Sosok Nofri Kru Bandara yang Ditraktir Kapten Afwan Karena Temani Salat: Pesawat Delay, Salat Jangan
Inilah sosok Nofri, kru bandara yang ditraktri Kapten Afwan karena temani salat. Teringat pesan terakhir 'Pesawat boleh delay, salat jangan'
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Musahadah
"Kapten Afwan bilang pada saya, 'Ambil apa yang kamu mau, saya traktir karena kamu telah menemani saya sholat,'" imbuhnya.
Awalnya Nofri masih malu, tapi Kapten Afwan terus menyuruhnya untuk mengambil sesuatu di minimarket tersebut dan Nofri pun menurutinya.
Saat Kapten Afwan memilih makanan di minimarket, Nofri juga sempat diberi uang jajan dan beberapa makanan.
"Saya sempat malu saat itu, tapi Kapten Afwan bilang 'Kalau kamu tidak mau menerima, anggap saja untuk anakmu dari saya,'" jelas Nofri.
Sosok Kapten Afwan
Walaupun sebelumnya Nofri sempat bekerja di Sriwijaya Air, Nofri mengaku tidak mengenal Kapten Afwan dengan akrab.
Karena ia telah resign dari Sriwijaya Air sejak tahun 2014.
Dimata Nofri, Kapten Afwan adalah sosok yang religius, baik dan suka menolong kepada sesama.
Pertemuan kemarin di Bandara Internasional Minangkabau adalah pertemuan pertama dan terakhir Nofri dengan Kapten Afwan.
Ketika mendengar berita Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh, Nofri langsung mencari informasi, apakah memang benar Kapten Afwan yang mengendarai pesawat tersebut.
"Hati saya hancur, terpukul bahkan saya sampai termenung. Saya sempat tidak percaya dengan berita tersebut," ujar Nofri.
Pertemuan singkat Nofri dengan Kapten Afwan memberikan kenangan yang mendalam untuk Nofri.
Nofri mendoakan semoga keluarga Kapten Afwan tetap sabar, tabah, dan tawakal dalam menghadapi cobaan ini.
Pria berumur 30 tahun ini berharap, pemerintah bisa cepat dalam mengevakuasi pesawat dan semua korban Sriwijaya SJ 182.
Ia juga ingin apa yang menjadi penyebab kecelakaan pesawat bisa segera terungkap.
Sehingga penerbangan tidak menjadi hal yang menakutkan untuk orang-orang, terlebih para pengguna jasa transportasi udara.