Berita Lumajang
Cerita Mariyadi saat Longsor Terjang Desa Sawaran Kulon Lumajang, Terbangun Dengar Suara Gemuruh
Saat longsor terjadi di Desa Sawaran Kulon, Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajang, ia sama sekali tak ingat menyelamatkan harta benda.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Titis Jati Permata
Untung, kata Mariyadi, sebelum terjadi longsor ia diberi tanda-tanda alam itu.
Kemungkinan jika tidak, semua warga bisa tewas tertimbun.
"Saya bersyukur gak apa-apa harta semua habis itu semua bisa dicari lagi yang semua selamat," pungkasnya.
13 Rumah Warga Tertimbun Lumpur
Sebelumnya, tanah longsor terjadi di Desa Kandang Tepus, Piket Nol, dan Desa Sawaran Kulon, Kecamatan Kedungjajang.
Desa Sawaran Kulon menjadi lokasi yang paling parah terkena longsor.
Semua rumah warga tak terlihat lagi bentuknya lantaran tertimbun material tanah lumpur.
Mutaraf warga setempat menceritakan, peristiwa itu terjadi, Minggu (28/2) dini hari.
Tepatnya pada sekitar pukul 02.00 satu di antara warga menyaksikan lumpur dari bukit datang membanjiri teras rumah.
"Terus dia teriak-teriak bangunkan warga," kata Mutaraf, Minggu (28/2/2021).
Tak sampai satu jam kemudian, kata Mutaraf, berjuta-juta kubik material lumpur kembali datang dan bertambah banyak.
Seketika itu, lumpur langsung menimbun semua rumah warga
"Langsung bres, semua 13 rumah sama 1 musala tertimbun semua," ujarnya.
Sementara itu, dalam peristiwa ini semua warga dipastikan selamat.
Meski demikian setiap warga ditafsir mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.
"Kambing ada 68 ekor, sapi 2, dan motor 1 tertimbun gak bisa diselamatkan," pungkasnya.