Sosok Janius Bagau, Pimpinan KKB Papua yang Akhirnya Ditembak Mati Pasukan Banteng Raider
Terungkap sosok Janius Bagau, pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang akhirnya ditembak mati pasukan TNI AD Banteng Raider.
SURYA.CO.ID, INTAN JAYA - Terungkap sosok dan profil Janius Bagau, pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang akhirnya ditembak mati pasukan TNI AD Banteng Raider.
Pasukan TNI memburu para anggota KKB Papua di Kabupaten Intan Jaya setelah Prada Ginanjar Arianda, anggota Satgas Yonif R 400/Banteng Raider tewas tertembak.
Total 11 anggota Banteng Raider gugur selama bertugas menumpas KKB Papua.
Pasukan TNI kemudian menemukan Janius Bagau yang selama ini menjadi buruan pasukan keamanan.
Sementara itu, guna menambah kekuatan, Mabes Polri mengirim 100 personel Brimob dari Jambi untuk ikut menumpas KKB Papua.
Baca juga: 450 Prajurit Yonif dan 100 Brimob Bakal Kepung KKB Papua Setelah 4 Prajurit TNI Banteng Raider Gugur
Baca juga: 4 Prajurit TNI Banteng Raider Gugur Ditembak KKB Selama 2021, 100 Brimob Terpilih Dikirim ke Papua
Baca juga: Aksi KKB Papua Semakin Merajalela, TNI Kirim Pasukan Berlambang Garuda Merah, ini Sosok Mereka
Baca juga: Tembak Prajurit TNI Banteng Raider dan Warga Sipil, Akankah KKB Papua OPM Ditetapkan Jadi Teroris?
Seperti diberitakan, Tentara Nasional Indonesia (TNI) langsung gerak cepat memburu anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pasca gugurnya satu personel TNI Prada Ginanjar Arianda saat kontak tembak di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Senin (15/2/2021).
Hasilnya tiga anggota KKB tewas dalam perburuan tersebut.
Kepala Penerangan Kogabwilhan III, Kol Czi IGN Suriastawa mengatakan personel TNI di lapangan berhasil menewaskan tiga anggota KKB yang berusaha merampas senjata milik aparat.
Kejadian tersebut terjadi di Puskesmas Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Senin (15/2/2021).
Dia menjelaskan, saat Tim TNI yang tengah melakukan pengejaran pelaku penembakan terhadap Prada Ginanjar Arianda, anggota Satgas Yonif R 400/BR, memeriksa satu orang laki-laki.
"Saat pemeriksaan, orang tersebut (yang kemudian diketahui bernama Janius Bagau) tiba-tiba melarikan diri dengan meloncat ke jurang. Tim terpaksa menembaknya setelah tembakan peringatan dan seruan untuk kembali tidak diindahkan," ujar Suriastawa, melalui keterangan tertulis, Selasa (16/2/2021).
Saat itu, kata Suriastawa, personel TNI menembak pria tersebut di bagian lengan tetapi pelaku dapat kabur karena lompat ke dalam jurang.
Tak lama berselang, sambung Suriastawa, personel memperoleh informasi dari warga adanya seorang warga dengan luka tembak dibawa ke Puskesmas oleh kepastoran gereja dan beberapa orang masyarakat lainnya.
"Setelah dilakukan pengecekan dan dicocokkan dengan KTP yang didapatkan saat pemeriksaan, dipastikan orang tersebut adalah Janius Bagau salah satu anggota KKB yang sering melakukan aksi teror di Sugapa dan menjadi salah satu penandatangan surat pernyataan perang kepada TNI Polri beberapa waktu yang lalu," paparnya.
Melansir Kompas.com, Suriaswata menambahkan, saat mendapat perawatan di Puskesmas Sugapa, Janius Bagau didatangi oleh dua orang rekannya yang diketahui bernama Januarius Sani, dan Justinus Bagau.
"Ketiganya berusaha melarikan diri, menyerang dan berusaha merampas senjata dari aparat gabungan TNI-Polri yang berjaga di Puskesmas.
Dengan sigap aparat melumpuhkan ketiga orang itu hingga tewas," tegas dia.
Suriaswata memastikan, ketiga pria yang tewas itu sebagai anggota dari KKB yang selama ini sering melakukan aksi teror dan penyerangan terhadap masyarakat dan aparat keamanan di Sugapa.
“Janius Bagau dan Januarius Sani keduanya turut menandatangani surat pernyataan perang kepada TNI Polri yang beberapa waktu yang lalu," pungkas Suriastawa.

Tercatat 11 Prajurit Yonif 400/BR gugur dalam tugas di Intan Jaya
Tercatat 11 prajurit dari Yonif 400/BR meninggal saat bertugas di Kabupaten Intan Jaya, Papua, sejak bertugas dan tergabung dalam satgas pengamanan daerah rawan pada Agustus 2020 lalu.
Asisten Operasi Kogabwilhan III Brigjen TNI Suwastyo kepada Antara, Selasa, membenarkan seraya mengaku prajurit Yonif 400/BR yang gugur itu, selain akibat kontak tembak, juga karena kecelakaan akibat kendaraan yang ditumpangi remnya blong .
Memang benar tercatat 11 prajurit dari Yonif 400/BR yang gugur dalam melaksanakan tugas di Papua khususnya di Intan Jaya.
"Dari jumlah tersebut empat prajurit di antaranya meninggal akibat kecelakaan lalu-lintas," kata Brigjen TNI Suwastyo melalui telepon selularnya.
Data dari Polda Papua selama tahun 2020 terjadi 49 kasus penembakan dan penganiayaan yang terjadi di wilayah Polres Nduga, Intan Jaya, Paniai, Puncak Jaya, Keerom dann Polres Pegunungan Bintang.
Khusus untuk wilayah Polres Intan Jaya tercatat 23 kasus penembakan, penganiayaan dan perampasan senjata api hingga menyebabkan yang terluka tercatat tiga anggota TNI, dua anggota Polri dan lima warga sipil.
Korban meninggal tercatat tiga anggota TNI dan 10 warga sipil.

100 personil Brimob Polda Jambi di BKO jaga keamanan di Papua
Sementara itu, sebanyak 100 personel Satuan Brimob Polda Jambi yang mendapat penugasan Bawah Kendali Operasi (BKO) Polda Papua diberangkatkan Kapolda Jambi Irjen Pol A Rachmad Wibowo melalui upacara pemberangkatan di Lapangan Makosat Brimob Polda Jambi.
Upacara yang dilaksanakan usai acara Rapim Polri tersebut dihadiri oleh Wakapolda Jambi Brigjen Pol Yudawan Roswinarso, Irwasda Polda Jambi, Pejabat Utama Polda Jambi dan Kapolresta Jambi, kata Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Mulia Prianto, Rabu (17/2/2021).
Kapolda Jambi dalam arahannya memerintahkan kepada komandan kompi yang akan memimpin seluruh pasukan, untuk tetap berhati-hati di sana.
"Hal yang perlu diatensi dalam pelaksanaan tugas di Papua adalah penghormatan terhadap hak azasi manusia," kata Kapolda Jambi, Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo yang baru saja mengikuti Rapim TNI Polri dan mendapat pengarahan dari Kapolri dan Ketua Komnas HAM.
Kemudian lagi perlu perhatian khusus nilai-nilai yang ada di masyarakat Papua, nilai yang ada di Jambi dan nilai yang dilihat dari masyarakat di luar Indonesia itu berbeda, ketika saudara melakukan penindakan terhadap sekelompok pemuda kemudian mereka dilucuti bajunya dan suruh jongkok itu saja menurut dunia internasional sudah masuk pelanggaran HAM.
"Jadi saya mohon betul kepada saudara-saudara yang mendapat kesempatan untuk melaksanakan tugas ini agar melaksanakan dengan bijak segala tindakan yang akan saudara lakukan, pahami betul isu apa yang ada di sekitar saudara," pesan Kapolda Jambi.
"Saya yakin saudara sudah dilatih dipersiapkan baik fisik mental maupun keterampilan oleh Bapak Dansat dan Wadansat Brimob, jangan lengah dalam waktu enam bulan ke depan saudara-saudara berangkat utuh kembali utuh dan tidak ada yang terluka atau kurang apapun," kata Irjen Pol A Rachmad Wibowo.
Untuk diketahui, pasukan ini diberangkatkan dalam rangka pengamanan daerah rawan di bawah pimpinan Komandan Kompi Penugasan Iptu Robert C Purba, akan memimpin 1 Satuan Setingkat Kompi (SSK) Penugasan Sat Brimob Polda Jambi.
Sebanyak 100 Personel Brimob Polda Jambi BKO Polda Papua ini akan melaksanakan tugas di wilayah Puncak Jaya. Mereka akan bertugas di sana selama enam bulan.
Di daerah Operasi, pasukan BKO akan melaksanakan tugas melaksanakan patroli dan pengamanan daerah rawan gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), melaksanakan penebalan di Polsek Polsek yang rawan gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata ataupun daerah rawan konflik sosial.
Disamping itu juga bertugas menjaga, memberikan rasa aman masyarakat dan menjamin situasi Kamtibmas yang kondusif. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas TV berjudul: Gerak Cepat, TNI Tewaskan 3 Anggota KKB Papua: Mereka Ingin Merebut Senjata