Konflik Partai Demokrat

'Masyarakat Lebih Suka Partai Demokrat Dipimpin Pak Jenderal daripada Pak Mayor' Klaim Kubu Moeldoko

'Sekarang pada kenyataannya, masyarakat lebih menyukai Partai Demokrat yang dipimpin Pak Jenderal daripada Pak Mayor' begitu klaim kubu Moeldoko.

Editor: Iksan Fauzi
Kolase Tribunnews.com/dok pribadi AHY
Perang di internal Partai Demokrat antara kubu Moeldoko melawan AHY. 

SURYA.co.id | JAKARTA - 'Sekarang pada kenyataannya, masyarakat lebih menyukai Partai Demokrat yang dipimpin Pak Jenderal daripada Pak Mayor' begitu bunyi klaim sepihak kubu Moeldoko.

Perang terbuka antara jenderal vs mayor di tubuh Partai Demokrat untuk memperebutkan keabsahan legalitas dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia ( Kemenkum HAM) masih berlanjut.

Sosok yang menjadi sorotan adalah Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko selaku Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) versi Kongres Jakarta.

Klaim sepihak tersebut disampaikan oleh Ketua Departemen Komunikasi dan Informasi Partai Demokrat versi KLB Saiful Huda Ems.

Hal itu diungkapkan Saiful kepada Kompas TV melalui keterangan tertulis, Selasa (23/3/2021).

Ketua Umum Demokrat versi KLB Deli Serdang, Moeldoko dan Ketua Umum Demokrat versi kongres Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Ketua Umum Demokrat versi KLB Deli Serdang, Moeldoko dan Ketua Umum Demokrat versi kongres Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Kolase Kompas.com)

Bahkan, dalam klaimnya tersebut, Huda menyinggung dukungan kepada Moeldoko sebagai gambaran dari para pengamat politik profesional.

Hanya saja, Saiful tidak enggan menyebutkan pengamat politik siapa saja yang mendukung sang jenderal.

Berikut petikan kliam sepihak Saiful.

“Sekarang pada kenyataannya masyarakat lebih menyukai Partai Demokrat yang dipimpin oleh Pak Jenderal daripada Partai Demokrat yang dipimpin Pak Mayor,” kata Saiful Huda.

“Ini semua bisa kita lihat dari banyaknya pengamat politik profesional yang memberikan dukungannya untuk Pak Moeldoko,” bebernya.

Gelombang pemberontakan di internal Partai Demokrat

Sebelumnya, Saiful Huda menggambarkan adanya gelombang pemberontakan di internal Partai Demokrat sebelum Moeldoko memimpin.

Pemberontakan itu, diklaim Saiful Huda, terjadi karena pola kepemimpinan AHY dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang merupakan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Sehingga menjadi alasan dilakukannya KLB Deli Serdang, Sumatera Utara.

“Gelombang pemberontakan internal Partai Demokrat terhadap kepemimpinan AHY dan SBY semakin kencang, hingga berkumpulah mayoritas pengurus (unsur DPP, DPD dan DPC) dan pendiri Partai Demokrat di acara KLB Partai Demokrat di Sibolangit Deli Serdang,” bebernya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved