Berita Gresik
Motif 7 Pelaku Bullying Remaja Putri di Alun-alun Gresik Terungkap, Bermula dari Jalan Bareng Cowok
Sementara korban menjalani visum, hasilnya terdapat luka di badan korban. Ada luka di punggung dan kepala.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Titis Jati Permata
Padahal ada dua orang lain di video tersebut yang hanya duduk tersenyum sambil bermain ponsel tepat di samping korban.
Korban kembali berdiri para pelaku lainnya terlihat kembali bergantian memukul dan menendang korban hingga terdorong dari posisinya berdiri.
Dalam video yang dilakukan di salah satu sudut Alun-alun itu terlihat tidak ada pengunjung atau petugas dari Satpol PP yang melerai atau menyudahi tindakan perundungan yang dilakukan di Alun-alun Gresik ini.
Pembinaan Pelaku dan Orangtua
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik mengapresiasi aparat kepolisian yang sudah mengamankan tujuh pelaku perundungan di Alun-alun Gresik.
Dalam waktu dekat, pemkab segera melakukan pembinaan kepada para pelaku dan orang tua.
Para pelaku yang masih di bawah umur ini tercatat masih berstatus pelajar di Kabupaten Gresik.
Wakil Bupati Gresik, Mohammad Qosim telah melihat video perundungan yang dilakukan para remaja perempuan berdurasi 24 detik yang viral di media sosial.
"Melalui Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial memberikan perhatian kepada orang tuanya, pelaku juga akan kita beri pembinaan. Kita ketahui pelakunya masih anak-anak usia pelajar," ucapnya, Jumat (8/1/2021).
Antara pemerintah, orang tua dan masyarakat memiliki tanggungjawab yang sama.
Pembinaan dilakukan secara sinergitas. Ada pembinaan di kepolisian.
"Pendidikan oleh Mahin (Kadispendik) ketemu orang tuanya. Di samping yang bersangkutan sadar juga memberikan efek jera bagi yang lain," tuturnya.
Qosim menegaskan, perbuatan para pelaku ini tidak mencerminkan Gresik sebagai kota santri dan kota wali.
Saat melihat video perundungan yang dilakukan di bangunan lantai dua Islamic Center Alun-alun Gresik itu Qosim mengaku prihatin.
"Rasanya menohok. Artinya itu pelajaran kita ambil, kita tidak boleh abai sekolah libur, orang tua memberikan pengawasan lebih tinggi. Ternyata anak-anak kita justru memanfaatkannya, ini bentuk pelanggaran moral," tutupnya.
Dalam waktu dekat, lanjut Qosim, Dispendik akan menyampaikan ke kecamatan. Pihak kecamatan ikut melakukan pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Saat ini, ketujuh pelaku sedang menjalani pemeriksaan di unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Gresik.
Mereka diamankan satu persatu oleh polisi setelah empat jam video perundungan tersebut viral di media sosial.