Aksi KKB Papua Semakin Merajalela, TNI Kirim Pasukan Berlambang Garuda Merah, ini Sosok Mereka

Di tengah aksi KKB Papua yang semakin merajalela, TNI mengirimkan pasukan berlambang Garuda Merah ke daerah perbatasan di Papua. Ini sosok mereka

instagram @yonif403
Pasukan Berlambang Garuda Merah yang akan dikirim ke Papua 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah

SURYA.co.id - Di tengah aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang semakin merajalela, TNI terus mengirimkan pasukannya untuk mengamankan daerah perbatasan di Papua.

Prajurit-prajurit dari Batalyon Infanteri 403/Wirasada Pratista atau Yonif 403/WP akan segera dikirim mengikuti tugas operasi Satgas Pamtas RI-PNG Sektor Utara Papua.

Tak cuma menjaga perbatasan, pasukan berlambang Garuda Merah itu juga harus menghadapi aksi-aksi separatis KKB Papua.

Foto Ilustrasi. Rekam Jejak Pasukan Tontaikam yang Buru Ali Kalora Cs ada di artikel ini
Foto Ilustrasi. (IST/Tribun Lampung)

Baca juga: Tembak Prajurit TNI Banteng Raider dan Warga Sipil, Akankah KKB Papua OPM Ditetapkan Jadi Teroris?

Baca juga: KKB Papua Dapat Balasan Usai Tembak Prajurit TNI Banteng Raider, Penantang Perang TNI-Polri Tewas

Rencananya, kurang lebih 450 prajurit Yonif 403/WP akan dikirim ke perbatasan RI-PNG pada 23 Februari 2021 mendatang.

Seperti dilansir dri Tribunjogja.com dalam artikel 'Sebelum Berangkat Tugas ke Papua, 450 Prajurit Yonif 403/WP Ikuti Tradisi Cium Tunggul Batalyon'

“Para prajurit Yonif 403/Wirasada Pratista dalam melaksanakan tugas operasi nantinya harus menjaga nama baik satuan,” kata Mayor Inf Ade selaku Komandan Batalyon Infanteri 403/WP, Senin (15/2/2021).

Ia meminta kepada prajurit agar tidak melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri maupun satuan.

“Pada akhirnya, itu juga akan merusak citra TNI AD di mata masyarakat. Maka, berhati-hatilah,” tuturnya lagi.

Ia menjelaskan, tujuan dari penciuman tunggul, selain karena tradisi juga memperkuat rasa cinta prajurit kepada satuan.

Itu juga cara untuk memupuk jati diri prajurit Yonif 403/WP agar tidak luntur atau mengendor karena berbagai pengaruh lingkungan serta kemajuan zaman yang terus berkembang saat ini.

Melansir dari Wikipedia, Yonif 403/WP merupakan batalyon infanteri teritorial yang berada di bawah struktur komando Korem 072/Pamungkas, Kodam IV/Diponegoro.

Markas Batalyon (Mayonif) berkedudukan di pinggir Jalan Kaliurang km 6,5, Kentungan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Batalyon Infanteri 403 terdiri dari : Markas Batalyon, Kompi Markas, Kompi Bantuan, Kompi Senapan A, Kompi Senapan B di Kentungan, Sedangkan Kompi Senapan C bermarkas di daerah Demak Ijo, Jalan Godean.

Batalyon ini dibentuk pada 1 Agustus 1965.

Pada sisi selatan markas Batalyon terdapat monumen pahlawan revolusi dan pernah menjabat (Danrem & Kasrem 072/Pamungkas), Brigjen TNI (Anumerta) Katamso Darmokusumo dan Kolonel Inf (Anumerta) Sugiono.

Masyarakat sekitar menyebut Batalyon ini dengan istilah "Patndolu" singkatan dari "Papat Ndol Telu", yang berarti "Empat Kosong Tiga".

KKB Papua semakin Merajalela

Sementara itu, aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Intan Jaya semakin merajalela.

