Sosok Nur Saman, Gelandangan yang Ditemui Mensos Risma saat Blusukan, Berikut Faktanya
Berikut sosok Nur Saman, Gelandangan yang ditemui Menteri Sosial (Mensos) Risma saat blusukan, asal Indramavyu Kamis (7/1/2021).
Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Iksan Fauzi
Sehari-hari, Nur Saman berprofesi sebagai pemulung menurut pengakuannya.
Ia mengaku kerap berpindah-pindah tempat saat memulung.

"Biasanya ke arah Pasar Rumput, Halimun, nanjak gedung-gedung tinggi di Sudirman, Kokas (Kota Kasablanka), balik lagi ke Saharjo. Mutar-mutar aja," kata Nur Saman saat ditemui di tepi kali di Jalan Minangkabau, Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (7/1/2021).
Selain memulung, Nur Saman juga kerap bekerja di salah satu tempat tambal ban.
Tujuannya adalah mendapatkan tambahan uang di luar penghasilannya sebagai pemulung.
"Misalnya tambal ban tiga motor. Saya dapat satu, dia (pemilik tambal ban) dapat dua. Satu motor kan Rp 15 ribu," ujar dia.
Nur Saman mengaku tidak memiliki tempat tinggal. Ia tidur di trotoar tepi kali dengan beralaskan terpal.
"Di sini anginnya gede, terus nggak ada nyamuk. Kalau hujan pindah ke emperan toko," ucap Nur Saman.
Nur Saman merupakan pria asal Indramayu, Jawa Barat. Namun, ia mengaku sudah merantau ke Jakarta sejak kelas 2 SD.
"Istri di Indramayu, sudah lama enggak pulang, sudah empat tahun nggak ketemu," kata dia.
Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta: Jangan Lebay
Mujiyono, Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta memberikan tanggapan atas aksi blusukan yang dilakukan Mensos Tri Rismaharini di Jakarta.
Dia menilai, blusukan tersebut dikemas berlebihan sehingga terlihat tidak elok di mata publik.
"Jangan lebay aja, dikemas berlebihan norak jadinya. Yang dilakukan bu Risma termasuk kategori berlebihan," ujar Mujiyono saat dihubungi, Selasa (5/1/2021).
Mujiyono bahkan menawarkan Risma apabila ingin bertemu gembel di Jakarta, jangan mencari di daerah steril seperti Sudirman-Thamrin yang akan jarang terlihat.