Jenderal Andika Perkasa Berduka Mantan KASAD Wismoyo Arismunandar Meninggal Dunia, ini Biodatanya

Jenderal Andika Perkasa dan jajaran TNI AD ikut berduka atas meninggalnya mantan KASAD Jenderal (Purn) Wismoyo Arismunan. Ini profil dan biodatanya

instagram @tni_angkatan_darat
Jenderal Andika Perkasa Berduka Mantan KASAD Wismoyo Arismunandar Meninggal Dunia. Profil dan biodatanya ada di artikel ini 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah

SURYA.co.id - Jenderal Andika Perkasa dan jajaran TNI AD ikut berduka atas meninggalnya mantan Kepala Staf Angkatan Darat ( KASAD) Jenderal (Purn) Wismoyo Arismunandar.

Diketahui, Jenderal (Purn) Wismoyo Arismunandar meninggal dunia hari ini, Kamis (28/1/2021) pukul 04.29 WIB.

Profil dan biodata Jenderal (Purn) Wismoyo Arismunandar juga ada di artikel ini.

Jenderal (Purn) Wismoyo Arismunandar meninggal dunia, Rabu (28/1/2021).
Jenderal (Purn) Wismoyo Arismunandar meninggal dunia, Rabu (28/1/2021). (wikipedia/wartakota)

Baca juga: Biodata Jenderal (Purn) Wismoyo Arismunandar yang Meninggal: Eks KSAD, Nikah Dicomblangi Mbak Tutut

Baca juga: Profil dan Biodata Letjen TNI Ali Hamdan Bogra, Koorsahli Jenderal Andika Perkasa yang Baru Dimutasi

Melansir dari unggahan instagram resmi TNI AD, Kamis (28/1/2021), Jenderal Andika Perkasa beserta keluarga besar TNI AD mengucapkan duka cita.

"Kepala Staf Angkatan Darat beserta Keluarga Besar TNI AD,
.
Turut berduka cita atas meninggalnya
.
Jenderal TNI (Purn) Wismoyo Arismunandar (Kasad periode 1993 - 1995)" tulis @tni_angkatan_darat dalam captionnya.

Selain itu, Jenderal Andika Perkasa dan jajarannya juga mendoakan agar amal dan ibadah Wismoyo Arismunandar diterima oleh Alllah SWT.

"Semoga amal ibadah Almarhum diterima di sisi Allah SWT"
.
#TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat
#tniadberduka" tulis @tni_angkatan_darat.

Selain itu, unggahan tersebut juga menunjukkan sederet tanda jasa yang telah diterima oleh Jenderal (Purn) Wismoyo Arismunandar semasa masih bertugas.

Berikut daftar penghargaanya:

1. Bintang Mahaputera Adipradana

2. Bintang Yudha Dharma Utama

3. Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama

4. Bintang Jalasena Utama

5. Bintang Bhayangkara Utama

6. Bintang KEP Utama

Jenderal (Purn) Wismoyo Arismunandar meninggal dunia saat dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, Kamis (28/1/2021), pukul 04.29 WIB.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Eks KSAD Wismoyo Arismunandar Meninggal Dunia'

Kabar meninggalnya Wismoyo Arismunandar itu dibenarkan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispen) Brigadir Jenderal TNI Nefra Firdaus.

Jenazah  Wismoyo disemayamkan di kediamannya di Jalan Gempol, Nomor 10, Bambu Apus, Jakarta Timur.

Rencananya, jenazah Wismoyo dikebumikan di Giribangun, Solo, Jawa Tengah.

"Inalillahi wainalillahirojiun, telah meninggal dunia Jenderal (Purn) Wismoyo Arismunandar, jenazah di bawa ke Giribangun, Solo," kata Nefra.

Ia meminta kepada masyarakat Indonesia turut mendoakan almarhum Wismoyo.

"Mohon doa agar Bapak Wismoyo Arismunandar husnul khotimah. Mohon maaf atas segala kesalahan Almarhum apabila ada semasa hidupnya," kata Nefra.

Biodata Jenderal (Purn) Wismoyo Arismunandar

Jenderal TNI (Purn.) Wismoyo Arismunandar lahir di Bondowoso, Jawa Timur pada tanggal 10 Februari 1940. 

Wismoyo merupakan anak dari pasangan Sri Wurjan dan Arismunandar.

Berkat didikan keras dari orangtuanya, cukup banyak anggota keluarga Arismunandar yang sukses di bidangnya masing-masing.

Kakak pertamanya, Prof. Dr. Artono Arismunandar adalah mantan Dirjen Listrik dan Energi Baru, Departemen Pertambangan dan Energi, mengajar di FT UI.

Seorang kakaknya yang lain, Prof. Ir. Wiranto Arismunandar, mantan Rektor ITB dan juga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada masa pemerintahan Soeharto.

Wismoyo pernah menjabat sebagai KSAD pada tahun 1993 sampai 1995 dan Pangkostrad periode 1990 sampai dengan 1993.

Ia merupakan lulusan Akademi Militer Nasional tahun 1963.

Jabatan demi jabatan ditapakinya di jajaran korps baret merah sampai dengan jabatan Danjen Kopassus.

Namanya sempat mencuat sebagai kandidat Panglima ABRI tetapi Soeharto lebih memilih Feisal Tanjung dan menugaskan Wismoyo sebagai Ketua KONI.

Wismoyo adalah penggerak kekompakan seluruh kepala staf saat itu termasuk Kapolri dalam setiap kebijakan, bahkan di eranya setiap kepala staff memiliki agenda bergantian mengunjungi kesatuan angkatan lain.

Baca juga: Yonif Para Raider 501 akan Dikirim untuk Libas KKB Papua, Asops Jenderal Andika Perkasa Cek Kesiapan

Baca juga: Daftar Mutasi TNI Terbaru: 30 Perwira Tinggi TNI AD Digeser, Ada Koorsahli Jenderal Andika Perkasa

Riwayat Jabatan

Dangrup I Kopassandha (1978-1982)

Wadan Kopassandha (1982-1983)

Danjen Kopassandha (1983-1985)

Kasdam IX/Udayana (1985-1987)

Pangdam VIII/Trikora (1987-1988)

Pangdam IV/Diponegoro (1988-1990)

Pangkostrad (1990-1992)

Wakasad (1992-1993)

Kasad (1993-1995)

Wismoyo merupakan ipar mantan Presiden Soeharto. 

Dia menikah dengan Sri Hardjanti, adik Ibu Tien Soeharto.

Hubungan Wismoyo dan Sri Hardjanti sempat dicomblangi Siti Hardijanti Rukmana atau Mbak Tutut, anak sulung Soeharto.  

Hal itu diakui Tutut saat mengunggah momen perayaan pernikahan Wismoyo dan Datiet ke-50 pada Minggu (11/11/2018).

"Semoga tetap bahagia, langgeng, sehat dan selalu dalam lindungan serta petunjuk Allah SWT... Aamiin," tulis Tutut Soeharto dalam unggahan Instagramnya, Senin (12/11/2018).

Dalam acara tersebut, Tutut Soeharto mendapatkan sebuah penghargaan dari pasangan Wismoyo Arismunandar dengan Bu Datiet.

Penghargaan yang dimaksud adalah berupa roncean bunga melati yang dikalungkan ke leher Tutut Soeharto.

"Bunga melati itu kesukaan Ibu (Ibu Tien). Beliau berdua (Om Moyo dan Ibu Datiet) berterima kasih, karena dulu saya yang "nyomblangin" (mendekatkan) beliau berdua," tulis Tutut Soeharto.

Berikut peran Tutut Soeharto dalam pernikahan Wismoyo Arismunandar dengan Bu Datiek:

Waktu itu saya sampaikan ke Om Moyo kalau sedang ditunggu Bu Tiek di suatu tempat. Begitu pula saya sampaikan ke Bu Tiek, saya sampaikan kalau ditunggu Om Moyo di suatu tempat. Jadi dua-duanya merasa ditunggu… Sampai akhirnya menikah.

Setelah menikah beliau berdua saling meledek. Bu Tiek menyampaikan kalau dulu kan Om Moyo yang meminta bertemu di suatu tempat. Sebaliknya, Om Moyo juga menyampaikan, Bu Tiek yang meminta Om Moyo menemui Bu Tiek di suatu tempat.

Akhirnya beliau berdua tau kalau saya “bohongi”. Saya dipanggil. “Ternyata ya.. kamu yang menjebak Om dan Bu Tiek”, kata beliau berdua.

Saya tertawa sambil bicara, “Tapi cinta kan… seneng kan…”. Terus saya pergi.

Dalam sambutannya di HUT Pernikahan Emas itu, Bu Tiek menyampaikan terima kasih kepada saya, karena ternyata pilihan saya tepat sehingga pernikahannya bisa bertahan 50 tahun.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved