Biodata Irjen Mathius D Fakhiri Dilantik Listyo Sigit Jadi Kapolda Papua, Gantikan Paulus Waterpauw
Irjen Mathius D Fakhiri resmi dilantik Kapolri Listyo Sigit menjadi Kapolda Papua menggantikan Komjen Paulus Waterpauw. Ini profil dan biodatanya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Inilah profil dan biodata Irjen Mathius D Fakhiri yang resmi dilantik menjadi Kapolda Papua menggantikan Komjen Paulus Waterpauw.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi melantik perwira tinggi Polri untuk menduduki jabatan baru sebagai Kapolda dan Koordinator Staf Ahli Kapolri di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (4/3/2021).
Upacara serah terima jabatan itu berdasarkan Surat Telegram Rahasia (STR) bernomor ST/318/III/KEP./2021 tertanggal 18 Februari 2021.

Baca juga: Ucapan Irjen Paulus Waterpauw Terbukti, TNI-Polri Tangkap Lagi Penjual Senjata dan Amunisi KKB Papua
Baca juga: Penyebab 2 Oknum Polisi Nekat Jual Senjata ke KKB Papua Berawal dari Hal Sepele, Motifnya Terungkap
Seperti dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel 'Kapolri Resmi Melantik 4 Kapolda Baru, Siapa Saja?'
"Pada hari ini Kapolri memimpin serah terima jabatan beberapa pejabat di lingkungan Polri dan sekaligus juga menerima laporan kenaikan pangkat beberapa perwira tinggi," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (4/3/2021).
Sejumlah perwira tinggi yang melaksanakan serah terima jabatan pada hari ini adalah Koordinator Staf Ahli Kapolri dari Irjen Pol Nana Sudjana kepada Irjen Pol Martuani Sormin.
Kemudian, jabatan Kapolda Sumatera Utara dari Irjen Pol Martuani Sormin kepada Irjen Pol Panca Putra.
Lalu, jabatan Kapolda Lampung dari Irjen Pol Purwadi Arianto kepada Irjen Pol Hendro.
Terakhir, jabatan Kapolda Papua dari Komjen Paulus Waterpauw kepada Irjen Mathius D Fakhiri.
Biodata Irjen Mathius D Fakhiri
Irjen Mathius D Fakhiri lahir di Manokwari, Papua Barat pada tanggal 6 Januari 1968.
Mathius, lulusan Akpol 1990 ini berpengalaman dalam bidang brimob.
Lama berkecimpung di dunia Brimob, Mathius Fakhiri dipercaya menjadi Kapolres Jayapura pada tahun 2009.
Tiga tahun kemudian, ia dipercaya menjadi Wadirpamobvit Polda kalimantan Selatan pada 2011.
Kemudian pada 2014, Mathius Fakhiri kembali ke kampung halamannya menjadi Kasat Brimob Polda Papua.
Pada 2018, ia ditarik ke Jakarta menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang Brigade Mobil Korbrimob Polri.
Dua tahun berada di Jakarta, akhirnya ia kembali ke tanah kelahirannya menjadi Wakapolda Papua Barat pada 2020.
Masih pada tahun yang sama, ia kemudian di percaya menjadi Wakapolda Papua dan pada 2021 ini ia akan mengemban tongkat jabatan sebagai Kapolda Papua.
Dengan promosi jabatan tersebut, bintang dipundaknya akan bertambah dengan pangkat inspektur jenderal polisi (Irjen Pol).
Berikut rekam jejaknya:
- Kapolres Jayapura (2009)
- Wadirpamobvit Polda Kalsel (2011)
- Kasat Brimob Polda Papua (2014)
- Analis Kebijakan Madya bidang Brigade Mobil Korbrimob Polri (2018)
- Wakapolda Papua Barat (2020)
- Wakapolda Papua (2020)
- Kapolda Papua (2021)
Baca juga: Situasi Intan Jaya Setelah KKB Papua Nekat Serang Pos TNI Dini Hari, Perwakilan Gereja Angkat Bicara
Baca juga: 5 Petinggi TNI AD Beri Hormat ke Praka Dedi Irawan, Anak Buah Jenderal Andika Perkasa Gugur di Poso
Tak gentar tantangan perang KKB

Diketahui, baru-baru ini KKB Papua berlagak sombong dengan menantang TNI Polri perang terbuka.
Ajakan KKB Papua itu dengan cara menyebarkan selebaran bernada provokasi di Kabupaten Intan Jaya.
Mengenai tantangan tersebut, Wakapolda Papua Brigjen Mathius D Fakhiri tak mau terpancing.
Brigjen Mathius D Fakhiri khawatir jika perang terbuka terjadi, akan dipolitisasi dan dipelintir orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Karena itu, Mathius memilih untuk mengambil langkah hukum yang pas daripada meladeni KKB Papua.
Kendati demikian, Mathius menyatakan TNI Polri tidak takut dengan tantangan perang terbuka itu.
Menurut Mathius, memilih tidak meladeni provokasi KKB Papua agar tidak ada korban dari warga sipil.
Termasuk menghindari kesalahan yang terulang dalam proses penegakan hukum.
"Saya pastikan kalau ajak perang TNI-Polri tidak takut, kita akan hadapi."
"Cuma kan kita tidak mau ada dampak lain yang akan timbul bila kita mengambil langkah tegas dan terukur yang nantinya bisa dipolitisasi dipelintir oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang ingin suasana di Papua ini selalu kisruh," kata Mathius di Jayapura, Selasa (2/2/2021).
Dirinya tidak memungkiri bahwa aksi kekerasan yang dilakukan KKB Papua di Intan Jaya Papua belakangan ini semakin meningkat.
Hal itu, kata dia, tidak terlepas dari eskalasi politik yang sedang tinggi dalam beberapa waktu terakhir.
Untuk itu, dalam menyikapi masalah tersebut aparat keamanan tidak boleh bersikap gegabah.
"Kejadian di Intan Jaya ini selalu berulang dan ini harus kita sikapi dengan tenang agar kita bisa mengambil langkah-langkah penegakan hukum yang pas dan soft."
"Kita tidak mau mengulangi kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi beberapa waktu lalu," kata Matius.
Soal tantangan perang terbuka tersebut, dijelaskan Matius, disampaikan KKB melalui selebaran yang diedarkan di Intan Jaya.
Upaya provokasi itu dilakukan KKB Papua bukan kali ini saja terjadi.
Kasus serupa pernah terjadi di Jayapura dan Puncak Jaya.
"Ini biasanya terjadi saat eskalasi sedang tinggi," kata dia.
Sementara untuk menjaga situasi keamanan di Intan Jaya, pihaknya mengaku akan menambah sejumlah personel di Polres setempat.
"Ke depan kita akan memperkuat Polres Intan Jaya, salah satunya kita akan menggeser 45 personel untuk mem-back-up pasukan yang sudah ada di sana," kata dia.(*)