Pasokan Senjata-Amunisi KKB Papua Terancam Mandek, 1350 Anak Buah Jenderal Andika Perkasa Dikerahkan

Pasokan senjata dan amunisi untuk KKB Papua terancam mandek. 1350 Anak Buah Jenderal Andika Perkasa Dikerahkan untuk cegat di jalur penyelundupan.

TRIBUN PEKANBARU/Theo Rizky
Ilustrasi pasukan TNI anak buah Jenderal Andika Perkasa dikerahkan untuk jaga jalur penyelundupan senjata dan amunisi KKB Papua. 

Kemudian tim gabungan kembali menangkap dua pelaku berinisial MA di Kampung Lani dan Ra di Jalan Poros Distrik Yaro pada Selasa (23/2/2021).

Barang bukti yang disita meliputi dua pucuk senjata jenis air softgun, 10 butir amunisi dengan kaliber 7,62 milimeter, 22 butir amunisi 5,56 milimeter, 2 unit telepon seluler dan 4 tabung gas untuk senjata air softgun.

”Diduga ada seorang mantan anggota TNI yang terlibat dalam kasus penjualan senjata dan amunisi dari jaringan Makassar. Dia telah dipecat dari satuannya,” ungkap Fakhiri.

Ia menambahkan, kepolisian akan lebih fokus mengawasi wilayah perairan.

Sebab, para pelaku lebih dominan membawa senjata dan amunisi melalui lautan dominan Papua Barat dan Papua.

Adapun dari hasil pengungkapan sejumlah kasus selama ini, penyelundupan amunisi dan senjata ke KKB Papua sering melalui jalur perairan dari Maluku ke Sorong, Manokwari dan Nabire.

”Kami akan meningkatkan pengawasan di tiga pintu masuk ini, yakni Sorong, Manokwari dan Nabire.

Sudah saatnya kami menghentikan pasokan senjata dan amunisi ke KKB Papua,” papar Matius.

Komandan Resor Militer 173/PVB Brigjen Iwan Setiawan saat dihubungi mengakui, pihaknya turut terlibat bersama Polri dalam penangkapan pelaku yang terlibat penjualan senjata dan amunisi di Nabire.

”Kami turut bersinergi dengan pihak kepolisian untuk mencegah masuknya senjata dan amunisi bagi kelompok kriminal bersenjata.

Kami akan meningkatkan pengawasan di setiap pintu masuk wilayah teritorial Korem 173," tutur Iwan.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Paulus Waterpauw menjelaskan pengungkapan penjualan senjata api dan amunisi kepada KKB Papua akan terus dilakukan.

Dalam waktu dekat, pihaknya akan mengungkap kasus penjualan senjata dari kelompok lain.

"Rencana nanti ada pengungkapan kelompok Nabire, ada juga kelompok yang akan ke Sorong, lalu ke Ambon membawa senjata, itu sudah kita ikuti dan kami tidak akan ungkap di sini," ujarnya, Senin (22/2/2021).

Paulus mengatakan kepolisian tidak akan tebang pilih dalam mengungkap kasus itu.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved