Pemprov Jatim

SPAM Umbulan Sudah Beroperasi, Distribusi Air Diatur PDAB dengan Skema Distribution Center

Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dan siap beroperasi.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Cak Sur
Humas Pemprov Jatim
Presiden RI, Joko Widodo didampingi Menteri PU-PR, Menteri Keuangan, Menteri Kesehatan dan Mensesneg, serta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meresmikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Umbulan, di Kabupaten Pasuruan, Senin (22/3/2021) siang. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dan siap beroperasi. Rencananya, proses pendistribusian air dari SPAM Umbulan ini akan menggunakan skema DC (distribution center)

Kepala Biro Administrasi Perekonomian Setda Prov Jawa Timur, Tiat Suwardi mengatakan, pengeloaan bisnis SPAM Umbulan ditangani perusahaan daerah air bersih (PDAB).

“Perusahaan tersebut merupakan BUMD miliki Provinsi Jawa Timur. PDAB akan mengatur skema bisnis SPAM Umbulan dengan PDAM di lima daerah tersebut," ucapnya, Sabtu (27/3/2021).

Tiat menegaskan, pembangunan dan pengoperasian SPAM Umbulan sudah direncanakan secara matang termasuk untuk pengaturan skema bisnisnya.
Dia tidak menyebut berapa tarif yang dikenakan untuk masing-masing daerah. Sebab, menurut Tiat, nanti akan ada pembahasan lanjutan bersama masing-masing daerah.

Lebih lanjut Tiat menyebutkan, bahwa pembahasan yang akan datang tidak akan berbeda jauh dengan skema yang sudah dirancang sejak awal. Misalnya, jatah air untuk masing-masing daerah diperkirakan sama.

Yakni, Sidoarjo 1.200 liter per detik, Surabaya dan Gresik mendapat jatah 1.000 liter per detik, Kota Pasuruan 110 liter per detik dan Kabupaten Pasuruan 410 liter per detik.

Sesuai instruksi presiden, pemerintah provinsi bersama lima kepala daerah dan pengembang segera menindaklanjuti proyek SPAM Umbulan. Saat ini baru 20 persen yang dimanfaatkan. Lima daerah yang dimaksud adalah Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik dan Kota Surabaya.

“Saat ini yang beroperasi baru 20 persen. Dengan debit 900 liter per detik. Padahal kapasitas totalnya adalah 4.000 liter per detik. Jadi ada 80 persen yang harus kami kejar Bersama-sama,” ungkap Tiat.

Kembali soal operasional, dikatakan Tiat bahwa pemberlakuan DC diterapkan di semua daerah aliran SPAM Umbulan. Dimana setiap daerah yang dialiri oleh SPAM Umbulan akan dibagi atas beberapa DC. Misalnya di Sidoarjo, ada delapan DC. Antara lain DC Waru dengan kapasitas tangki sebesar 2.000 meter kubik. Lalu DC Gedangan 2.900 meter kubik, serta beberapa DC lainnya.

Empat daerah lainnya juga memiliki sarana yang sama. DC di Surabaya berlokasi di Alas Malang. Lalu di Gresik berlokasi di Jalan Giri. DC tersebut berfungsi menampung dan mengalirkan air ke pelanggan.

Pembangunan fisik masing-masing DC sudah selesai. Pengerjaanya dilakukan beberapa kontraktor. Di Sidoarjo, beberapa DC dibangun PT Brantas Abipraya. Lalu di Gresik dan Surabaya dikerjakan PT Wijaya Kusuma Emindo. Pembiayaannya dari APBN.

Air tinggal didistribusikan ke lokasi tersebut. Selanjutnya pengelola bisnis SPAM Umbulan berkoordinasi dengan daerah untuk pendistribusian air tersebut.

Masing-masing DC akan mengaliri pada area tertentu. Misalnya, DC Buduran mengaliri permukiman di sekitar Kahuripan. Permintaan layanan air bersih di wilayah tersebut cukup banyak. Nantinya, DC Buduran memenuhi kuota yang dibutuhkan pelanggan di wilayah tersebut.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved