Rekam Jejak Irjen Abdul Rakhman Baso yang Buru Ali Kalora Cs, Berpengalaman Ungkap Kasus Teroris
Kapolda Sulteng Irjen Abdul Rakhman Baso kini memantau langsung perburuan Ali Kalora Cs. Berikut profil, biodata, dan rekam jejaknya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
“Saya sudah bilang ke anggota, tindak tegas mereka. Jika ketemu lalu mereka melawan, tembak mati saja,” kata Idham melalui keterangan tertulis, Senin (30/11/2020).
Ali Kalora Cs Sudah Terdesak karena Kehabisan Bekal
Sementara itu, kabar terbaru atau update Ali Kalora Cs saat ini sudah terdesak karena kehabisan bekal.
Kabar Ali Kalora CS terdesak karena kehabisan bekal ini diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Rabu (2/12/2020).
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Kadang-kadang Satgas Tinombala Lewat, Jarak 10 Meter, 20 Meter, Mereka Tiarap Enggak Ketahuan karena Hutan Lebat'
Menurut Awi, karena terdesak dan kehabisan bekal, Ali Kalora anggota kelompok Mujahidin Indonesai Timur (MIT) meneror masyarakat, meminta makanan, mencuri, atau merampok dengan kekerasan hingga pembunuhan.
"Selama ini beberapa hasil penyelidikan yang dikasih dalam artian dalam tekanan mereka (MIT) kasih (makanan), tidak dianiaya. Namun kemarin (di Sigi), karena ada perlawanan tidak diberi sehingga yang terjadi demikian," ucap Awi.
Saat ini, Satgas Tinombala, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, anggota Brimob, serta prajurit TNI pun masih memburu anggota kelompok MIT yang tersisa 11 orang.
Awi mengungkapkan, kondisi geografis menjadi salah satu kendala dalam pengejaran kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
Menurut keterangan polisi, Ali Kalora cs selama ini bergerak di wilayah pegunungan dengan ketinggian 2.500 meter di atas permukaan laut.
Rentang wilayah pergerakan kelompok itu antara Poso, Parigi Moutong, dan Sigi.
Baca juga: Ali Kalora Cs Masih Diburu, Moeldoko Sebut 3 Faktor Kesulitan Dihadapi Satgas Tinombala & Solusinya
Baca juga: Profil Lettu Rendy Meidiyanto Perwira TNI AL Mantan Artis Ganteng-ganteng Serigala, Begini Kariernya
Bahkan, dari keterangan anggota kelompok MIT yang tertangkap, hutan yang lebat membuat mereka mudah bersembunyi dari kejaran Satgas Tinombala.
Maka dari itu, aparat harus menyusuri berbagai jalan tikus di hutan.
"Beberapa penuturan dari yang tertangkap menyampaikan, kadang-kadang Satgas Tinombala lewat, jarak 10 meter, 20 meter, mereka tiarap sudah enggak ketahuan karena memang hutan lebat," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Rabu (2/12/2020).
Di sisi lain, kelompok MIT disebut sangat menguasai medan.