Berita Lumajang
Gelap Mata, Kakek di Lumajang Bacok Tangan Tetangga, Berawal dari Lemparan Batu
Tanpa pikir panjang, Kolim langsung bangun lalu mengambil golok itu dan menyabet ke arah Sariono.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, LUMAJANG - Gara-gara tersulut emosi Kolim (57) warga Dusun Tanjung, Desa Bodang, Kecamatan Padang, Lumajang tega membacok tangan tetangganya, Sariono (47) hingga nyaris putus, Minggu (14/3/2021).
Saat itu, Kolim yang baru saja hendak pulang ke rumah usai mengantar cucu tiba-tiba dilempar batu oleh Sariono hingga terjatuh dari atas motor.
"Habis dilempar saya jatuh, saya mau bangun mau dilempar batu lagi," kilah Kolim, Senin (15/3/2021).
Alih-Alih membela diri tapi saat itu Kolim ternyata sudah gelap mata.
Apalagi dia melihat di dashbord motornya ada sebilah golok.
Tanpa pikir panjang, Kolim langsung bangun lalu mengambil golok itu dan menyabet ke arah Sariono.
Baca juga: Hari Ini 1 Syaban 1442 Hijriyah, Berikut Bacaan Doa Rasulullah dan Sejumlah Keutamaan Bulan Syaban
Baca juga: Polrestabes Surabaya akan Tambah Bodycam, Ini Fungsinya
Baca juga: 23 Maret Berlaku Tilang Elektronik, Gresik Siap Jadi Pilot Project E-TLE
Tak terhitung berapa kali sudah Kolim menyabet golok ke arah Sariono. Sampai-sampai Sariono mengalami luka 4 bacokan.
Yakni di bagian, kepala, pelipis mata, lengan, dan yang paling parah pergelangan tangan kiri Sariono nyaris putus.
"Saya pokoknya langsung nyabet-nyabet. Kena tangan karena dia (Sariono) mau nangkis," ujarnya.
Dikatakan Kolim, usai perkelahian itu ia langsung menyerahkan diri ke polisi.
"Saya basuh muka terus nyuci golok, saya naik motor menyerahkan diri," katanya.
Usai kejadian itu, Kolim pun mengaku menyesal.
Katanya, ia masih merasa heran kepada Sariono tiba-tiba melempar batu karena sebelumnya tak pernah berselisih.
"Sebelumnya kami gak pernah ada masalah apa-apa tapi dia kok tiba-tiba menantang saya," ujarnya.
Kini Kolim pun harus menebus perbuatannya mendekam di balik jeruji besi.
Sementara, Sariono sekarang berada di rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif.