Alasan Syekh Ali Jaber Memilih Tinggal di Indonesia dan Jadi WNI, Punya Misi Mulia Sampai Mati

Inilah alasan Syekh Ali Jaber memilih tinggal di Indonesia ketimbang kembali ke tanah kelahirannya, Madinah, Arab Saudi. 

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
YOUTUBE
Syekh Ali Jaber yang meninggal dunia hari ini, Kamis (14/1/2021) 

SURYA.CO.ID - Inilah alasan Syekh Ali Jaber memilih tinggal di Indonesia ketimbang kembali ke tanah kelahirannya, Madinah, Arab Saudi

Alasan ini disampaikan Syekh Ali Jaber pada September 2020 lalu melalui kanal Youtube pribadinya. 

Dalam kesempatan itu, Syekh Ali Jaber membahas kasus penusukan yang sempat dialaminya saat berdakwah di Masjid Falahudin Kota Bandar Lampung, Minggu (13/9/2020).

"Makanya dengan kejadian ini, saya tidak mau dikaitkan dengan isu manapun, kepentingan politik, lembaga manapun atau isu apapun," ujar Syekh Ali Jaber.

Baca juga: Perjuangan Syekh Ali Jaber Dakwah dari Madinah hingga Jadi WNI, Ditusuk Saat Ceramah, Dicatat MURI

Baca juga: Biodata Syekh Ali Jaber yang Meninggal Dunia Hari Ini: Hafal Quran Sejak Muda, Jadi WNI karena Ini

Ilustrasi - Kondisi Syekh Ali Jaber sebelum kritis. Ajakan Doa untuk Syekh Ali Jaber yang Jalani Perawatan Covid-19, Berikut Kondisi Terbarunya
Ilustrasi - Kondisi Syekh Ali Jaber sebelum kritis. Ajakan Doa untuk Syekh Ali Jaber yang Jalani Perawatan Covid-19, Berikut Kondisi Terbarunya (Kolase Instagram/syekh.alijaber)

"Karena saya tidak punya musuh dan saya percaya dan yakin yang terjadi ini takdir Allah dan saya tidak akan salahkan siapa-siapa," imbuhnya.

"Dan Allah SWT masih berikan izin, masih berikan keselamatan dan saya beraktivitas kembali melanjutkan safari dakwah."

Sementara itu terkait kabar dirinya pulang ke Madinah, Syekh Ali Jaber menyebut sebagai berita hoax.

Ia lantas menjelaskan alasan memilih tetap tinggal di Indonesia, meski sempat mengalami kejadian yang tak mengenakkan.

Bukan hanya itu, Syekh Ali Jaber bahkan mengaku siap mati dan dimakamkan di Indonesia.

Sosok Algifari Akbar sedang bersama Syekh Ali Jaber di dalam mobil. Syekh Ali Jaber menawari bocah pemulung yang fotonya baca Alquran di emperan toko viral jadi anak angkatnya. Syekh Ali Jaber juga akan mengajak Akbar umroh.
Sosok Algifari Akbar sedang bersama Syekh Ali Jaber di dalam mobil. Syekh Ali Jaber menawari bocah pemulung yang fotonya baca Alquran di emperan toko viral jadi anak angkatnya. Syekh Ali Jaber juga akan mengajak Akbar umroh. (Tangkapan layar)

"Walaupun mulai beredar berita hoax Ali Jaber sudah pulang ke Madinah," kata Syekh Ali Jaber.

"Pertama Madinah tidak ada flight, masih tutup, yang kedua gambar yang sudah beredar ke mana-mana itu sebenarnya di saat saya tiba dari lampung ke Jakarta," jelasnya.

"Dan saya sudah berkali-kali menyampaikan, saya siap mati di Indonesia, saya siap dimakamkan di Indonesia," tegasnya.

"Dan saya tidak pernah takut soal mati karena sudah saya jatuh cinta Indonesia," imbuhnya.

Lebih lanjut, Syekh Ali Jaber mengaku akan tetap berjuang demi kebaikan umat dan negara Indonesia.

"Dan apa yang saya perjuangkan untuk Indonesia ini anugerah dari Allah untuk saya," ungkapnya.

Syekh Ali Jaber saat dikunjungi Mahfud MD di kediamannya, Senin (14/9/2020) malam.
Syekh Ali Jaber saat dikunjungi Mahfud MD di kediamannya, Senin (14/9/2020) malam. (instagram)

"Bukan saya punya kelebihan, hanya saya berusaha menjadi orang yang lebih baik, menjadi orang yang bermanfaat untuk masyarakat dan negara," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, ulama besar Indonesia, Syekh Ali Jaber meninggal dunia, Kamis (14/1/2021), di RS Yarsi Jakarta.

Kabar duka itu disampaikan langsung oleh Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber, Habib Abdurrahman.

Berdasarkan informasi yang diedarkan di grup jamaah masjid yang Tribunnews terima pagi ini, pihak yayasan mengabarkan, Syekh Ali Jaber meninggal dunia sekitar pukul 08.38 WIB.

"Innalillahi wa inna ilaihi Rajiuun, kami berduka atas wafatnya Syaikh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber, Guru dan Dai Ilallah, Kamis, Pukul 08.30 WIB, 1 Jumadil Akhir 1442/14 Januari 2021."

"Semoga Allah merahmati dan meninggikan derajat beliau, Aamiin..." 

demikian informasi yang disampaikan pihak Yayasan Syekh Ali Jaber pagi ini.

Syekh Ali Jaber sebelumnya menjalani perawatan intensif setelah dinyatakan positif Covid-19.

Saat itu akun media sosial Instagram Yayasan Syekh Ali Jaber memohon doa untuk kesembuhan Syekh Ali Jaber.

"Mohon Do'a untuk Kesembuhan guru kita @syekh.alijaber bahwasannya beliau terkonfirmasi Positif Covid-19
.
Semoga beliau segera disembuhkan dan penyakitnya diangkat oleh Allah Ta'ala.
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبْ الْبَاسَ اشْفِهِ وَأَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا

"Ya Allah Rabb manusia, Dzat yang menghilangkan rasa sakit, sembuhkanlah sesungguhnya Engkau Dzat yang Maha menyembuhkan, tidak ada kesembuhan melainkan dari kesembuhan-Mu, yaitu kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit." (HR. Bukhari).

Aamiin". 

Biodata Syekh Ali Jaber

Syekh Ali Jaber diketahui lahir di Madinah pada 3 Shafar 1396 hijriah, bertepatan dengan 3 Februari 1976 masehi.

Ia menamatkan studi ibtidaiyah (sekolah dasar) pada 1989 kemudian melanjutkan studi Tsnawaiyah (tamat 1992) dan Aliyah (1995).

Semuanya ditamatkan di Madinah.

Dilansir dari artikel “Mengenal Syekh Ali Jaber Lebih Dekat” sebagaimana diunggah syekhalijaber.com, sejak usia 13 tahun dia sudah menjadi imam di sejumlah masjid Madinah.

Anak pertama dari 12 bersaudara itu telah menjadi penghafal Alquran sejak muda.

Ayahnya dikenal sangat keras dalam mendidik agama anak-anaknya.

Ayahnya ingin agar perjuangannya menyiarkan Islam diteruskan oleh Syekh Ali Jaber sebagai anak pertama.

Di antara guru-guru agamanya adalah Ketua Majelis Tahfidz Masjid Nabawi Syekh Muhammad Ramadhan, Ketua Pengurus Makam Rasulullah Syekh Said Adam, dan Ulama Pakar Alquran di Madinah, Syekh Abdurrahman Kholil.

Sejak pertama kedatangannya di Indonesia pada 2008, dakwahnya mendapat respons yang baik dari masyarakat.

Saking giatnya berdakwah dari kota hingga desa, pada 2011 dia akhirnya mendapat penghargaan kehormatan dengan menjadi warga negara Indonesia (WNI).

Ia juga menikah dengan Umi Nadia, perempuan asli Lombok yang lama tinggal di Madinah.

Semasa hidupnya, Syekh Ali Jaber aktif berdakwah. Selain mengelola yayasan almarhum memiliki lembaga pendidikan Al Quran, Mahir dengan Al Quran.

Almarhum juga aktif memperkenalkan Quran Braille Digital.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved