KKB Papua

Irjen Mathius D Fakhiri Buru KKB Papua Jhony Botak hingga Terjepit, Akan Ditangkap Hidup atau Mati

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri tampaknya tak membiarkan para KKB Papua bernafas lega. Mereka terus diburu hingga terjepit

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
tribratanews.polri.go.id
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri Buru KKB Papua Jhony Botak hingga Terjepit 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi

SURYA.co.id - Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri tampaknya tak membiarkan para Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua bernafas lega.

Ia terus memburu para KKB Papua pimpinan Jhony Botak hingga terjepit.

Bahkan, Irjen Mathius D Fakhiri menyatakan akan menangkap mereka hidup atau mati.

KKB Papua dan Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri. Salah satu siasat Irjen Mathius D Fakhiri guna menangkap KKB Jhony Botak adalah memblokade akses pengiriman bahan makanan.
KKB Papua dan Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri. Salah satu siasat Irjen Mathius D Fakhiri guna menangkap KKB Jhony Botak adalah memblokade akses pengiriman bahan makanan. (Kolase IST/KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI)

Baca juga: Kebohongan KKB Papua Terbongkar Lagi, Ngaku Tembak Prajurit TNI Yonif 700/WYC, Padahal ini Faktanya

Baca juga: Siasat Irjen Mathius D Fakhiri Bikin KKB Jhony Botak Terjepit, Blokade Jalur Pengiriman Logistik

"Kami akan terus mencari Jhony Botak sampai kapanpun.

Para pelaku kejahatan harus kita tangkap atau tahan hidup maupun mati," tegas Irjen Mathius D Fakhiri, Kamis (25/3/2021), dilansir dari laman tribratanews.polri.go.id

Mantan Kapolres Jayapura itu, mengatakan, sebagai negara hukum, masyarakat atau kelompok manapun tidak boleh melanggar hukum atau ketentuan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.

Tambah Kapolda , saat ini pimpinan KKB Papua Kali Kopi Mimika itu, sedang dalam keadaan terjepit.

Hal ini lantaran aparat TNI-POLRI terus melakukan pengejaran.

"Saat ini dia ( Jhony Botak) dalam keadaan terjepit, dan kita tetap terus mengajar dan menunggu sampai dia keluar," bebernya.

Dirinya juga menegaskan bahwa TNI-Polri tidak akan mundur selangkahpun untuk menangkap KKB Papua seperti Jhony Botak dan kelompoknya.

Pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak lagi mendulang di kawasan Mile 43 hingga Mile 50 di Kabupaten Mimika Papua. Karena area tersebut sedang diawasi oleh aparat untuk menjalankan tugasnya.

"Untuk masyarakat tolong beri kesempatan kepada kami aparat TNI-Polri untuk menjalankan tugasnya," tuturnya.

Perlu diketahui bahwa Jhony Botak merupakan salah seorang pimpinan KKB Papua bersama kawan-kawan yang saat ini sedang intens melakukan aksinya.

Janji tak kan pernah mundur berantas KKB Papua

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri. Kini Mulai Bekerja untuk Tumpas KKB Papua
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri. Kini Mulai Bekerja untuk Tumpas KKB Papua (ANTARA/Evarukdijati)

Sebelumnya, Irjen Mathius D Fakhiri berjanji tak akan mundur menghadapi KKB Papua di Intan Jaya.

Melansir dari tribratanews.polri.go.id, Selasa (16/3/2021), Irjen Mathius D Fakhiri menegaskan jajarannya tak akan mundur selangkah pun untuk menghadapi KKB di Kabupaten Intan Jaya.

Kapolda Papua mengatakan bahwa kehadiran aparat Polri dibantu TNI di Intan Jaya saat ini semata-mata untuk melakukan penegakan hukum terhadap pelaku kekerasan bersenjata.

Kapolda Papua juga meminta seluruh prajurit Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi dan Satgas Pengamanan Daerah Rawan agar tidak takut menghadapi teror dan ancaman dari KKB Papua.

"TNI dan Polri hadir untuk memastikan bahwa negara hadir di Intan Jaya untuk melakukan penegakan hukum terhadap siapa pun yang melakukan pelanggaran hukum," jelas Kapolda Papua.

Dalam melakukan langkah-langkah penegakan hukum itu, Irjen Mathius D Fakhiri mengingatkan semua personel agar memastikannya secara terukur. 

Kapolda Papua memastikan situasi kamtibmas di wilayah Intan Jaya akhir-akhir mulai kondusif. 

Kapolda berharap pemkab setempat bahu-membahu bersama aparat TNI dan Polri menjaga situasi kamtibmas di Intan Jaya pulih seperti tahun-tahun sebelumnya.

Dengan pulihnya situasi keamanan di daerah ini, lanjut dia, aktivitas pemerintahan dan pelayanan masyarakat juga bisa berjalan normal kembali. 

Kapolda mengapresiasi Bupati Intan Jaya yang sering di Sugapa sehingga sangat membantu mempercepat upaya pemulihan situasi keamanan di sana.

"Pastikan itu dilakukan secara terukur, tidak boleh melakukan hal-hal yang dapat merugikan masyarakat yang tidak bersalah. 

Kami sangat mengharapkan kolaborasi yang baik antara TNI, Polri, dan Pemkab Intan Jaya," pungkas Kapolda Papua.

Kebohongan KKB Papua Terbongkar Lagi

Sementara itu, kebohongan KKB Papua lagi-lagi terbongkar.

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua mengaku telah menembak lima prajurit TNI dari Batalyon Infanteri Raider 700/Wira Yudha Cakti atau Yonif 700/WYC di Nduga.

Padahal, tak ada satu pun prajurit TNI khususnya Yonif 700/WYC yang terluka atau bahkan tewas di Nduga.

Hal ini diungkapkan oleh Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono. Kamis (25/3/2021).

Melansir dari Antara, Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono menegaskan, informasi yang beredar di medsos tentang tewasnya prajurit TNI AD dalam kontak tembak dengan KKB Papua di Nduga tidak benar atau hoaks.

"Tidak ada prajurit TNI termasuk dari Yonif 700/ WYC yang terluka atau tewas di Nduga seperti yang beredar di media sosial.

Informasi yang beredar di media sosial itu hoaks" tegas Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI Yogo kepada Antara.

Hal ini dikatakannya menanggapi informasi di media sosial KKB Papua yang menyatakan lima anggota TNI tewas dalam kontak tembak yang terjadi Senin (22/3) di sekitar kali atau sungai kecil Bomid, Kabupaten Nduga.

Diakui, KKB Papua memang sengaja membuat berita hoaks dengan menyatakan lima prajurit TNI meninggal dalam kontak senjata di sekitar Nduga.

Personel TNI yang bertugas di daerah rawan diminta selalu waspada dan tidak lengah saat menjalankan tugas, harap Mayjen TNI Yogo.

Ikuti Berita terkait KKB Papua di Surya.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved