Alasan Syekh Ali Jaber Memilih Tinggal di Indonesia dan Jadi WNI, Punya Misi Mulia Sampai Mati
Inilah alasan Syekh Ali Jaber memilih tinggal di Indonesia ketimbang kembali ke tanah kelahirannya, Madinah, Arab Saudi.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Semuanya ditamatkan di Madinah.
Dilansir dari artikel “Mengenal Syekh Ali Jaber Lebih Dekat” sebagaimana diunggah syekhalijaber.com, sejak usia 13 tahun dia sudah menjadi imam di sejumlah masjid Madinah.
Anak pertama dari 12 bersaudara itu telah menjadi penghafal Alquran sejak muda.
Ayahnya dikenal sangat keras dalam mendidik agama anak-anaknya.
Ayahnya ingin agar perjuangannya menyiarkan Islam diteruskan oleh Syekh Ali Jaber sebagai anak pertama.
Di antara guru-guru agamanya adalah Ketua Majelis Tahfidz Masjid Nabawi Syekh Muhammad Ramadhan, Ketua Pengurus Makam Rasulullah Syekh Said Adam, dan Ulama Pakar Alquran di Madinah, Syekh Abdurrahman Kholil.
Sejak pertama kedatangannya di Indonesia pada 2008, dakwahnya mendapat respons yang baik dari masyarakat.
Saking giatnya berdakwah dari kota hingga desa, pada 2011 dia akhirnya mendapat penghargaan kehormatan dengan menjadi warga negara Indonesia (WNI).
Ia juga menikah dengan Umi Nadia, perempuan asli Lombok yang lama tinggal di Madinah.
Semasa hidupnya, Syekh Ali Jaber aktif berdakwah. Selain mengelola yayasan almarhum memiliki lembaga pendidikan Al Quran, Mahir dengan Al Quran.
Almarhum juga aktif memperkenalkan Quran Braille Digital.