud Abdulrahman Saleh, Kadisops Lanud Abd. Saleh, Aspers dan Asops Korpaskhas, Danden Matra 2 Paskhas, Wadanyonko 464 serta perwakilan dari Komandan DEPOHAR 30.

Sebelumnya, sebanyak lima hingga 10 anggota KKB Papua tiba-tiba menyerang Bandara Amenggaru, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Jumat (19/2/2021).

Bandara Amenggaru saat itu tengah dijaga oleh Pasukan Paskhas TNI AU.

Kontak senjata pun terjadi selama 2,5 jam dan menewaskan seorang anggota KKB Papua.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Detik-detik Personel Paskhas TNI AU Ditembaki di Bandara Amenggaru Papua, Kontak Senjata 2,5 Jam, 1 KKB Tewas'

Identitas anggota KKB Papua tersebut masih didalami aparat dna jenazahnya sudah dibawa ke rumah sakit.

Kontak senjata itu berawal dari anggota KKB menembaki personel Paskhas TNI AU.

Buntut penyerangan itu, aparat gabungan TNI-Polri akhirnya terlibat kontak senjata selama 2,5 jam dengan KKB.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal, menuturkan, kejadian tersebut terjadi pada pukul 09.20 WIT.

KKB Papua menembaki personel Paskhas yang sedang melakukan pengamanan di bandara tersebut.

"Sekitar pukul 09.20 WIT di Ilaga, tepatnya di runway Bandara Ilaga terjadi penembakan terhadap rekan-rekan Paskhas sedang melakukan pengamanan bandara," kata Kamal, Jumat.

Setelah ada laporan kejadian tersebut, personel Polres Puncak segera menuju lokasi kejadian dan bergabung dengan personel keamanan lainnya untuk melakukan pengejaran.

Petugas melumpuhkan seorang KKB Papua hingga tewas.

"Kontak tembak cukup lama karena dari ujung runway mereka (KKB) lari ke atas bukit.

Kelompok ini jumlahnya antara lima sampai sepuluh orang," kata Kamal.

Ia memastikan, tidak ada anggota aparat keamanan TNI-Polri yang menjadi korban dalam kejadian tersebut.

Saat ini, kontak senjata sudah berhenti dan aparat keamanan masih melakukan pengejaran.

"Saat ini, personel gabungan masih melakukan pengejaran tapi sudah tidak ada kontak senjata. Kejadian berlangsung sampai 2,5 jam," kata Kamal.

Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal memastikan saat ini situasi di Ilaga telah kondusif dan msyarakat tetap melakukan aktivitas seperti biasa.

Hanya saja, akibat gangguan keamanan di landasan pacu Bandara Aminggaru, saat ini maskapai penerbangan untuk sementara menutup penerbangan untuk ke Ilaga.

"Karena lokasinya ada di kawasan bandara, dan dari komunikasi yang dibangun oleh para pengusaha transportasi, untuk hari ini untuk sementara tidak ada penerbangan," ujar Kamal di Jayapura, Sabtu (20/2/2021).

Aparat gabungan, sambung dia, akan tetap menerapkan standsr pengamanan di kawasan bandara agar maskapai penerbangan mau membuka penerbangan ke Ilaga kembali.

Hal ini sangat penting karena jalur udara adalah satu-satunya akses pintu masuk ke Kabupaten Puncak.

"Satu-satunya akses ke Ilaga adalah dengan penerbangan, BBM kemudian logistik untuk keperluan masyarakat sehari-hari hanya bisa diantar dengan penerbangan," kata Kamal.

Sedangkan untuk jenazah Tera Wamang sudah diserahkan ke pihak keluarga.

"Jenazah setelah selesaikan dilakukan pendataan di Puskesmas Ilaga sudah diserahkan ke pihak keluarga korban dan tidak lama kemudian jenazah dibakar tidak jajh dari Puskesmas," kata dia.

KKB Papua Putus Asa Ingin Tembaki Pesawat

Sementara itu, pentolan KKB Papua di Intan Jaya memerintahkan kepada anak buahnya untuk berperang di Enarotali dengan menembak pesawat militer maupun sipil.

Perintah terebut terekam dalam video pentolan KKB Papua sedang berkomunikasi dengan anak buanya menggunakan handytalky (HT). 

Merespons ancaman KKB Papua tersebut, TNI-Polri tak tinggal diam dan terus memburu pendukung Organisasi Papua Merdeka (OPM) tersebut hingga ke akar-akarnya.

Pihak Kodam XVII/Cenderawasih dan Polda Papua sedang mengidentifikasi tiga anggota KKB yang terekam dalam video tersebut. 

Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa, mengatakan video ini menjadi bukti dan fakta bahwa KKB sebagai Front Bersenjata OPM sering melakukan perbuatan intimidasi dan teror.

"Untuk itu, TNI-Polri akan melakukan tindakan tegas kepada KSB sebagai upaya penegakan hukum dan aturan serta menjaga kedaulatan negara, sehingga terwujud Papua yang damai dan sejahtera," kata Kolonel Sutriastawa melalui keterangan resminya yang dikutip pada Sabtu, (20/3/2021).

Suriastawa pun menyebutkan aksi teror kepada masyarakat yang dilakukan KKB Papua tidak lama ini.

Setidaknya, ada 7 kejahatan KKB Papua yang teridentifikasi. 

1. Pembakaran pesawat Mission Aviation Fellowship (MAF) di Kampung Pagamba,

2. Pembakaran tower BTS milik PT Telkom di Puncak,

3. Pembakaran 1 unit rumah masyarakat,

4. Penembakan terhadap masyarakat sipil khususnya pendatang.

5. Pembacokan terhadap tukang ojek,

6. Penyerangan terhadap aparat keamanan di wilayah Sugapa.

7. Front politik dan front klandestinnya juga aktif beraksi di dunia maya.

Karena kejahatan yang dilakukan KKB Papua selama ini, Sutriastawa pun menawarkan dua pilihan.

Pertama, kembali ke pangkuan ibu pertiwi dan bersama-sama komponen bangsa lainnya ikut membangun serta menyejahterakan Papua.

Kedua, diburu oleh TNI.

"Apabila tetap melakukan aksi terornya, maka kami pastikan TNI-Polri akan memburu dan melakukan tindakan tegas kepada mereka," kata Suriastawa.

Ikuti berita seputar KKB Papua dan TNI AU di SURYA.CO.ID

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved