4 Terobosan Komjen Listyo Sigit Jika Jadi Kapolri: Angkat ASN Disabilitas, Polisi Tak Perlu Menilang
Terobosan Komjen Listyo Sigit Prabowo ini diungkapkan ketika menjalani fit and proper test sebagai calon tunggal Kapolri di Komisi III DPR RI, Rabu.
SURYA.CO.ID - Inilah 4 terobosan Komjen Listyo Sigit Prabowo jika terpilih menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis.
Terobosan Komjen Listyo Sigit Prabowo ini diungkapkan ketika menjalani fit and proper test sebagai calon tunggal Kapolri di Komisi III DPR RI, Rabu (20/1/2021).
Komjen Listyo Sigit Prabowo mengikuti uji kepatutan dan kelayakan di DPR Senayan, Jakarta diantar Kapolri Jenderal Idham.
"Ini saya lakukan untuk memberi pelajaran kepada generasi Polri bahwa pergantian kepemimpinan Polri itu adalah suatu keniscayaan," kata Idham.
Baca juga: Impian Richard Lee Sempat Ditentang Orangtua Sebelum Berseteru dengan Kartika Putri, ini 4 Faktanya
Baca juga: Tak Terpilih Jadi Kapolri, Komjen Gatot Eddy Diangkat Jadi Wakil Komisaris PT Pindad, ini Biodatanya
Idham mengatakan dirinya ingin memberikan contoh bahwa regenerasi di tubuh Polri sudah semestinya berjalan dengan baik dan mulus.
Menurutnya, keputusan presiden sebagai pimpinan tertinggi Polri harus dilaksanakan.
“Dengan saya mengantar beliau ini merupakan tradisi baru yang harus kita kembangkan dan jadi pembelajaran bagi generasi Polri berikutnya sehingga dalam solid internal,” tuturnya.
Perwakilan angkatan Akademi Kepolisian yang merupakan senior Sigit juga ikut mendampingi dalam uji kepatutan hari ini.
Idham berharap uji kepatutan berjalan lancar. "Mohon doa restu kepada teman-teman, semoga perjalanan fit and proper test berjalan lancar," kata Idham.
Berikut 4 terobosan yang akan dilakukan Komjen LIstyo Sigit Prabowo jika jadi Kapolri:
1. Buka kesempatan penyandang disabilitas jadi ASN Polri

Komjen Listyo Sigit Prabowo akan memberikan ruang bagi kelompok disabilitas atau kelompok masyarakat berkebutuhan khusus untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) Polri.
Hal itu diungkapkannya ketika menjalani fit and proper test sebagai calon tunggal Kapolri di Komisi III DPR RI, Rabu (20/1/2021).
"Dalam rangka memelihara penyandang disabilitas, Polri juga akan memberikan kesempatan kepada masyarakat yang berkebutuhan khusus untuk mengabdi sebagai ASN Polri sesuai kompetensinya," ujar Listyo.
Dalam perekrutan kelompok disabilitas ini, pihaknya nantinya akan menempatkan kelompok disabilitas di sejumlah bidang.
Mulai dari administrasi, pelayanan, analisa teknologi dan informasi.
Tak hanya itu, pihaknya juga tak menutup kemungkinan akan menempatkan disabilitas sebagai ASN sesuai posisinya.
"Ataupun disesuaikan dengan posisi yang memungkinkan untuk saudara-saudara kita tersebut," katanya.
2. Polisi tidak perlu menilang
Komjen Listyo Sigit Prabowo mengatakan, ia ingin mulai mengedepankan mekanisme penegakkan hukum berbasis elektronik di bidang lalu lintas. Penegakkan hukum lalu lintas berbasis elektronik itu salah satunya melalui electronic traffic law enforcement (ETLE).
"Secara bertahap akan mengedepankan mekanisme penegakkan hukum berbasis elektronik atau ETLE," kata Listyo dalam uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR, Rabu (20/1/2021).
Tujuannya, meminimalisasi penyimpangan penilangan saat anggota polisi lalu lintas melaksanakan tugas.
Dengan demikian, Listyo mengatakan, Polantas yang bertugas di lapangan nantinya hanya mengatur lalu lintas tanpa melakukan penilangan.
"Ke depan saya harapkan anggota lalu lintas turun di lapangan, mengatur lalu lintas, tidak perlu melakukan tilang. Kita harapkan menjadi ikon perubahan perilaku Polri," ujar dia.
3. Pecat Polri yang terlibat narkoba

Komjen Listyo Sigit Prabowo mengatakan, dirinya tidak akan menoleransi urusan tindak pidana narkotika.
Ia menegaskan, tidak boleh ada ruang bagi bandar narkoba di Indonesia.
"Tidak ada toleransi dan tidak boleh ada ruang bagi bandar narkoba di negara ini," kata kata Sigit dalam uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR, Rabu (20/1/2021).
Sigit mengatakan, akan memberikan perhatian khusus terhadap tindak pidana narkotika.
Ia berjanji akan bertindak tegas, termasuk jika ditemukan ada anggota Polri ikut terlibat dalam jaringan narkotika.
"Termasuk anggota Polri yang terlibat di dalamnya. Pilihannya hanya satu, pecat dan pidanakan," tuturnya.
"Jadi kami tidak main-main dalam hal ini, kami akan buktikan," tegas Sigit.
Selain itu, Sigit juga membahas soal penegakkan hukum tindak pidana korupsi.
Ia mengatakan akan mengutamakan pencegahan dan pemulihan kerugian negara.
"Dengan saling mendukung bersama pihak lain, seperti kejaksaan dan KPK. Tentu kita terus melakukan penegakkan hukum tindak pidana korupsi secara profesional dan proporsional," katanya.
4. Libatkan mantan napiter
Komjen Listyo Sigit Prabowo akan melibatkan mantan napi terorisme (napiter) dalam rangka mencegah masyarakat terpapar radikalisme.
Hal itu disampaikan Listyo saat mengikuti uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR, Rabu (20/1/2021).
“Melibatkan rekan-rekan mantan napiter untuk bisa membantu memberikan edukasi agar masyarakat di sekitarnya tidak terpapar aliran baik itu radikalisme ataupun ajaran-ajaran yang mengarah kepada terrorisme,” ungkap Listyo.
Ia menuturkan, Polri bakal mengutamakan deteksi aksi sebagai pendekatan lunak dalam hal mengatasi terorisme.
Langkah itu akan dilakukan dengan bekerja sama dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), kelompok masyarakat sipil, serta tokoh agama.
“Dan dalam pembinaan masyarakat dengan sasaran kesejahteraan, psikososial dan doktrin,” tutur dia.
Akan tetapi, Listyo menegaskan, Polri akan menindak tegas apabila ada potensi gangguan terhadap keamanan dan keselamatan rakyat.
Adapun Listyo merupakan calon tunggal kapolri yang dipilih Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Jenderal (Pol) Idham Azis.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Komjen Listyo Sigit Bakal Libatkan Mantan Napiter dalam Rangka Mencegah Masyarakat Terpapar Radikalisme "