Kelanjutan Karir Aprilia Manganang setelah Ditetapkan Laki-laki, Jenderal Andika Perkasa Beri 2 Opsi
Inilah kelanjutan karir Aprilia Manganang setelah ditetapkan sebagai laki-laki.
Aprilia tertarik karena sempat melihat kakaknya, Amasya, bisa mendapatkan uang dari bermain voli.
Hal itu membuat Aprilia Manganang mulai berkeliling mengikuti kejuaraan voli antarkampung.
Upah yang diterima Aprilia Manganang tentu tidak besar dari kejuaraan antarkampung tersebut.
Aprilia Manganang bahkan pernah hanya mendapat bayaran berupa mi instan, telur rebus, hingga ucapan terima kasih dari kejuaraan antar kampung.
3. Bermain voli profesional

Nasib Aprilia Manganang kemudian berubah pada 2011 saat direkrut tim voli profesional, Alko Bandung.
Sejak saat itulah, Aprilia Manganang mulai dilirik oleh berbagai tim elite Proliga hingga timnas voli putri Indonesia.
Puncaknya, Aprilia Manganang bergabung ke Jakarta Elektrik PLN pada 2015.
Berkat kerja kerasnya, Aprilia Manganang sukses meraih tiga gelar juara Proliga tiga tahun beruntun bersama Jakarta Elektrik PLN pada 2015, 2016, dan 2017.
Di level timnas putri Indonesia, Aprilia Manganang pernah meraih medali perak SEA Games 2017 dan dua perunggu SEA Games (2013 dan 2015).
Aprilia Manganang kemudian pensiun sebagai atlet pada 2020.
4. Kerap diprotes

Terlepas dari sederet prestasi yang ia torehkan di voli, Aprilia juga sempat menghadapi isu soal gender pada 2011, saat melakoni musim debut di Proliga.
Hal ini kemudian terjadi lagi pada 2015 ketika dia membela timnas putri Indonesia di SEA Games Singapura.
5. Cedera pakai higgh heels saat jadi Kowad
Aprilia Manganang dilantik menjadi Bintara TNI berpangkat Sersan Dua (Serda) pada Desember 2016.
Dia mengaku canggung saat diwajibkan berdandan dalam sebuah acara resmi Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).
Bagi Aprilia, berdandan menjadi hal yang tak biasa baginya.
Sebab, pemilik nama lengkap Aprilia Santini Manganang itu kerap berpenampilan tomboi layaknya seorang laki-laki.
"Pas difoto itu saya kelihatan kaku banget. Kalau anggota Kowad yang cewek kan memang wajib make-up saat acara resmi," ungkap Aprilia kepada JUARA.net di Padepokan Voli Santul, Kabupaten Bogor, medio 2017 lalu.
"Sudah lama sekali tak berdandan seperti itu. Dulu pernah pakai gaun saat peneguhan sidi (baptis), itu pun sudah lama sekali," imbuhnya.
"Akan tetapi, namanya juga kerja. Saya disuruh pakai rok, sepatu high heels yang tingginya lima senti, dan jalan harus feminim. Saya pun sebenarnya enggak mau ngaku kalau itu saya," tutur Aprilia seraya tertawa.
Sebagai anggota Kowad, Aprilia Manganang bertugas di bagian jasmani karena dianggap memiliki prestasi di bidang olahraga.
Pengalaman unik Aprilia lainnya saat menjadi Kowad adalah ketika ia sampai mengalami cedera karena memakai high heels.
"Bayangkan saja, saya sampai cedera ankle karena pakai sepatu high heels. Kan tahu sendiri, basic aku tuh cowok banget, lalu tiba-tiba harus perpenampilan cantik," kata Aprilia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KSAD Harap Pengadilan Ubah Nama dan Jenis Kelamin Aprilia Manganang"