Berita Blitar

Lebah Klanceng Memakan Korban, Kakek di Blitar Sampai Tewas

Korban ditemukan sudah menggantung di pohon mangga di halaman rumahnya dengan leher terlilit tali plastik, Rabu (17/2/2021) pagi.

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Deddy Humana
sumber : Kompas
ilustrasi lebah 

SURYA.CO.ID, BLITAR - Produksi madu lebah klanceng yang seharusnya potensial untuk meraup pendapatan besar, ternyata juga membuat stres. Saking pusingnya, Minto (75), warga Desa Bacem, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar sampai tewas dengan cara bunuh diri menggunakan tali untuk menjerat lehernya.

Korban ditemukan sudah menggantung di pohon mangga di halaman rumahnya dengan leher terlilit tali plastik, Rabu (17/2/2021) pagi.

Diduga, kakek itu terlilit masalah dalam kemitraan usaha budidaya lebah klanceng di Koperasi Niaga Mandiri Sejahtera Indonesia (NMSI) Kediri, yang ternyata membuat ratusan agen dan mitra tertipu.

Petugas Polres Blitar masih menyelidiki penyebabnya. Sebab korban diketahui tak ada masalah yang berat, dan kondisi fisiknya juga sehat selama ini.

"Namun informasi yang dalam beberapa minggu ini sepertinya korban memikirkan usahanya. Yakni usaha kemitraan budi daya ternak lebah klanceng. Bukan karena gagal namun saat akan panen, mendadak ketua koperasi penjaring kemitraan dikabarkan tak bisa dihubungi sehingga membuat korban stress," kata AKP Tamim Anwar, Kapolsek Sutojayan.

Dugaan adanya investasi bodong dalam kemitraan budidaya lebah klanceng di koperasi NMSI Kediri memang telah ditangani polisi selama dua pekan terakhir. Itu karena uang yang disetor para mitra dan agen diduga dilarikan ketua koperasi.

"Atas permintaan keluarganya, jasad korban tak dioutopsi karena diketahui murni bunuh diri," tambah Tamim Anwar.

Kabar kematian korban menggegerkan warga desa setempat. Meski belum diketahui penyebab pastinya namun warga menduga kalau semua dipicu masala dalam usahanya.

Yang mengetahui kejadian itu pertama kali adalah Anggra (34), cucu korban sendiri. Anggra yang tinggal serumah dengan korban semula hendak membakar sampah sekitar pukul 05.45 WIB.

Namun, ia mengaku seperti melihat orang berdiri di bawah pohon mangga di halaman rumahnya. Begitu diamati, Anggra kaget dan memanggil istrinya, Nafik (34). Seketika itu, kabar kematian korban menyebar dan warga berdatangan. ****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved