Alasan Syekh Ali Jaber Suami Umi Nadia Tak Jadi Dimakamkan di Lombok tapi di Daarul Quran

Berikut alasan Syekh Ali Jaber suami Umi Nadia tak jadi dimakamkan di Lombok, Ustad Yusuf Mansur beri penjelasan, Hasan kirim doa. 

Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Iksan Fauzi
Tangkap Layar Instagram @syekh.alijaber
Syekh Ali Jaber, suami Umi Nadia, meninggal dunia. 

Bahkan ayah dari ibu saya sendiri termasuk dia juga kelahiran Indonesia di Bumiayu dan adiknya juga kelahiran Lombok,” ujar Ali Jaber di channel Sasak Update.

Tidak hanya itu, Syekh Ali Jaber juga mempunyai keinginan mulia membina anak-anak di Lombok menjadi calon penghafal Alquran.

“Ya Allah walaupun saya memilih, memohon meninggal di Madinah. Kalau saya ditetapkan meninggal di Indonesia, mohon saya mau dimakamkan di Lombok,” ucapnya.

“Lombok termasuk pulau kesayangan saya, makanya saya tadi sampaikan ke Pak Kanwil, Insya Allah rencana kami bersama Kapolda, untuk kita ke depan memimpin, membina anak anak Lombok menjadi calon hafidz dan hafidzah untuk acara Hafidz Indonesia di RCTI,” pungkasnya.

Ustad Yusuf Mansur Ungkap Alasan Syekh Ali Jaber Tak Dimakamkan di Lombok

Ustaz Yusuf Mansur mengungkapkan pihak keluarga Syekh Ali Jaber yang memilih lokasi tersebut.

Daarul Quran sudah seperti rumah kedua bagi Syekh Ali Jaber.

Pondok Pesantren tersebut menjadi tempat pertama kali yang menerimanya saat tiba di Indonesia pada tahun 2008 silam.

"Dan kenapa Syekh Ali di sini, karena saya dikasih tahu oleh Syekh Muhammad (Adik Syekh Ali) bahwa Daarul Quran merupakan yang pertama-tama menerima Syekh Ali dan Syekh Muhamad juga pernah tinggal di sini juga," ujar Yusuf Mansur seperti dikutip dari artikel Tribunnews.com berjudul "Yusuf Mansur Ungkap Alasan Syekh Ali Jaber Dimakamkan di Pelataran Pesantren Daarul Quran Tangerang"

Yusuf Mansur juga mengungkapkan, Syekh Ali Jaber adalah salah satu yang membesarkan Daarul Quran.

"Bahu-membahu membangun Daarul Quran dan kemudian Syekh Ali atas izin Allah diluaskan dakwahnya ke seluruh tanah air dan punya yayasan Ali Jaber yang perlu kita jaga dan kita rawat sepeninggalan beliau ini," ujarnya.

Utadz Yusuf Mansur mengatakan, Syekh Ali Jaber sempat mengutarakan ingin dimakamkan di kampung halaman.

Namun, karena situasi tidak memungkinkan, pandemi Covid-19, maka diurungkan.

Yusuf berharap para santri penghapal Alquran di Ponpes yang diasuhnya bisa terus menemani Syekh Ali Jaber di peristirahatan terakhirnya.

"Jadi sehari-hari beliau bersama Quran," ujarnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved