Alasan Syekh Ali Jaber Suami Umi Nadia Tak Jadi Dimakamkan di Lombok tapi di Daarul Quran

Berikut alasan Syekh Ali Jaber suami Umi Nadia tak jadi dimakamkan di Lombok, Ustad Yusuf Mansur beri penjelasan, Hasan kirim doa. 

Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Iksan Fauzi
Tangkap Layar Instagram @syekh.alijaber
Syekh Ali Jaber, suami Umi Nadia, meninggal dunia. 

Syekh Ali Jaber dimakamkan sekira pukul 16.00 WIB, diiringi doa dari keluarga.

Seperti diketahui, ulama asal Madinah Syekh Ali Jaber telah berpulang ke Rahmatullah pada hari ini, Kamis (14/1/2021).

Hasan, Putra Sulung Syekh Ali Jaber Kirim Doa

Hasan melalui Instagramnya @hasaanjaber mengunggah kabar duka ayahanda meninggal, berikut sebuah doa.

Menurut penelusuran SURYA.co.id, doa tersebut merupakan doa untuk mendoakan jenazah.

Syekh Ali Jaber dan putra sulungnya Hasan. Berikut ini sosok Hasan dan pesan terakhirnya dari sang ayah, Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber dan putra sulungnya Hasan. Berikut ini sosok Hasan dan pesan terakhirnya dari sang ayah, Syekh Ali Jaber. (Tribun Lombok/Youtube)

Berikut isi doanya tulisan Arab, latin dan terjemahan Indonesia.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ (وَعَذَابِ النَّارِ)

Allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘afihi wa’fu anhu wakrim nuzulahu, wa wassi’ madkhalahu, waghsilhu bilmai was salji, wal baradi, wa naqqihi minal khathaya, kama yunaqqas saubul abyadu minad danas.

Wa abdilhu daran khairan min darihi wa ahlan khairan min ahlihi, wa zaujan khairan min zaujihi, wa adkhilhul jannata wa a’idzhu min adzabil qabri, wa adzabin nari.

“Ya Allah! Ampunilah almarhum (jenazah), berilah dia rahmat-mu, kesejahteraan, serta maafkanlah kesalahannya dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air, salju dan air es.

Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran.

Gantikanlah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka.”

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved