Bacaan Niat Puasa Sya'ban 2021, Serta Hukum Puasa Nisfu Sya'ban Menurut Penjelasan Ulama
Bacaan Niat Puasa Syaban 2021 dan hukum Puasa Nisfu Syaban penjelasan ulama.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Ustadz Abdul Somad ( UAS), Buya Yahya dan Pengurus MUI Pusat beberapa waktu lalu telah memberikan pendapatnya.
Menurut Ustadz Abdul Somad dalam video ceramahnya, hadis tentang puasa di siang hari saat Nisfu Syaban adalah daif atau lemah, tetapi boleh saja kita lakukan jika ingin berpuasa.
"Kalau mau, silakan saja, apalagi jika untuk kebaikan bersama, tetapi hadisnya lemah. Hadis puasa di bulan Syaban yang kuat adalah berpuasa di bulan-bulan haram atau mulia, yaitu Zulhijjah, Zulkaidah, Rajab dan Syaban, dan Allah akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya di malam Nisfu. Jadi, ini hadisnya umum bulannya, tak khusus dijelaskan harus di saat Nisfu Syaban, tetapi di bulan-bulan haram," jelas UAS.
Baca juga: Jadwal Puasa Sunnah Bulan Maret 2021 Lengkap Bacaan Niat dan Keutamaannya
Bacaan Niat Puasa Sya'ban
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnati Sya'bana lillâhi ta'âlâ
Aku berniat puasa sunah Syaban esok hari karena Allah ta'ala.
Namun jika masih memiliki utang puasa Ramadhan, maka wajib mengganti Puasa Qadha (ganti) terlebih dahulu.
Boleh gabung Puasa Qadha dengan Puasa Sunnah.
Seperti yang dijelaskan Buya Yahya dalam ceramahnya berjudul "Bolehkah Puasa Sunnah Muharram Tetapi Masih Punya Utang Puasa Wajib" di Youtube pada 7 September 2019.
Buya Yahya menyampaikan boleh melaksanakan puasa qadha di hari puasa sunnah.
Namun niat puasa qadha tetap dilafalkan, tanpa perlu menyebutkan niat puasa sunnah.
Dengan begitu umat Islam mendapat dua pahala sekaligus.
Pertama, karena mengganti puasa yang ditinggalkan, kedua mendapatkan pahala puasa sunnah.
Adapun niat puasa Qadha bulan Ramadan adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءٍ فَرْضَ رَمَضَانً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Shouma Ghodin 'an qadaa'in fardho ramadhoona lillahi ta'alaa
Artinya :
"Saya niat puasa esok hari karena mengganti fardhu Ramadan karena Allah Ta'ala".