Kenalkan Pembelajaran di Kampus, Mahasiswa FK Unair Bergantian Belajar di Ruang Propadus

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Hampir setahun mahasiswa semester II Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) belum bisa merasakan pembelajaran di kampus karena pandemi.

Untuk itu, FK Unair mulai mengenalkan pembelajaran tatap muka secara bergiliran pada mahasiswa semester dua.

Dekan FK Unair, Prof Budi Santoso mengungkapkan mahasiswa sebenarnya masih menjalankan kuliah secara daring.

Tetapi karena keprihatinan pada mahasiswa angkatan 2020 belum pernah mengenal kampus. Maka sebagian siswa diperkenankan mengikuti pembelajaran daring di ruang kelas.

"Ruang kuliah yang digunakan bersama ini merupakan ruang kuliah Propadus menjadi sangat fenomenal karena pada tahun 2023 akan genap berusia 100 tahun. Setiap mahasiswa FK Unair harus merasakan sensasi berkuliah di ruangan Propadus ini. Maka dekanat dan BEM berinisiasi mengajak mahasiswa angkatan 2020 berkuliah langsung di ruangan ini," ungkapnya, Selasa (23/3/2021).

Baca juga: BREAKING NEWS Tiga Warga Dusun Ngantub Kabupaten Kediri Tewas Tersengat Listrik, Ini Kronologinya

Baca juga: News Analysis Pengamat Pariwisata : Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

Baca juga: Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya : Usaha RHU Mati Suri

Baca juga: Lebih Senang Sanksi Denda, Pengusaha Hiburan di Kota Surabaya Tolak Deposit Rp 100 Juta

Dia mengaku prihatin dengan mahasiswa semester II belum pernah masuk secara langsung di ruang kelas dikarenakan pandemi COVID-19.

Untuk itu dalam waktu dekat pihaknya akan mulai melakukan kuliah secara gabungan yakni daring dan luring.

"Ada 25 hingga 30 mahasiswa yang melaksanakan kuliah di kelas dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Sisanya akan melakukan kuliah secara daring," tuturnya.

Sementara untuk dosen juga akan mengajar di kelas secara langsung.

Jadi sensasi menjadi mahasiswa kedokteran yang kuliah di kampus akan sedikit demi sedikit dilakukan oleh FK Unair.

Perkuliahan di kelas, lanjut Prof Budi, dilakukan karena ada mata kuliah bagi mahasiswa semester II yang tidak bisa dijalankan secara daring, yakni mata kuliah Ketrampilan Medik (Tramed).

"Pada mata kuliah tersebut diajarkan bagaimana melakukan pemeriksaan terhadap pasien, melakukan tensi, pengukuran suhu. Semua itu tidak bisa dilakukan secara daring. Maka kami mencoba sekitar 25 hingga 30 mahasiswa untuk menjalani perkuliahan secara langsung," katanya.

Selanjutnya sistem pembelajaran blended learning ini akan diterapkan di semua mata kuliah.

Sehingga mahasiswa tetap bisa beraktivitas di kampusnya secara bergantian dengan menerapkan prokes.