Nama Calon Kabareskrim Baru Masih Diproses Winjakti, Irjen Wahyu Widada atau Irjen Nico Afinta?
Nama calon Kabareskrim baru masih diproses oleh Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti), untuk gantikan Listyo Sigit Prabowo yang jadi Kapolri
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Nama calon Kabareskrim baru saat ini masih diproses oleh Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti).
Diketahui sebelumnya, Indonesia Police Watch (IPW) memprediksi ada empat jenderal polisi kandidat kuat Kabareskrim, menggantikan Listyo Sigit Prabowo yang kini jadi Kapolri.
Ada nama Kapolda Aceh Irjen Wahyu Widada hingga Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta.

• Sosok Irjen Wahyu Widada, Calon Kabareskrim Sukseskan 2 Jenderal Jadi Kapolri, ini Biodatanya
• Daftar Kekayaan Irjen Nico Afinta Kapolda Jatim yang Disebut Pantas Jadi Kabareskrim, ini Biodatanya
Tapi itu hanyalah sekadar prediksi, Polri saat ini masih melakukan seleksi internal untuk menempati posisi tersebut.
Seperti dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel 'Polri: Calon Kabareskrim Masih Diproses Wanjakti'
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes pol Ahmad Ramadhan menyampaikan nama calon Kabareskrim masih tengah diproses Winjakti.
"Saya sampaikan saat ini masih dalam proses di Wanjakti," kata Ahmad dalam keterangannya, Kamis (14/2/2021).
Nantinya, kata dia, Wanjakti akan memberikan rekomendasi kepada Kapolri untuk menunjuk Kabareskrim.
Ia meminta masyarakat untuk menunggu terlebih dahulu proses internal di Polri.
"Kita tunggu saja karena itu kewenangan dari Wanjakti dan Kapolri yang menunjuk Kabareskrim," tukas dia.
Diberitakan sebelumnya, Indonesia Police Watch (IPW) memprediksi usai Komjen Pol Listyo Sigit ditetapkan sebagai Kapolri yang baru, kursi Kabareskrim akan mengarah ke empat nama.
Keempat nama tersebut yakni Irjen Wahyu Hadiningrat yang kini menjabat Wakabareskrim, Irjen Nico Afinta sebagai Kapolda Kalsel, Irjen Wahyu Widada sebagai Kalolda Aceh, dan Irjen Dofiri yang menjabat Kapolda Jabar.
Ketua Presidium IPW Neta S Pane menjelaskan mengapa empat nama itu muncul sebagai calon Kabareskrim.
"Wahyu Widada adalah adhimakayasa di angkatannya Kapolri Listyo, yakni Akpol 91. Dia ketua tim pembuat makalah Sigit untuk uji kepatutan di Komisi 3," kata Neta dalam siaran pers yang diterima, Jumat (22/1/2021).
Sementara itu, Irjen Dofiri menurut Neta adalah senior dari Listyo, yakni Akpol 1989. Tak dijelaskan oleh Neta secara spesifik selain faktor senioritas tersebut
"Irjen Nico Afinta adalah tim sukses Sigit yg ikut mendampingi saat uji kepatutan di Komisi 3," kata Neta
"Sementara Wahyu Hadiningrat adalah ketua tim sukses Listyo yang mendampingi Sigit roadshow ke para tokoh, termasuk ke sejumlah mantan Kapolri," kata Neta.
Lebih lanjut, IPW menilai publik akan menunggu soal paradigma baru yang dibawa Kapolri Listyo
"Dengan ikon Presisi, Sigit akan membawa paradigma baru di Polri. Tentunya publik berharap, Sigit akan segera mewujudkan semua yang dijanjikannya saat uji kepatutan di Komisi III DPR," pungkasnya.
Tanggapan Komisi III DPR
Anggota Komisi III DPR Arsul Sani menilai keempat jenderal polisi tersebut sama-sama pantas menduduki posisi Kabareskrim karena punya prestasi yang mumpuni.
"Sejumlah nama perwira tinggi bintang dua yang disebut sebagai sosok calon Kabareskrim, memang pantas semua menduduki," ujar Arsul saat dihubungi, Jakarta, Sabtu (30/1/2021).
Seperti dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel 'IPW Prediksi 4 Irjen Berpeluang Jabat Kabareskrim, Komisi III DPR : Semua Pantas'
Menurutnya, Komisi III DPR menyerahkan jabatan Kabareskrim kepada Kapolri untuk menunjuk sosok yang pantas menjadi jenderal bintang tiga itu.
"Bagi kami tidak ada preferensi sebaiknya Irjen A, B atau C.
Semuanya kami kenal dengan baik, dengan catatan prestasi masing-masing," papar Arsul.
Wakil Ketua Umum PPP itu berharap, Kabareskrim yang merupakan pucuk pimpinan jajaran penegak hukum di bawah Kapolri, dapat berkomitmen menjalankan tugasnya sesuai tagline Kapolri yaitu Presisi.
"Harapannya ya komitmen-komitmen penegakan hukum yang disampaikan oleh Kapolri dalam paparan di Komisi III.
Dan kemudian ditegaskan dalam berbagai pertemuan dengan ormas-ormas Islam itu dilaksanakan betul," tutur Arsul.
"Mari kita ubah sosok polisi kita, khususnya yang menjadi penegak hukum seperti tagline yang disampaikan Kapolri yakni Polisi yang Presisi," sambungnya.
• Biodata Irjen Nico Afinta yang Disebut Komisi III DPR Pantas Jadi Kabareskrim, Jabat Kapolda Jatim
Biodata Irjen Nico Afinta
Irjen Nico Afinta baru saja dimutasi menjadi Kapolda Jatim menggantikan Irjen M Fadil Imra, berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor ST/3222/XI/KEP./2020 tertanggal 16 November 2020.
Menurut profil dan biodata Irjen Nico Afinta di Wikipedia, Kapolda Jatim yang baru ini merupakan asli Surabaya.

Irjen Nico Afinta lahir di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 30 April 1971.
Setelah menjalani jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA di Kota Surabaya, Nico mendaftar Akpol dan lulus tahun 1992.
Nico berpengalaman dalam bidang reserse dan menjadi Kapolda Jatim sejak 16 November 2020.
Seusia serah terima jabatan dengan Irjen Fadil Imran sebagai Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta mengungkap programnya.
"Pertama pengolahan kampung tangguh, pengamanan pilkada, pengamanan Nataru serta bagaimana membantu bersama-sama Ibu Gubernur, Pangdam untuk menggerakkan ekonomi," terangnya setelah acara sertijab di Mapolda Jatim, Sabtu, (21/11/2020).
"Sehingga menjadi contoh secara nasional. Saya akan melanjutkan semua program-program yang sudah baik ini.
Saya mohon dukungan dari seluruh stakeholder dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Jatim ini sehingga harapan kita bisa melalui semua permasalahan yang ada dan ekonomi dapat berlanjut kembali," ujarnya.
Berikut Riwayat Pendidikannya:
- SD IN VII Surabaya (1983)
- SMPN 1 Surabaya (1986)
- SMAN 2 Surabaya (1989)
- Akpol (1992)
- S1 PTIK (2001)
- Sespim Polri (2006)
- S2 Fakultas Hukum Unpad Bandung (2010)
- S3 Fakultas Hukum Unpad Bandung (2016)
- Sespimti Polri (2016)
Riwayat Jabatan:
- Pamapta Poltabes Semarang (1993)
- Kanit Poltabes Semarang (1994)
- Danton Taruna Akpol (1996)
- Danki Taruna Akpol (1997)
- UN IPTF Pas PBB XIV Bosnia Herzegovina (1997-1998)
- Kapolsek Metro Ciputat Polres Jakarta Selatan (2000)
- Kanit Ekonomi Ditreskrim Polda Jawa Tengah (2003)
- Wakasat Reskrim Polwiltabes Semarang (2004)
- Kepala Unit Sumdaling Ditkrimsus Polda Metro Jaya (2006)
- Kepala Subdit V Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya (2006)
- Kepala Subdit III Umum/ Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya (2008)
- Wadirreskrimum Polda Metro Jaya (2011)
- Kapolrestabes Medan[3] (2013)
- Kabagbindik Sespimma Sespim Polri Lemdikpol (2016)
- Analis Kebijakan Madya bidang Pidum Bareskrim Polri (2016) / Lulus Pendidikan Sespati
- Dirresnarkoba Polda Metro Jaya (2016)
- Dirreskrimum Polda Metro Jaya[4] (2017)
- Karobinopsnal Bareskrim Polri[5] (2018)
- Dirtipidum Bareskrim Polri[6] (2019)
- Sahlisospol Kapolri (2019)
- Kapolda Kalimantan Selatan (2020)
- Kapolda Jawa Timur (2020)
.(*)