FAKTA Sinyal SOS di Pulau Laki, Area Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, Pihak Google Maps Beri Jawaban
FAKTA sinyal SOS di Pulau Laki, area jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182. Pihak Google Maps berikaan jawaban
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Terungkap fakta sinyal SOS di Pulau Laki yang belakangan ini viral di media sosial.
Pulau Laki merupakan pulau yang berada di Kepulauan Seribu, area jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 (9/1/2021) lalu.
Namun, ditilik Kamis (21/1/2021) pagi, tulisan sinyal SOS tak lagi tampak di Pulau Laki.
Baca juga: Sriwijaya Air Resmi Serahkan Santunan Kecelakaan SJ-182 , Disaksikan Presiden RI Joko Widodo
Baca juga: Misteri Teriakan Minta Tolong di Video Viral Pencairan Sriwijaya Air, Roy Suryo Ungkap Fakta Lain
Baca juga: Uang Santunan Rp 1,25 Miliar Tiap Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182, Jasa Raharja Beri Rp 50 Juta
Terkait sinyal SOS yang sempat viral di media sosial, pihak Google Maps akhirnya memberikan jawaban.
Diketahui, setelah sinyal SOS tersebut viral, pihak Google telah menghapus ikon sinyal SOS dari Pulau Laki.
"Kami telah menghapus ikon di lokasi tersebut dari Google Maps," terang perwakilan Google Indonesia, Rabu (20/1/2021).
Seperti dikutip dari Kompas.com Google Hapus Tanda "SOS" di Pulau Laki
Lebih lanjut, Google menjelaskan berbagai data yang ada di Google Maps, berasal dari berbagai sumber.
Termasuk pihak ketiga, sumber publik, dan kontribusi pengguna.
Cara tersebut dilakukan agar pengguna bisa mendapatkan pengalaman peta digital lebih komprehensif dan relevan.
Namun, Google memastikan bisa saja data yang dimasukkan tak akurat.
"Tetapi kami menyadari bahwa mungkin sesekali ada ketidakakuratan yang dapat muncul dari salah satu sumber tersebut," kata Google.
Sementara itu, pihak Basarnas memastikan sinyal SOS di Pulau Laki adalah hoaks.
Direktur Operasi Basarnas, Brigjen Rasman MS, menegaskan tidak ada sinyal SOS di Pulau Laki.
Ia menjelaskan, pihaknya telah mendatangi dan memeriksa lokasi tersebut.
Namun, tak ada apapun di sana.
"Enggak ada itu ya, tidak benar. Enggak ada tanda-tanda itu, sudah didatangi enggak ada," ungkap Rasman.
Rasman menambahkan pihaknya tidak pernah mendapat keterangan mengenai adanya korban Sriwijaya Air SJ-182 yang selamat.
"Sampai saat ini tidak ada keterangan yang kami dapatkan bahwa ada penumpang yang hidup," katanya.
Sinyal SOS yang tampak di Google Maps sebelumnya, ujar Rasman, bisa saja berasal dari sinyal Tim SAR yang berada di posko sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Diketahui, tim penyelam mendirikan posko di Pulau Lancang dan Pulau Laki untuk memudahkan mereka bergerak.
"Mereka membuka posko itu untuk memudahkan mereka bergerak."
"Jadi tidak semua ada di atas kapal, mungkin itu, tapi saya tidak mau berspekulasi," tandas Rasman.
Fitur SOS di Google Maps
Dikutip dari support.google.com, pemberitahuan SOS bertujuan untuk mempermudah akses terhadap informasi darurat saat terjadi krisis yang disebabkan oleh manusia atau alam.
Google akan mengumpulkan konten yang relevan dari web, media sosial, dan produk Google, lalu menyorot informasi tersebut di Google Penelusuran seperti Google Maps.
Maka akan terlihat informasi terbaru dari pihak berwenang dari daerah setempat.
Google juga bekerja sama dengan sejumlah organisasi dalam proses pengembangan SOS alerts.
Informasi terbaru dapat meliputi nomor telepon, situs darurat, peluang donasi, dan sebagainya.
Sebelum memberikan sinyal SOS, Google akan mempertimbangkan beberapa hal.
Misalnya konektivitas internet di area yang terkena dampak, ketersediaan konten resmi dari pemerintah dan organisasi yang berwenang lainnya, serta dampak yang ditimbulkan.
Pemberitahuan SOS menyesuaikan bahasa dari wilayah tersebut serta bahasa Inggris.