Pelaku Mutilasi Bekasi Ditangkap

Jagal Bekasi Dikenal Sopan, Perilaku Berubah Setelah Orang Tuanya Meninggal, Jadi Manusia Silver

"Orangnya sopan, ramah, nggak pernah macem-macem paling ngamen aja. Makanya kaget saya kalau dia sampe kaya gitu (melakukan mutilasi),"

Editor: Anas Miftakhudin
Tribun Jakarta
Emas Jumiarti (45), tetangga dekat kediaman pelaku mutilasi di Bekasi, AYJ (17). TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar 

SURYA.CO.ID - Kehidupan AYJ (17) yang menjagal Donny Saputra (24) di rumahnya di Kampung Pulo Gede, Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi berubah setelah kedua orang tuanya meninggal dunia.

Tersangka yang menjadi manusia silver itu dikenal sebagai pribadi yang sopan dan ramah.

Kesopanan dan keramahan itu diungkap oleh Emas Jumiarti (45), tetangga pelaku.

Penjagalan Donny Saputra yang dilakukan di rumah tersangka, membuat kaget warga sekitar. Selain korban adalah teman akrabnya juga hampir tiap main dan menginal di rumah pelaku.

Sehari-hari Anak Baru Gede (ABG) itu bekerja sebagai pengamen manusia silver.

Kakak dan neneknya tinggal di lokasi berbeda dan hanya sesekali mengunjungi AYJ.

"Orangnya sopan, ramah, nggak pernah macem-macem paling ngamen aja. Makanya kaget saya kalau dia sampe kaya gitu (melakukan mutilasi)," kata Emas Jumiarti (45), Rabu (9/12/2020).

Selain itu, pergaulan AYJ di lingkungan sekitar juga cukup baik.

Pelaku juga kerap kumpul bersama pemuda-pemuda dekat tempat tinggalnya dan terlihat normal-normal saja.

"Normal-normal aja selama ini yang kita tahu, sama pemuda sini juga dia kenal suka nongkrong kumpul-kumpul," tuturnya.

AYJ merupakan remaja putus sekolah setelah tak tamat SMP.

Sejak kecil, AJY sudah hidup sebagai yatim.

Ayahnya meninggal dunia sejak lama dan dia dibesarkan oleh ibunya.

Sekitar tiga atau empat tahun silam, ibunya meninggal dunia dan terpaksa membuat pelaku hidup tanpa perhatian kedua oran tuanya.

"Dia punya kakak cuma udah pada nikah, diajak tinggal sama kakaknya bareng sambil urus nenek cuma dia enggak mau milih tinggal di sini sendiri," terangnya.

Rumah AYJ yang dipakai mutilasi Donny Saputra di Kampung Pulo Gede, RT 005 RW 011, Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi. TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Rumah AYJ yang dipakai mutilasi Donny Saputra di Kampung Pulo Gede, RT 005 RW 011, Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi. TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar (Tribun Jakarta)

Waktu kecil, AYJ dikenal sebagai anak yang taat beribadah.

Dia sering ikut pengajian dan kegiatan keagamaan lain di lingkungan setempat.

Namun ketaatannya mulai memudar semenjak ibunya meninggal.

Ia putus sekolah hingga hidup mengamen yang dilakukannya saat ini.

"Dia sering ngajak temannya main ke rumah, temannya dari mana aja bukan orang sini, termasuk korban itu sering main ke sini hampir setiap minggu nginep," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Emas Jumiati juga sempat mendengar suara aneh beberapa kali pada Minggu (6/12/2020) sore.

Pelaku yang tinggal seorang diri di rumah bekas peninggalan orang tuanya itu diduga tengah menjagal (memotong) tubuh korban.

Emas mengatakan, suara itu berasal dari dalam rumah pelaku yang bersebalahan dengan kediamannya.

"Saya nggak curiga sama sekali, sempet denger suara duuug..duuug.duug, gitu doang," kata Emas saat diwawancara, Rabu (9/12/2020).

Potongan tubuh berupa badan dan tangan korban mutilasi di Kota Bekasi saat tiba di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (7/12/2020). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Potongan tubuh berupa badan dan tangan korban mutilasi di Kota Bekasi saat tiba di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (7/12/2020). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA (Tribun Jakarta)

Adanya keganjilan itu, Emas sempat menanyakan langsung ke AYJ aktivitas apa yang sedang dilakukan hingga menimbulkan suara itu.

"Kan dia sempet keluar sebentar, saya tanya lagi ngapain. Terus dia jawab lagi masang keramik. Oh gitu ya uda saya enggak curiga apa-apa," jelasnya.

Minggu sore, pelaku sempat keluar rumah untuk membeli minuman.

Emas yang cukup akrab dengan pelaku karena tinggal bersebelahan juga sempat mencium bau sesuatu.

"Saya cium aroma enggak enak aja, terus saya tanya lagi. Pelaku jawab bau pilok, dia lagi ngecat barang katanya," kata Emas tetangga pelaku.

Suara aneh yang dikatakan Emas, baru dia sadari diduga detik-detik pelaku melakukan perbuatan keji memutilasi korban bernama Donny Saputra (24).

Apalagi saat diketahui pelaku sempat meminjam alat asah pisau kepada tetangga sekitar kediaman.

"Dia sempet minjem asahan, saya tahu dari tetangga waktu pas hari Minggu itu, tapi enggak ada yang curiga sama sekali waktu itu. Kayaknya pakai golok soalnya dia emang punya," terangnya.

Rumah yang dihuni AYJ, lokasinya dekat dengan sekolah. Gang menuju rumah terbilang cukup sempit diapit bangunan rumah lain.

Terletak di ujung gang, rumah pelaku memang terbilang tidak terawat, hanya ada tetangga sebelah kanan yang tinggal bersebelahan.

Sisanya terdapat tetangga di belakang kediaman dengan posisi bangunan tidak berdempetan satu sama lain.

Seperti diketahui, pelaku mutilasi dengan korban Donny Saputra (24) yang tubuhnya dicincang menjadi beberapa bagian lalu potongan tubuhnya ditemukan di dua lokasi, usianya masih bocah.

Tersangka yang kini menjalani pemeriksaan di Polres Metro Bekasi Kota berinisial AYJ (17) asal Kampung Pulo Gede, Kelurahan Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi.

Korban Donny Saputra (DS) bekerja sebagai karyawan minimarket di Jakarta, selama ini tinggal mengkontrak di daerah Jatiasih, Kota Bekasi.

Donny asalnya warga Mulyasari, Kelurahan Mulyasari, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Lokasi penemuan potongan tubuh manusia di saluran irigasi dekat Jalan KH Noer Ali Kalimalang berupa bagian badan tanpa kepala, kaki dan tangan sebelah kiri.   (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)
Lokasi penemuan potongan tubuh manusia di saluran irigasi dekat Jalan KH Noer Ali Kalimalang berupa bagian badan tanpa kepala, kaki dan tangan sebelah kiri.   (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR) (Tribun Jakarta)

Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota,
Kompol Erna Ruswing Andari, mengungkapkan penangkapan AYJ dilakukan tim gabungan dari Polres Metro Bekasi Kota dan Resmob Polda Metro Jaya.

Bocah tersebut diringkus di daerah Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Rabu (9/12/2020).

Ia diamankan di tempat rental PS 4 kawasan Kranji, Bekasi Barat, dini hari tadi sekitar pukul 01.00 WIB.

Dalam penangkapan itu, tersangka mengakui perbuatannya.

Selanjutnya, tersangka dikeler ke rumahnya yang dipakai menjagal korban.

Ketika diinterogasi di lokasi, tersangka memgaku memutilasi korban menjadi beberapa bagian.

Potongan torsebut tanpa kepala, tangan kiri dan sepasang kaki ditemukan di Kalimalang, Jalan KH Noer Ali, Bekasi Barat, pada Senin (7/12/2020), sekira pukul 08.00 WIB.

Kemudian, potongan tubuh kedua berupa tangan kiri ditemukan di TPS Jalan Gunung Gede, Kayuringin, Bekasi Selatan, hanya selang beberapa menit setelah penemuan torso.

Motif korban dijagal pelaku karena geram sering dipaksa melayani nafsu birahi korban.

"Pelaku kesal dengan korban karena dipaksa untuk sodomi berkali-kali oleh korban," kata Kompol Erna Ruswing Andari saat dikonfirmasi, (9/12/2020).

Tersangja diketahui mencari nafkah dengan cara mengamen dan menjadi manusia silver.

Ayah dan Ibunya Meninggal Dunia

Salah satu tetangga sebelah rumah tersangka AYJ, Emas Jumiati (45), mengungkapkan AYJ tinggal seorang diri di rumah setelah ibu dan ayahnya meninggal.

"Tinggal sendiri ibu sama bapaknya sudah meninggal. Kakaknya tinggal nggak jauh dari sini, paling kalau kemari cuma sekadar kasih makan kucing," ujar Emas saat ditemui di kediamannya, Rabu (9/12/2020).

Emas juga menuturkan, korban dan tersangka memang berteman cukup dekat selama hampir setahun belakangan.

"Hampir setiap Sabtu-Minggu, biasanya nih datang hari Sabtu terus main malam pulang nginep hari Minggunya baru pulang (korban)," tambah Emas.

Terkahir Emas mengetahui korban datang, Sabtu (5/12/2020), sekira pukul 20.00 WIB.

Saat itu, AYJ tidak ada di rumahnya, sehingga korban menunggu sambil berbincang dengannya.

"Dia sempat nanya ke saya. Pelaku ke mana, saya bilang enggak tahu keluar, terus dia nunggu di bangku depan rumah saya ini," paparya.

Tak lama setelah itu, AYJ tiba di rumah dan keduanya langsung sama-sama masuk ke dalam dan baru terlihat keesokan harinya.

"Baru keliatan lagi itu pelaku besoknya, nah itu korban enggak tahu kapan pulangnya tahu-tahu si pelaku sudah sendirian aja," tegasnya.

Emas tidak pernah curiga sama sekali, malam hari ketika diduga kejadian mutilasi berlangsung hujan turun cukup deras.

"Enggak curiga sama sekali, karena malam itu hujan. Kan jadi enggak keluar sama sekali, pelaku sama korban juga yang saya tahu enggak keluar sama sekali," tambahnya.

Lokasi penemuan potongan tubuh manusia di saluran irigasi dekat Jalan KH Noer Ali Kalimalang berupa bagian badan tanpa kepala, kaki dan tangan sebelah kiri.   (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)
Lokasi penemuan potongan tubuh manusia di saluran irigasi dekat Jalan KH Noer Ali Kalimalang berupa bagian badan tanpa kepala, kaki dan tangan sebelah kiri.   (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR) (Tribun Jakarta)

Wakapolres Metro Bekasi Kota, AKBP Alfian Nurrizal, mengatakan terduga pelaku sehari-hari bekerja sebagai pengamen manusia silver.

"Tersangka sudah ditangkap, sehari-hari bekerja sebagai pengamen manusia silver," kata Alfian saat dikonfirmasi.

Alfian menegaskan, tersangka diringkus di sebuah rental play stasion di daerah Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi sekira pukul 01.30 WIB.

Awalnya, kepolisian mendatangi kediaman pelaku di daerah Kampung Pulo Gede, tetapi ketika polisi tiba sekira pukul 01.00 WIB, tersangka tidak ada, sehingga dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Anggota langsung melakukan penangkapan, lalu dibawa ke Jakasampurna untuk dilakukan penggeledahan di rumahnya," terang Alfian. (TribunJakarta.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved