Syekh Ali Jaber Meninggal

Sebelum Jadi Syekh, Ali Jaber Dijuluki Ali Zidane, Wajah Suami Umi Nadia Mirip Zinedine Zidane

Tak banyak yang tahu, ternyata sebelum mendapat gelar syekh, Ali Jaber tinggal di Lombok dan mendapat julukan Ali Zidane dari warga setempat.

Editor: Iksan Fauzi
instagram syekh.alijaber
Foto Syekh Ali Jaber bersama istri, Umi Nadia dan anak semata wayangnya, Hasan. Syekh Ali Jaber dijuluki Ali Zidane saat di Lombok. 

SURYA.co.id | JAKARTA - Tak banyak yang tahu, ternyata sebelum mendapat mendapat gelar syekh, Ali Jaber tinggal di Lombok dan mendapat julukan Ali Zidane dari warga setempat.

Namun, seiring waktu, Syekh Ali Jaber yang juga suami Umi Nadia ini pergi ke Jakarta dan sering berdakwah hingga julukan Ali Zidane ini pun berangsur hilang.

Sebelum berdakwah dan baru tinggal di Lombok, Syekh Ali Jaber hobi bermain sepak bola dengan warga setempat.

Bahakan, dia memiliki grup sepak bola bernama Assyabaab Ampenan (Kota Mataram).

Kala itu, Syekh Ali Jaber juga sering membagikan kostumnya ke warga.

Bagaimana kisha Syekh Ali Jaber mendapat julukan Ali Zidane? Simak beritanya di bawah ini.

Pertama kali datang dari Madinah, Arab Saudi ke Indonesia, Ali Jaber tinggal bersama keluarga di Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Di sini dia mendapat sambutan hangat warga lokal. Dengan cepat dia berbaur dengan warga setempat.

Karena memang hobi bermain sepakbola, selama tinggal di Lombok, Ali Jaber pun sering bermain sepakbola bersama warga lokal.

Bahkan dia pernah dijuluki “Ali Zidane” karena kala itu dianggap mirip dengan bintang sepakbola asal Prancis Zinedine Zidane.

Tidak hanya itu, dia menjadi sosok penyerang tengah yang ditakuti lawan karena tendangan kerasnya.

”Dia bermain sepakbola di grup Assyabaab Ampenan (Kota Mataram), pemainnya orang Arab-arab semua,” tutur Faisal Jaber, salah satu keluarga Syekh Ali Jaber di Kota Mataram, Kamis (14/1/2021).

Ali Jaber benar-benar hobi bermain bola, namun tetap memiliki sifat dermawan.

Karena sangat hobi bermain bola, dia tidak hanya menjadi pemain, tetapi juga mendukung penuh klub sepakbola lokalnya.

”Sampai-sampai kostum dia bagikan ke grup (klub) itu termasuk sepatu-sepatunya dia berikan,” tuturnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved