Biodata Letda Sofyan yang Nangis Dilantik Jenderal Andika Perkasa Jadi Perwira TNI, Dulu Cuma Ajudan

Letda Sofyan menangis haru saat dilantik Jenderal Andika Perkasa menjadi perwira TNI AD. Berikut profil dan biodatanya.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Youtube TNI AD
Letda Sofyan menangis saat Dilantik Jenderal Andika Perkasa Jadi Perwira TNI AD. Dulunya cuma ajudan. Profil dan biodatanya ada di artikel ini 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi

SURYA.co.id - Berikut profil dan biodata Letda Sofyan yang menangis haru saat dilantik Jenderal Andika Perkasa menjadi perwira TNI AD.

Kisah perjuangan Letda Sofyan cukup mengharukan, ternyata ia dulunya cuma seorang ajudan.

Momen Letda Sofyan menangis terharu setelah dilantik oleh Jenderal Andika Perkasa, terekam dalam video yang diunggah channel youtube TNI AD, Sabtu (30/1/2021).

Baca juga: Biodata Letjen TNI Besar Harto yang Dimutasi Jadi Koorsahli Jenderal Andika Perkasa, Eks Pangkostrad

Baca juga: Perjuangan Letda Bagas Yoga Jadi Anak Buah Jenderal Andika Perkasa, Kini Pangkatnya Lampaui Ayah

Letda Sofyan merupakan satu dari 583 perwira TNI AD yang dilantik di Bandung pada tangal 16 Desember 2020.

Letda Sofyan mengaku memulai kariernya dari Prajurit Dua ( Prada), yang merupakan pangkat terendah dalam jenjang Tamtama.

Lalu Sofyan naik pangkat hingga Sersan Dua ( Serda).

Sofyan juga mengaku bahwa menjadi seorang perwira TNI AD merupakan cita-citanya sejak dulu.

"Dari Prada ke Sersan Dua. Cita-cita saya jadi seorang perwira" ucap Sofyan sambil menangis.

Letda Sofyan dulunya juga merupakan seorang ajudan.

Ketika itu, dia sempat memegang pangkat Letnan Dua sambil membayangkan dirinya menjadi perwira.

"Saya dulu cuma ajudan. Saya pegang-pegang pangkat letnan dua, kapan saya jadi seorang perwira" ujar Letda Sofyan.

Dan kini, cita-cita Sofyan sudah terwujud.

Jenderal Andika Perkasa baru saja melantiknya menjadi perwira TNI AD berpangkat Letda.

Letda Sofyan sebelumnya berdinas di Batalyon Infanteri 122/Tombak Sakti atau Yonif 122/TS.

Berikut video selengkapnya mulai menit ke 5:08

Perjuangan Letda Bagas Yoga Jadi Anak Buah Jenderal Andika Perkasa

Kisah perjuangan Letda Bagas Yoga Satriya Aji menjadi anak buah Jenderal Andika Perkasa memang menarik untuk disimak.

Putra dari Kopka M. Tauchid itu sudah sejak kecil bercita-cita menjadi prajurit TNI AD dan ingin menyandang pangkat jenderal.

Melansir dari laman kostrad.mil.id, Letda Bagas menceritakan kisah inspiratifnya di sela-sela acara pelantikannya pada Agustus 2019 silam.

Bagas saat itu dilantik menjadi perwira TNI AD berpangkat letnan dua (Letda), lebih tinggi ketimbang ayahnya yang berpangkat Kopral Kepala (Kopka).

Mungkin sebagian menganggap sebagai perstiwa yang langka, namun sesungguhnya di dalamnya terdapat kisah inspiratif tentang doa dan perjuangan orang tua dalam mendidik dan mendukung anaknya agar lebih maju daripada mereka.

“Momen itu, memiliki makna yang luar biasa.

Tidak hanya bagi saya, namun juga sebagai bukti kepada orang tua, bahwa doa dan perjuangan beliau tidak sia-sia,” ungkapnya.

“Sejujurnya, ketika itu rasa haru dan bangga yang muncul bukan hanya karena dilantik jadi Letnan Dua, namun membayangkan bagaimana Bapak  yang seorang Tamtama, begitu ulet dan teguh dalam memotivasi saya masuk Akmil,” tambah Bagas sambil menerawang.

Demikian juga Ibu, lanjut Bagas, ketika dipeluk erat dan dicium beliau, yang dirasakan seolah-olah Ibu melepaskan beban berat sekaligus harapan tinggi, yang selama ini dipendamnya.

“Ketika itu, saya tiak bisa berbuat apa-apa, sehingga secara naluri.

Saya hanya bersimpuh di kaki Ibu untuk memanjatkan syukur kepada Allah Swt serta berterima kasih kepada Ibu serta mendoakan beliau agar senantiasa sehat dan mendapatkan kemuliaan dari-Nya,” ucap Bagas dengan mata berkaca-kaca.

Letda Bagas Yoga Anak Kopral yang Ingin Jadi Jenderal. Profil dan sosoknya ada di artikel ini
Letda Bagas Yoga Anak Kopral yang Ingin Jadi Jenderal. Profil dan sosoknya ada di artikel ini (Youtube Edward Sitorus Papua Channel)

Baca juga: Kenangan Jenderal Andika Perkasa Jadi Anak Buah Wismoyo Arismunandar di Kopassus, KSAD: Gayanya Beda

Baca juga: Rekam Jejak Irjen Nico Afinta Kapolda Jatim yang Dijagokan Jadi Kabareskrim, Ungkap Kasus 1 Ton Sabu

Sambil menarik nafas, lantas Bagas pun melanjutkan cerita tentang kisah perjuangannya.

“Ketika orang tua tahu saya sangat ingin menjadi prajurit.

Dengan penuh keyakinan, Bapak mendorong saya untuk mendaftar di SMA Terpadu Krida Nusantara (SMAT KN), alhamdulillah lulus,” ujar Bagas.

“Di (SMAT) KN itu, saya mendapatkan  segalanya.

Tidak hanya pelajaran akademik, namun juga gemblengan fisik dan mental, selayaknya yang saya dapatkan di Akmil. Tapi dalam porsi yang berbeda, tentunya,” tambahnya.

Sebagai sekolah yang menerapkan pendidikan semi militer, sekolah yang terletak di Bandung ini mewajibkan siswanya tinggal di asrama.

“Agar menjadikannya sebagai individu yang mandiri sejak dini.

Seluruh siswanya hidup dalam asrama dan dididik untuk selalu menjunjung tinggi nilai disiplin,” jelas Bagas.

“Namun berkat dukungan dan doa orang tua yang tiada henti, mendorong saya untuk bisa berprestasi dan akhirnya saya mendapatkan beasiswa dari sekolah,” sambungnya.

“Bekal ilmu, pengetahuan, fisik dan mental serta harapan orang tua itu yang menguatkan dan membulatkan tekad saya untuk mendaftar dan lulus Akmil, seperti saat ini,” tutur pria kelahiran 1997 itu.

Ketika disinggung tentang pangkat ayahnya yang berpangkat Kopral, Bagas menyampaikan bahwa dirinya tidak pernah merasakan  minder dan rendah diri.

Karena baginya sosok Bapak merupakan teladan dan pelita bagi keluarga.

“Selain selalu mengajarkan saya dan adik, Alya Rahma Wulandari untuk tidak pernah merasa rendah diri, Bapak selalu meminta kita untuk tekun belajar.

Yaitu belajarlah yang tekun, dengan ilmu yang kamu miliki, orang lain akan menghormatimu, “ tambah Bagas mengutip pernyataan ayahnya.

Hikmah yang dialami ini, membuat Bagas semakin bersemangat untuk memberikan pengabdian yang terbaik bagi rakyat dan bangsa Indonesia.

“Pangkat dan jabatan merupakan amanah.

Saya ingin membayar doa dan perjuangan orang tua selama ini dengan pengabdian terbaik kepada bangsa dan ini yang dapat saya lakukan, “pungkasnya.

Secara terpisah, saat dihubungi melalui telepon, Kopka M. Tauchid yang sehari-hari berdinas di Brigif Para Raider 17/Kujang Divif 1 Kostrad mengatakan bahwa keberhasilan yang diraih anaknya itu merupakan berkah sekaligus amanah dari Tuhan Yang Maha Esa.

Di awalnya M. Tauchid sempat pesimis, dan  berpikir apakah anak Kopral bisa lulus ketika mengikuti seleksi menjadi calon Perwira TNI AD (Akmil).

”Akhirnya keraguan itu pun berhasil ditepis, ketika Bagas dinyatakan lulus jadi Taruna Akmil dan dilantik menjadi Letnan Dua (kecabangan) Kavaleri,” ujarnya dengan nada gembira.

Penyampaian M.Tauchid juga diamini sang istri, Siti Basiroh, bahwa motivasi anaknya untuk mengikuti seleksi begitu tinggi.

“Saking bersemangatnya, tak jarang Bagas menghabiskan waktu bermainnya hanya untuk belajar dan belajar. Tanpa disuruh untuk belajar,” ungkap Siti Basiroh, Kamis (1/8/2019).

“Bagas selalu disiplin dalam mengatur waktu.

Tahu kapan waktu belajar dan rutin membina latihan fisik di areal lapangan Brigif Kujang, “urainya.

Bagi ibu yang kesehariannya mengajar di TPA ini, anaknya merupakan pribadi yang tahu betul keadaan orang tuanya.

“Jarang sekali meminta uang jajan, apalagi hanya sekadar untuk jalan-jalan. Lebih banyak waktunya dihabiskan untuk membaca dan belajar,” tuturnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved