Kabar Terbaru Pencairan BLT Karyawan Tak Bisa 100 Persen, Menaker Ungkap Rincian dan Penyebabnya
Pencairan BLT karyawan ternyata tak bisa 100 persen. Menaker Ida Fauziyah ungkap rincian dan penyebabnya. Berikut kabar terbarunya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Iksan Fauzi
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id - Kabar terbaru pencairan BLT karyawan ternyata tak bisa 100 persen.
Menurut Menteri Ketenagakerjaan ( Menaker) Ida Fauziyah ada sejumlah alasan mengapa anggaran subsidi gaji akhirnya tidak bisa tersalurkan 100 persen.
"Ini beberapa penyebab kenapa tidak bisa 100 persen tersalurkan," ucap Ida, Senin (18/1/2021), dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Menaker: Bantuan Subsidi Upah untuk Pekerja Tersalurkan 98,91 Persen'

Baca juga: Penyebab Belum Dapat BLT PKH Ibu Hamil dan Anak Sekolah, ini Syarat Wajib dan Penjelasan Kemensos
Baca juga: Segera Login dtks.kemensos.go.id untuk Cek BLT Rp 300 Ribu Januari 2021, Ini Langkah-langkahnya
Berikut beberapa penyebabnya:
1. Rekening calon penerima pasif
2. Rekening calon penerima ditutup atau diblokir
3. Data NIK di bank tidak sesuai dengan data NIK penerima subsidi.
Ida juga membeberkan rincian pencairan BLT karyawan yang tersalurkan adalah 98,91 persen.
"Total realisasinya Rp 29,4 triliun, persentasenya 98,91 persen.
Sekarang dalam proses kami melakukan rekonsiliasi data oleh bank penyalur," kata Ida.
Realisasi anggaran BLT karyawan gelombang I yaitu sebesar Rp 14,7 triliun.
Selanjutnya, realisasi anggaran BLT karayawan gelombang 2 sebesar Rp 14,6 triliun.
Secara keseluruhan, total anggaran BLT karyawan yaitu Rp 29,76 triliun dengan target penerima 12,4 juta pekerja yang bergaji di bawah Rp 5 juta per bulan.
Ida mengatakan, anggaran BLT karyawan yang tidak tersalurkan ke pekerja dikembalikan ke kas negara.
"Anggaran BSU yang belum tersalurkan per 31 Desember kami kembalikan ke kas negara sebagaimana ketentuan Peraturan Menteri Keuangan," ujar dia.
Masalah BLT Karyawan Gelombang 2 Belum Cair
Diberitakan sebelumnya, sempat banyak pengaduan terkait BLT karyawan gelombang 2 belum cair di rekening Bank Mandiri, BRI dan BNI, padahal sudah memasuki tahap 6.
Sebagian besar, calon penerima BLT karyawan gelombang 2 pernah mendapat trasferan pada gelomang 1.
Namun, hingga kini, masih banyak peserta BPJS Ketenagakerjaan aktif belum menerima BLT karyawan gelomang 2.
Saat ini, BLT karyawan gelombang 2 tahap 6 sudah cair ke sejumlah rekening BRI, BNI, Mandiri, dan BCA pekerja pada Selasa (15/12/2020).
Namun, sejumlah pekerja mengaku masih bealum menerima BLT karyawan hingga tahap 6 di rekening mereka.
Hal tersebut sebagaimana diungkapkan sejumlah warganet pada unggahan terbaru Kemnaker di Instagram @kemnaker yang dilansir Surya.co.id, Sabtu (19/12/2020).
Mereka juga mengaku mendapatkan BLT karyawan gelombang 1, namun hingga kini belum menerima BLT karyawan gelombang 2.
galuhepratiwi: Min kok bLT termin 2 saya blm cair ya . pdahal d termin 1 saya cair di gelombang 1 . skrg kok blm cair jga . tapi semua tmn saya sudah dpt tinggal saya sndri yg blm dpt .
alikaadiandra: min...kapan BSU termin 2 bank mandiri cair....? Berharap ni
dicky.2604: Bca yang belum absen..
bocahtawatawa: Mandiri kapan min cairnya hadehhhh termin 1 dapet masa termin 2 kaga sihhh.......
ilhampeacelove: Yg lain bca udah pada cair minn ..bca saya belom cair minn ..tolong dipercepat minn masa ya nungggu minggu depan lagi
Berikut penjelasan Kemnaker terkait pencairan BLT karyawan gelomabang 2 yang sudah memasuki tahap 6.
Kementerian Ketenagakerjaan ( Kemnaker) mengklaim telah merampungkan penyaluran bantuan subsidi gaji atau upah ( BSU) pada Selasa (15/12/2020).
Hal itu ditegaskan oleh Direktur Kelembagaan dan Kerja Sama Hubungan Industrial Kemnaker Aswansyah saat dihubungi Kompas.com, Kamis (17/12/2020).
"Sudah (disalurkan). Nanti tinggal disampaikan ke bank dan bank memproses kepada penerima," kata dia dikutip via Kompas.com dengan judul "BSU Termin II Tahap 6 Sudah Cair, Ini Penjelasan Kemnaker..."
Saat ini, imbuhnya pihak bank masih melakukan proses penyaluran kepada penerima bantuan langsung pekerja ini.
Dirinya berharap, semua penyaluran BSU ini dapat 100 persen tersalurkan tanpa adanya rekening bermasalah atau terkendala.
"Kalau tidak ada masalah, kami berharap ada 12,4 juta rekening tersalurkan semua," katanya lagi.
Baca juga: Pencairan BST Rp 300.000 Bermasalah? Berikut Kontak Pengaduan Bansos via Whatsapp (WA) dan Email
Baca juga: 5 Cara Membuat KKS untuk Dapat BLT PKH 2021, Ibu Hamil Terima Bansos Rp 3 Juta per Tahun
Aswansyah menjelaskan, pada termin I (penyaluran periode September-Oktober 2020) ditargetkan bantuan subsidi pekerja dapat disalurkan sebanyak 12,4 juta rekening.
Namun, dalam penyaluran sempat terdeteksi rekening yang bermasalah sebanyak 151.000, yang menyebabkan pemilik rekening ini terhambat mendapatkan bantuan langsung.
Kemudian, untuk termin II (penyaluran periode November-Desember 2020) juga ditargetkan bantuan dpat tersalurkan ke 12,4 juta rekening penerima.
"Jadi, intinya sudah kita salurkan semua (termasuk BSU termin II tahap VI)," lanjut dia.
Mengapa BLT Karyawan Gelombang 2 Belum Cair?
Aswansyah mengatakan, harapannya penyaluran BSU yang belum tersalurkan karena pemadanan data dapat rampung di termin II tahap 6.
"Kita penginnya tahap (gelombang) 6 ini tahap pencairan terakhir, biar cepet beres penyalurannya," ujar Aswansyah saat dihubungi terpisah Kompas.com, Kamis (3/12/2020).
Selain itu, terdapat 151.123 pekerja yang tercatat pada termin I yang belum menerima bantuan BSU, lantaran adanya kendala.
Menurut Aswansyah, penyaluran bantuan dari 151.123 rekening dengan BSU termin II tahap 6 nantinya akan dipisah.
Targetnya sebelum 2021, proses penyaluran BSU pekerja ini harus selesai ketika tutup tahun.
Sebelumnya, Kemnaker menyebutkan, mereka yang belum mendapatkan BSU pekerja/buruh kemungkinan termasuk dalam mekanisme pemadanan data yang dilakukan antara Kemenaker dan BPJS Ketenagakerjaan dengan Ditjen Pajak.
Adapun pemadanan data yang dilakukan yakni mengenai kriteria besaran upah. Berdasarkan pemberitaan Kompas.com, (27/11/2020), sebanyak 1.198.539 rekening yang tercatat belum mendapatkan BSU lantaran masuk pemadanan data.
Akankah BLT Karyawan Diperpanjang?
Sementara pertanyaan soal BLT karyawan diperpanjang jadi sorotan masyarakat terutama pekerja yang terdampak virus corona atau Covid-19.
Menanggapi hal itu, Kementerian Ketenagakerjaan ( Kemnaker) berharap program bantuan subsidi gaji atau upah tersebut bisa terlaksana kembali tahun 2021.
"Kemenaker selaku kementerian teknis mengharapkan subsidi ini terus bisa berlanjut.
Namun, secara policy atau kebijakan itu kami mengikuti dari keputusan KPCPEN (Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional)," ujar Staf Khusus Kemenaker Reza Hafiz melalui tayangan Youtube FMB9," Kamis (10/12/2020).
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Soal Kelanjutan Program Subsidi Gaji, Kemenaker Tunggu Keputusan KPCPEN'
Menurut Reza, keputusan BLT karyawan diperpanjang akan tergantung dengan kondisi perekonomian Indonesia.
Menurut dia, kondisi perekonomian pada 2020 juga akan berpengaruh terhadap besaran dana yang akan disalurkan kepada calon penerima bantuan subsidi gaji.
"Karena ini kan diobrolin setingkat menteri, policy-nya seperti apa. Pertumbuhan ekonomi dan kondisi ekonomi tahun depan juga seperti apa," kata dia.(*)