Pasokan Senjata-Amunisi KKB Papua Terancam Mandek, 1350 Anak Buah Jenderal Andika Perkasa Dikerahkan
Pasokan senjata dan amunisi untuk KKB Papua terancam mandek. 1350 Anak Buah Jenderal Andika Perkasa Dikerahkan untuk cegat di jalur penyelundupan.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Namun, pelaku menyiasati dengan membawa sejumlah komponen senjata api dalam beberapa kali perjalanan.
”Aksi ini adalah motif baru dalam penyelundupan senjata api. Kemungkinan para pelaku akan merakit komponen senjata di tempat tujuan atau untuk menggantikan bagian senjata yang rusak,” ujar Izak.
Ia pun mengakui, belum semua wilayah perbatasan bisa diawasi dengan baik karena kondisi geografis yang sangat luas.
Hanya terdapat tiga batalyon Satgas Pamtas yang mengamankan batas darat antara tiga daerah di Indonesia dan PNG sepanjang 430 kilometer.
Izak pun berharap masyarakat bisa ikut ambil bagian dalam pengawasan perbatasan negara agar wilayah perbatasan bisa aman dan terbebas dari berbagai aktivitas ilegal.
”Kami meminta masyarakat juga berkontribusi untuk melaporkan kepada aparat keamanan jika menemukan oknum yang berupaya menyelundupkan barang ilegal ke wilayah Indonesia,” ucapnya.
Baca juga: KKB Papua Makin Berani Berulah, TNI Segera Kirim Pasukan Berlambang Kalajengking Hitam dari Kostrad
TNI-Polri Tangkap Lagi Penjual Senjata dan Amunisi KKB Papua
Sebelumnya, TNI-Polri berhasil menggagalkan penjualan senjata dan amunisi ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di Kabupaten Nabire, Papua.
Sebanyak lima orang ditangkap dalam dua hari terakhir.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Brigadir Jenderal (Pol) Matius Fakhiri saat dikonfirmasi di Jayapura, Kamis (25/2/2021), membenarkan adanya penangkapan lima orang tersebut di Nabire.
Seperti dilansir dari Kompas.id dalam artikel 'Selundupkan Amunisi dan Senjata, Lima Orang Ditangkap di Nabire'
Ia mengungkapkan, lima orang ini masuk dalam jaringan penjualan senjata dan amunisi dari Makassar, Sulawesi Selatan.
Pihak kepolisian di Nabire dan Makassar tengah menyelidiki pasokan senjata dan amunisi dari jaringan tersebut.
Diketahui, dari data Polda Papua, pada mulanya pihak kepolisian dan TNI menangkap tiga pelaku yang terlibat kasus penjualan amunisi dan senjata api pada Senin (22/2/2021) di Kelurahan Bumi Wonorejo di Nabire. Inisial tiga pelaku adalah JWI, DJ, dan RN.
Barang bukti yang disita meliputi 20 butir amunisi dengan kaliber 5,56 milimeter, uang tunai sebesar Rp 84 juta, dua unit sepeda motor dan lima unit telepon seluler.