Bahkan, kebrutalan KKB Papua di wilayah ini menelan korban jiwa prajurit TNI dari Satuan Batalyon Infanteri 400/Banteng Raider.

Melansir dari Tribratanews.polri.go.id, Paulus Waterpauw menyebut latar kesejahteraan yang membuat aksi KKB Papua di sana semakin menjadi-jadi.

Menurut Paulus, para anggota KKB Papua di sana adalah pengangguran.

"Mereka itu free man, banyak yang tidak punya pekerjaan, menganggur," ujar Kapolda , Senin (15/2/2021).

Karena kondisinya demikian, menurut dia, keterlibatan kepala daerah (Bupati hingga Kepala Desa) dalam menyelesaikan konflik dan kekerasan di Papua sangat diharapkan.

Sebab, pemerintah pusat sendiri sudah luar biasa dalam memberikan bantuan.

Bantuan dalam bentuk dana otonomi khusus maupun berbagai infrastruktur yang dibangun dalam lima tahun terakhir ini.

Paulus Waterpauw merujuk pada perubahan yang terjadi di sejumlah daerah di Papua.

Wilayah 'Merah' pernah disematkan untuk Kabupaten Puncak Jaya, Puncak Dilaga, Tolikara, Jayawijaya, dan Lany Jaya.

Tapi sekarang tak lagi terjadi konflik KKB Papua di sana.

"Karena para bupati di sana sudah menangani (kesejahteraan warganya) dengan baik," jelas Kapolda.

Adapun di Intan Jaya dan Nduga, justru dalam tiga tahun terakhir aksi teror KKB Papua seperti tak berujung di sana.

Paulus mensinyalir hal itu terjadi antara lain karena sisa konflik akibat pemilihan bupati 2017.

Sementara di Nduga, yang mendapatkan dana otsus melimpah ternyata tak terlihat hasil pembangunannya di sana.

"Dua daerah ini minim sentuhan kemanusiaan dan kesejahteraan.

Akibatnya kesehatan, pendidikan, tertinggal dari daerah lain. Anak-anak mudanya menjadi free man," ujar Kapolda.

Baca juga: Prajurit TNI Banteng Raider Berguguran, Paulus Waterpauw Ajak Pemprov Atasi KKB Papua: Turun Dong

Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Renovasi Mabes AD Bak Hotel Bintang 5, Eks Petinggi Kostrad Terkagum-kagum

Prajurit TNI Banteng Raider Gugur Diberondong KKB Papua

Sebelumnya, salah satu prajurit TNI Banteng Raider Prada Ginanjar Arianda gugur diberondong tembakan oleh KKB Papua.

Seperti dilansir dari Kompas TV dalam artikel 'Lagi, Prajurit TNI AD Meninggal Usai Kontak Tembak dengan KKB Papua'

Suasana haru menyelimuti kediaman orang tua Prada Ginanjar Arianda di Dusun Sumanding, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat (Jabar).

Ginanjar merupakan anak dari pasangan Dede Anda dan Ny Yati.

Prada Ginanjar meninggal dunia mengalami luka di bagian pinggang hingga menembus bagian perut.

Peristiwa itu terjadi di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Senin, 15 Februari 2021.

Asops Kogabwilhan III Brigjen Suswatyo membenarkan, ada satu anggota TNI yang tewas dalam insiden itu.

"Korban satu, tidak ada yang luka. Lokasi kejadian di Sugapa di Intan Jaya, mereka terlibat kontak senjata," kata dia.

Prada Ginanjar yang tertembak kemudian dievakuasi menggunakan helikopter yang mengangkut Pangdam ke Sugapa.

Seperti diketahui, Pangdam XVII Cenerawasih, Mayjen Ignatius Yogo Triyono memang tengah melakukan kunjungan ke Sugapa Intan Jaya pada Senin, 15 Februari 2021 pagi.

"Jenazah sudah dievakuasi ke Mimika sekitar pukul 09.30 WIT sudah sampai di Brigif," tutur Suswatyo.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved