Berita Nganjuk
Cerita Relawan Tanah Longsor di Ngetos Kabupaten Nganjuk, Sempat Dengar Teriakan Minta Tolong Korban
Retakan tanah di lereng bukit Dusun Selopuro Desa Ngetos Kecamatan Ngetos Kabupaten Nganjuk itu pun longsor saat turun hujan sangat lebat.
Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Titis Jati Permata
"Laporan masuk kejadian tanah longsor kami terima pukul 21.10 tadi malam dari perangkat Desa Ngetos," kata Marhaen Djumadi, Senin (15/2/2021).
Dalam musibah tanah longsor tersebut, dikatakan Marhaen Djumadi, setidaknya ada 20 orang yang hingga kini belum ditemukan setelah sejumlah rumah tertimbun longsoran tanah.
Dan sebanyak 14 orang dirawat di Puskesmas Ngetos serta 16 orang mengungsi ditampung di rumah Kepala Desa Ngetos.
"Pagi ini tim gabungan Tagana, BPBd, Polri, TNI dan relawan warga akan melakukan pencarian di lokasi tanah longsor," tutur Marhaen Djumadi.
Dua Warga Ditemukan Meninggal Dunia
Jumlah korban tanah longsor di dusun Selopuro Desa Ngetos Kecamatan Ngetos Kabupaten Nganjuk yang belum ditemukan sebanyak 16 orang.
Ini setelah lima warga ditemukan dua orang meninggal dunia dan tiga orang masih hidup yang kini menjalani perawatan di Rumah Sakit.
Wakil Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi mengatakan, saat ini tim gabungan masih berupaya melakukan pencarian warga yang diduga ikut tertimbun tanah longsor.
"Jumlah sementara ada 9 rumah yang tertimbun tanah longsor. Dan karena lokasi longsor masih berbahaya upaya pencarian korban dilakukan dengan hati-hati, " kata Marhaen Djumadi di lokasi tanah longsor, Senin (15/2/2021).
Lebih lanjut dikatakan Marhaen Djumadi, kejadian tanah longsor tersebut setelah terjadinya hujan cukup lebat.
Dan di lokasi saat kejadian dalam kondisi gelap karena listrik padam.
"Jadi saat itu warga kebanyakan sedang bertahan di
Alat berat dikerahkan dalam evakuasi tanah longsor di dusun Selopuro Desa Ngetos Kecamatan Ngetos Kabupaten Nganjuk. (surya.co.id/ahmad amru muis)
dalam rumahnya masing-masing," ucap Marhaen Djumadi.
Di Dusun Selopuro, menurut Marhaen Djumadi, dihuni 60 KK dengan 180 jiwa.
Dan saat ini seluruh warga dusun Selopuro sekitar 100 orang telah diungsikan ke tiga titik lokasi pengungsian di Kecamatan Ngetos.
"Mereka kebanyakan masih trauma dan Pemkab telah turunkan petugas sosial untuk membantu mereka," tutur Marhaen Djumadi.