Berita Lumajang

KRONOLOGI Dua Pemuda Mabuk Berat di Lumajang Keliru Bawa Sepeda Motor, Bonyok Digebuki Massa

Diinterogasi polisi jawabannya tidak nyambung. Kayak orang linglung. Bahkan kedua pemuda di Lumajang ini tidak ingat kalau usai digebukin massa

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Tony Hermawan
FR (kanan) dan FH (kiri) saat berada di Polsek Tekung, Kabupaten Lumajang, Selasa (8/12/2020). 

SURYA.CO.ID, LUMAJANG - FH (19) dan FR (22) hampir saja mendekam di balik dinginnya dinding penjara. Dua pemuda asal Sumbersari, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang itu sempat dituding warga pelaku pencurian sepeda motor.

Awal kejadian Senin (7/12/2020), sekitar pukul 21.00, di Desa Tukum Kecamatan Tekung.

Bermula saat keduanya yang datang dalam keadaan mabuk, tengah nongkrong di samping toko klontong.

Keduanya datang dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion dengan berboncengan. Setibanya di depan warung mereka turun dari sepeda motor.

Sekitar dua puluh menit mereka duduk-duduk di samping toko, tiba-tiba FR berlagak seperti pembeli.

"Ingak-inguk di depan toko, saya kira cari air mineral, terus saya kasih tapi ditolak," kata Yani, pemilik toko, Selasa (8/12/2020).

Mendapati respon itu, Yani kembali melanjutkan aktivitasnya di dalam toko. Apalagi, saat itu, Yani berniat akan menutup tokonya karena hari sudah malam.

Disela-sela melanjutkan beres-beres, Yani yang menaruh curiga kepada keduanya. Tiba-tiba, Yani melihat FR menuntut sepeda motornya yang terparkir di depan toko.

Yani yang kaget, sontak saja langsung lari ke depan toko. Ia berusaha menahan langkah FR membawa kendaraannya.

"Saya lari ke depan, saya pegangi tangannya. Eh dia malah bilang itu motornya mau dibawa pulang," ujarnya.

Tak ingin motornya lenyap, Yani meneriaki FR maling. Sontak saja, warga yang di sekitar toko langsung menghampiri Yani.

Tanpa basa-basi FR langsung mendapat bogem mentah dari para warga. Sementara, FH yang diketahui teman FR, juga ikut menjadi bulan-bulanan warga.

Untungnya, kata Kapolsek Tekung, Iptu Gatot Budi Hartono, saat keributan terjadi ada satu di antara warga melaporkan ke polisi.

"Kalau tidak mungkin mereka sudah tambah lebih parah kena amuk massa," katanya.

Sementara itu, kini kedua remaja tersebut sudah berada di Polsek Tekung.

Pihak polisi masih kesulitan meminta keterangan, sebab keduanya masih dalam kendali alkohol.

"Diinterogasi jawabannya tidak nyambung. Kayak orang linglung, makanya sampai disangka orang maling motor. Mereka saja habis dimassa juga tidak ingat kok," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved